5 Beda proyek infrastruktur Jokowi vs Prabowo
Merdeka.com - Dua pasangan bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Baik pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) maupun Prabowo-Hatta Rajasa juga sudah menyerahkan dokumen penjabaran visi misi masing-masing.
Pasangan Jokowi-JK menekankan soal berdikari ekonomi, sementara Prabowo-Hatta mengangkat ekonomi kerakyatan. Kedua pasangan memaparkan langkah mereka memajukan ekonomi nasional.
Namun, visi misi ekonomi kedua pasangan ini dinilai belum menjawab persoalan ekonomi nasional.
-
Kenapa pembangunan IKN di era Prabowo-Gibran diprediksi kurang maksimal? Hal itu, dikarenakan Prabowo berencana akan menggelontorkan dana untuk pembangunan IKN sebanyak Rp16 triliun per tahun.
-
Siapa yang memprediksi pembangunan IKN di era Prabowo-Gibran kurang maksimal? Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi upaya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan dilanjutkan presiden terpilih Prabowo Subianto tidak akan maksimal.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Kenapa Prabowo sebut koalisi tak terbentuk? Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk,' kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
"Dua-duanya belum ada yang konkret jadi harus konkret dulu terhadap menyelesaikan persoalan seberapa," ujar Direktur Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati dalam diskusi bertajuk 'Revolusi Mental Sektor Pertanian sebagai Landasan Kemandirian Ekonomi', yang digelar FA-IPB dan Jokowi Center di Jakarta, Minggu (25/5).
Topik pilihan: Jokowi-JK | Pilpres | Prabowo-Hatta
Menurutnya, baik visi misi Jokowi-JK maupun Prabowo-Hatta tidak konkret. Khususnya untuk masalah infrastruktur.
Apa saja sebetulnya sejumlah proyek infrastruktur bagi dua kandidat pemimpin Indonesia ini? Berikut merdeka.com mencoba merangkumnya.
Jokowi janji bangun jalan 2.000 Km vs Prabowo 3.000 Km
Jokowi, dalam visi misinya, berjanji akan membangun infrastruktur jalan baru sepanjang 2.000 kilometer dan memperbaiki jalan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.Sementara, Prabowo berkeinginan membangun prasarana di seluruh wilayah Indonesia: jalan dan jembatan termasuk 3.000 km jalan raya nasional baru modern dan 4.000 km rel kereta api. Kereta dijadikan prioritas pembangunan infrastruktur transportasi.
Jokowi janji bangun lahan pertanian baru 1 juta hektare vs Prabowo 2 juta hektare
Jokowi berjanji akan membangun 1 juta hektare lahan sawah baru di luar Jawa demi mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.Sementara, Prabowo berniat membangun kembali kedaulatan pangan dengan mencetak 2 juta hektare lahan baru untuk meningkatkan produksi pangan antara lain beras, jagung, sagu, kedele dan tebu yang dapat mempekerjakan lebih dari 12 juta orang.
Kawasan industri
Jokowi berjanji akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. Salah satunya dengan membangun 10 kawasan industri baru berikut pengembangan untuk hunian buruhnya.Prabowo hanya berjanji akan membangun kawasan industri agar dapat menyerap 2 juta pekerja tanpa menjelaskan detail lebih lanjut.
Pasar tradisional
Jokowi berkomitmen akan membangun pasar tradisional sebanyak 5.000 pasar di seluruh Indonesia dan memodernisasikan pasar tradisional yang telah ada.Sementara, Prabowo hanya berjanji melindungi, memodernisasi, merevitalisasi dan mengkonsolidasikan belanja negara untuk program pengembangan koperasi dan UMKM dan pasar tradisional tanpa menjelaskan berapa pasar tradisional baru akan dibangun.
Pelabuhan dan bandara
Jokowi akan membangun 10 pelabuhan baru dan membangun 10 bandara baru dan merenovasi yang lama dalam rangka meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.Sementara, Prabowo hanya menjelaskan akan membangun pelabuhan laut (samudera dan nusantara) dan pelabuhan udara, listrik, dan telekomunikasi tanpa menjelaskan kuantitas pembangunan baru.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menghadiri peringatan hari konstitusi dan HUT ke-78 MPR.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku semasa menjabat Gubernur Jawa Tengah pernah melakukan inspeksi bersama Presiden Jokowi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Baca SelengkapnyaSeharusnya jalan yang bergelombang memang semestinya dibeton.
Baca SelengkapnyaJokowi merasa sudah bertahun-tahun diperbaiki selalu cepat rusak tapi tidak pernah beres.
Baca SelengkapnyaJokowi mengkritik terkait estetika hasil dari sebuah pengerjaan proyek seperti semen yang masih kelihatan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dan Presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto angkat bicara soal suasana dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaGanjar juga menyinggung mandeknya pertumbuhan ekonomi maritim selama 10 tahun terakhir, karena pemerintah tidak serius
Baca SelengkapnyaKeberlangsungan proyek-proyek peninggalan Jokowi itu tergantung satu hal.
Baca SelengkapnyaCapres Anies mengkritik pemerintahan Jokowi yang banyak melakukan pembangunan infrastruktur jalan tapi berbayar (jalan tol).
Baca SelengkapnyaJokowi mengetahui praktik banting harga demi dapat proyek infrastruktur.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, politik adu domba tersebut sudah usang dan tidak disukai oleh masyarakat kita.
Baca SelengkapnyaContohnya seperti gedung MPR/DPR, Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi.
Baca Selengkapnya