5 BUMN ini perkuat sistem IT dari ancaman hacker Australia
Merdeka.com - Penyadapan yang dilakukan badan intelijen Australia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa koleganya memberikan dampak panjang. Aksi penyadapan yang dilakukan Australia membuat para hacker tanah air meradang dan mereka menyerang situs-situs strategis milik pemerintah Australia.
Di saat bersamaan sejumlah hacker Australia balik mengancam akan melakukan serangan balik dengan menyerang sejumlah situs milik pemerintah Indonesia. Dikhawatirkan, ancaman ini menjadi kenyataan. Terlebih, di saat bersamaan, dua situs milik perusahaan BUMN yakni Garuda Indonesia dan Angkasa Pura II sudah menjadi korban.
Menteri BUMN Dahlan Iskan langsung menginstruksikan semua perusahaan BUMN untuk menjaga ketat situs dan sistem IT milik mereka masing-masing. Ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman hacker Australia yang berencana menyerang situs milik pemerintah Indonesia.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Mengapa situs itu penting? Meskipun begitu, para ahli meyakini situs ini memiliki signifikansi religius dan kerajaan yang istimewa.
-
Apa itu website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser. Misalnya, URL alamat website merdeka.com adalah https://www.merdeka.com/. Dari beranda kami, Anda bisa mendapatkan akses ke salah satu halaman web (beranda) yang terdapat di website kami.
-
Apa itu daftar isi? Secara singkat, daftar isi memuat suatu daftar yang berisi judul bab atau bagian dari karya tulis.
-
Apa yang dicuri dari perusahaan Singapura? Modus TersangkaAdapun modus kelima tersangka, dengan sengaja mengelabui perusahaan Kingsford Hooray Development LTD dengan menggunakan email palsu mengganti posisi alfabet atau menambahkan beberapa satu huruf pada alamat email sehingga menyerupai aslinya. 'Kemudian pelaku mengirimkan rekening palsu yang telah dibuat oleh pelaku yang berada di Indonesia melalui salah satu bank di Indonesia dengan nomor rekening 018801XXX. Sehingga atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian material sebesar Rp 32 miliar,' ujarnya.
Menurut Dahlan, saat ini sudah ada beberapa perusahaan pelat merah yang siap mengantisipasi serangan ini.
"Kita sudah amankan situs-situs milik BUMN, tapi Kementerian BUMN tidak usah," kata Dahlan di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (21/11).
Menanggapi perintah Dahlan tersebut beberapa BUMN mulai berbenah bahkan memperkuat sistem IT mereka. Merdeka.com mencoba merangkum 5 perusahaan BUMN yang memperkuat sistem IT dari ancaman hacker Australia.
Angkasa Pura II
PT Angkasa Pura II memperkuat sistem IT mereka setelah sebelumnya sempat mendapat gangguan. Sekretaris Perusahaan AP II, Daryanto mengakui situs perusahaannya pernah dibobol oleh hacker. Namun demikian ini diakui tidak berdampak pada perusahaan.
"Alhamdulillah, pertahanan kita cukup tangguh, yang muncul hanya screen shot saja pada malam Jumat tetapi langsung diblok," kata Daryanto ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Kamis (21/11).
Namun demikian, tidak ada kerugian atas kejadian pembobolan situs Angkasa Pura II tersebut. "Aman tidak ada kerugian apapun," tegasnya.
Penelusuran merdeka.com, data Angkasa Pura yang diretas adalah data keuangan perusahaan. Data yang hanya bisa dibuka oleh karyawan perusahaan saja, karena ini merupakan intranet perusahaan. Sehingga, jika ada peretas maka peretas telah dapat menguasai atau memasuki intranet perusahaan dan mengambil data-data yang mungkin bersifat rahasia.
Namun demikian, Anonymous Australia langsung membantah menjadi dalang penyerangan situs Indonesia lewat akun twitternya, dan belakangan tersiar kabar kalau hacker Malaysia lah yang telah bermain ai air keruh dan menyerang situs-situs Indonesia.
Hal tersebut juga lah yang menjadi pertimbangan admin hacker Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Security Down lewat sebuah laman Event di Facebook bahwa pihaknya akan melakukan penelitian lebih dahulu sebelum memutuskan apakah akan tetap menyerang situs pemerintahan Australia atau situs pemerintahan Kerajaan Malaysia.
Garuda Indonesia
Datacenter milik Garuda Indonesia dilaporkan sempat diretas para hacker. Direktur Marketing Garuda Indonesia, Eric Meijer, membenarkan kalau sejumlah database milik Garuda Indonesia sempat dihack sehingga untuk menjamin keamanan transaksi data pelanggan, pihaknya mematikan sistem dan menutup sementara beberapa layanan.
"Setelah dievaluasi oleh ahli cyber security, dan dinyatakan tidak ada masalah, maka situs Garuda pun dibuka kembali kemarin," ujarnya kepada merdeka.com, Minggu (17/11).
Menurut dia, yang diretas hanya beberapa datacenter di Indonesia, sedangkan situs Garuda sendiri tidak sempat dihack karena sudah ditutup lebih dulu.
"Kami sendiri sedang mengevaluasi siapa dalang penyerangan ini," katanya.
Namun, Anonymous Australia langsung membantah menjadi dalang penyerangan situs Indonesia lewat akun twitternya, dan belakangan tersiar kabar kalau hacker Malaysia lah yang telah bermain di air keruh dan menyerang situs-situs Indonesia.
Hal tersebut juga lah yang menjadi pertimbangan admin hacker Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Security Down lewat sebuah laman Event di Facebook bahwa pihaknya akan melakukan penelitian lebih dahulu sebelum memutuskan apakah akan tetap menyerang situs pemerintahan Australia atau situs pemerintahan Kerajaan Malaysia.
Rajawali Nusantara Indonesia
Perusahaan BUMN selanjutnya yang memproteksi sistem IT perusahaannya dari serangan hacker adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Sesuai dengan perintah Menteri BUMN Dahlan Iskan, RNI memperkuat proteksi perangkat lunak IT perusahaan dari upaya sabotase yang bisa dilakukan para hacker, terutama asal Australia.
"Kita sudah membuat proteksi terhadap itu, terhadap serangan-serangan dari hacker yang mau mengganggu kepentingan IT di perusahaan kita. Kita sudah menyiapkan perangkat itu," kata Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro di Kantor Pusat RNI, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (21/11).
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank Rakyat Indonesia (BRI) saat ini sedang memperkuat sistem IT mereka membentuk tameng jika ada serangan hacker Australia. Sekretaris Perusahaan BRI, Muhammad Ali mengatakan hingga saat ini infrastruktur IT BRI sudah handal. Untuk keamanan sendiri telah menerapkan sistem keamanan berlapis.
"Kita sudah menerapkan sistem keamanan yang handal karena untuk sudah diterapkan keamanan yang berlapis, baik keamanan dari sisi aplikasi, koneksi, server maupun eksternal," kata Ali ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Kamis (21/11).
Ali mengakui sampai sekarang tidak ada serangan dari hacker Australia maupun hacker negara lain. Untuk menghadapi serangan hacker, BRI juga sudah mempunyai firewall untuk mengantisipasi isu yang sedang hangat saat ini.
"Bukan hanya menghadapi hacker dari Australia, tapi juga beberapa negara yang berpontensi mempunyai kelakuan yang sama," katanya.
Bank Negara Indonesia (BNI)
Bank Negara Indonesia (BNI) ikut memperkuat sistem IT mereka dari ancaman para hacker Australia. Bank perusahaan pelat merah ini menjamin kerahasiaan data nasabah maupun data perusahaan. Sekretaris perusahaan BNI, Tribuana Tunggadewi, mengakui selama ini sistem IT mereka selalu diperkuat.
"Bank kami selalu dijaga kerahasiaan datanya sesuai dengan aturan BI, selama ini kita memperkuat data-data agar tidak ada kebocoran. Bank itu kan sistem keamanannya selalu menjadi paling utama," tegasnya ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Kamis (21/11).
Setiap ada perkembangan sistem baru, BNI selalu memperbaruinya guna memperkuat IT perusahaan.
"Jadi setiap ada perkembangan kami selalu memperbarui sistem IT. Kami selalu mengevaluasi sistem IT kami. Selama ini tidak pernah ada kebocoran," tutupnya singkat. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi Arie akhirnya menjawab desakan agar mundur dari kursi Menkominfo.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaMenjawab kebutuhan terhadap layanan keamanan digital yang terus meningkat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaAHY berharap semua pihak di Kementerian setelah ini benar-benar membuat benteng keamanan yang kokoh. Sehingga tidak lagi ada kasus peretasan
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaBadan Otorita IKN Jamin Keamanan Wilayah Ibu Kota Nusantara, Begini Strategi Dijalankan
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai kembali terjadinya peretasan data negara membuat kebutuhan adanya Angkatan Siber.
Baca SelengkapnyaLangkah tersebut juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun BUMN yang sehat dan kuat.
Baca SelengkapnyaFatalitas serangan siber tidak hanya mengancam pertahanan satu negara.
Baca SelengkapnyaBRI telah menerapkan berbagai langkah strategis untuk melindungi data nasabah.
Baca SelengkapnyaSerangan siber Ransomware Brain Chiper menyerang Pusat Data Nasional Sementara di Surabaya.
Baca Selengkapnya