5 Cara tepat antisipasi kenaikan bunga KPR
Merdeka.com - Kebijakan nasional berkaitan erat dengan kondisi global yang sedang terjadi. Ambil contoh lonjakan harga minyak dunia yang telah memengaruhi inflasi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) mengambil sikap dan kebijakan dengan menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Repo Rate sebagai langkah mengimbangi kenaikan inflasi.
Naiknya inflasi yang diikuti naiknya BI 7-Day Repo Rate berdampak pada Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK). Perlu digarisbawahi SBDK menjadi acuan penetapan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dengan naiknya BI 7-Day Repo Rate, SBDK juga ikut naik dan nantinya menaikkan bunga KPR. Tentu saja bagi yang mengambil rumah secara KPR, situasi tersebut menjadi salah satu kendala selama masa pembayaran cicilan.
Naiknya bunga KPR akibat naiknya BI 7-Day Repo Rate memang mustahil dihindari. Namun, bukan berarti tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk menyiasatinya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan supaya kenaikan cicilan rumah tidak terlalu memberatkan.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
Begitu mengetahui inflasi naik secara signifikan, Anda masih punya waktu untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi. Ini cara jitu antisipasi kenaikan bunga KPR. Berikut caranya seperti dilansir cermati.com:
1. Perkirakan estimasi kenaikan cicilan
Beruntungnya Anda bila cicilan KPR dihitung menurut sistem bunga flat. Lain halnya kalau cicilan KPR Anda menurut sistem bunga floating. Cicilan KPR dengan bunga mengambang/floating rate akan naik cicilannya akibat kenaikan SBDK. Nah, bagi Anda yang masih dalam periode bunga tetap/fixed rate selama periode waktu tertentu, momen kenaikan bunga KPR bisa jadi pembelajaran untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi lebih matang.
Kembali ke langkah antisipasi kenaikan cicilan, mulailah untuk menghitung berapa kenaikkan dari cicilan KPR menurut bunga floating. Anda dapat melakukan konsultasi dengan bank tempat di mana Anda mengambil KPR atau orang yang spesialis dalam bidang tersebut. Dengan begitu, Anda akan bisa melakukan estimasi penyesuaian anggaran keuangan
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan alasan naiknya suku bunga jadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPutusan mempertahankan suku bunga acuan ini dibuat untuk menjaga tingkat inflasi nasional agar terkendali, seiring pergolakan ekonomi di tingkat global.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaKe depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaBank sentral mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DDR) di level 6 persen.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaMenaikkan suku bunga tinggi pun tidak cukup membantu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya