Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Cerita fantastis Mentan Amran soal terwujudnya swasembada pangan di era Jokowi

5 Cerita fantastis Mentan Amran soal terwujudnya swasembada pangan di era Jokowi Amran Sulaiman. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, kebijakan Kementan untuk mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia di 2045 sedikit demi sedikit telah dapat dibuktikan. Hal tersebut terbukti dengan capaian ekspor sub sektor peternakan di Indonesia cukup fantastis.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pencapaian nilai ekspor komoditas sub sektor peternakan tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 14,85 persen dibandingkan tahun 2016. Nilai ekspor USD 623,9 juta atau setara dengan Rp 8,5 triliun yang telah diraih pada 2017.

"Di 2017, ekspor USD 623,9 juta atau setara dengan Rp 8,5 triliun. Ke depan diharapkan mampu bertambah secara signifikan baik dari nilai maupun volume ekspor," ujar Menteri Amran saat memberi sambutan pada acara pembukaan Indo Livestock 2018 Expo dan Forum Tahun 2018 di Jakarta, Rabu (4/7).

Orang lain juga bertanya?

Pada 2017 kontribusi volume ekspor sub sektor peternakan terbesar pada kelompok hasil ternak sebesar 64,07 persen, dengan negara tujuan ekspor terbanyak adalah Hongkong (23,10 persen) dan China (21,96 persen). "Saat ini produk peternakan Indonesia sudah mampu menembus lebih dari 110 negara," jelas Menteri Amran.

Menteri Amran mengatakan, peluang perluasan pasar untuk komoditas peternakan di pasar global masih sangat terbuka luas. Adanya permintaan dari negara di daerah Timur Tengah dan negara lain di kawasan Asia sangat berpotensi untuk dilakukan penjajakan.

"Keunggulan halal dari kita juga dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk ekspor produk peternakan ke wilayah tersebut dan negara muslim lainnya," jelas.

Mentan Amran mengklaim telah melakukan ekspor banyak bahan pangan. Ini juga sebagai bukti mulai terwujudnya swasembada di Tanah Air. Berikut rinciannya:

Ekspor telur

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman membantah tingginya harga telur dan daging ayam beberapa waktu lalu terjadi karena kurangnya produksi. Menurutnya kenaikan harga terjadi karena rantai pasok yang terlalu panjang di Indonesia. Bahkan, Indonesia sendiri katanya telah mengekspor telur dan daging ayam.

"Bagaimana produksi kurang kalau kita sudah ekspor. Ini soal rantai pasoknya. Kita kan sudah sepakat kemarin harga telur Rp 18 ribu (per Kg) kan. Di ujung itu Rp 30 ribu (per Kg). Artinya, ada kenaikan 60 persen, harusnya 20 persen saja," papar dia di Jakarta, Senin (23/7).

"Tinggal sekarang cara mengendalikannya. Kalau harga naik sedikit maka ekspornya kami turunkan jumlahnya. Atau stok yang ada kami keluarin," jelasnya.

Amran menyebut, ekspor selama ini telah telah dilakukan, salah satunya ke Jepang. "Kita tau ayam dan telur pertama dalam sejarah kita ekspor, dalam tahun ini dan berhasil tembus ke Jepang, ini harus kita syukuri, dulu kita impor sekarang sudah bisa ekspor," ujar Amran Sulaiman di Toko Tani Indonesia Center (TTIC), Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Amran menegaskan bahwa tidak hanya ayam dan telur saja yang berhasil diekspor, namun Indonesia saat ini sudah lebih mampu mengeskpor lebih banyak bahan pangan.

Ekspor jagung

Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan Indonesia bisa ekspor 500 ribu ton jagung pada tahun ini.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan, selama ini Indonesia selalu menjadi negara langganan pengimpor jagung. Pada 2015, impor jagung tercatat mencapai 3,6 juta ton. Namun, mulai 2017, Indonesia sudah tidak lagi mengimpor jagung. Sebagai gantinya, pada tahun ini justru Indonesia mengekspor jagung, salah satunya ke Filipina sebanyak 100 ribu ton.

"Jagung kita sudah ekspor. (Dulu impor) 3,6 juta, Rp 10 triliun. Sekarang sudah ekspor, target tahun ini 500 ribu ton (ekspor)," ujar dia di Kantor Kementan, Jakarta, Jumat (3/8).

Bakal ekspor gula dan sapi

Selain jagung, Indonesia kata Menteri Amran telah mengekspor komoditas lain, seperti ayam, telur, dan domba. Untuk ayam dan telur dikirim ke Jepang, sedangkan domba ke Malaysia.

"Telur kita sudah ekspor dengan ayam ke beberapa negara, dalam sejarah Indonesia pertama tembus ke Jepang. Kemudian domba kita sudah ekspor ke Malaysia 60 ribu rencana, tapi siap menerima 600 ribu ekor per tahun. Kita menggantikan posisi Australia untuk Jepang," jelas dia.

Kemudian, Indonesia juga telah mengekspor bawang merah ke sejumlah negara di ASEAN. Ke depan, kata Amran, rencananya indonesia juga akan mengekspor bawang putih, gula dan sapi.

"Kiriman bawang merah kita sudah ekspor ke Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam. Dulu kita impor bawang dari Thailand. Sekarang serangan balik dari Indonesia. Insya Allah doakan kita ekspor bawang putih, kemudian nanti kita kejar lagi gula, dan sapi," tandas dia.

Ekspor domba ke Malaysia

Kabar gembira buat Indonesia, khususnya peternak asal Jawa Timur. Sebab, perusahaan peternakan asal Malaysia resmi memesan 60 ribu ekor domba perbulan dari para peternak binaan PT Inkopmar Cahaya Buana (ICB).

Launching perdana ekspor domba ke Malaysia itu dilakukan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di Kandang Karantina Tandes, Surabaya, Kamis (28/6). Secara simbolis, memberangkatkan puluhan ribu ekor domba milik peternak asal Jawa Timur itu dengan pecah kendi di depan kandang ternak.

"Ini adalah kerja sama yang luar biasa, di mana dulu kita hanya mengekspor 200 ekor, sekarang, hari ini 2.500. Naik 1000 persen," kata Amran di sela meninjau domba-domba siap ekspor di Kandang Karantina Tandes.

Kemudian, lanjutnya, pihak Malaysia memesan puluhan ribu ekor domba perbulan. "Ini luar biasa, ini potensi, untuk pertama kita kirim 5 ribu ekor. Ini potensi. Kita harus gunakan semaksimal mungkin dan meningkatkan kesejahteraan petani kita, kenapa? harganya naik 50-100 persen," paparnya.

Populasi sapi naik 4 juta

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut bahwa Upaya Khusus (Upsus) Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab) telah meningkatkan populasi sapi di Indonesia. Menurut dia, populasi sapi di Indonesia saat ini telah mencapai 16,8 juta ekor.

Amran mengatakan, jika sebelumnya peningkatan populasi sapi hanya 200 ribu ekor per tahun, dengan adanya Upsus Siwab, penambahan populasinya mencapai lebih dari 1 juta ekor per tahun.

"Hasilnya adalah boleh cek melalui BPS. Dulu populasi hanya 13 juta ekor. Itu selama 72 tahun Indonesia merdeka. Hanya tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK, hari ini total 16,8 juta ekor. Hampir 4 juta ekor (kenaikan). Artinya produksi sapi hari ini dengan inseminasi buatan itu 1 juta lebih per tahun. Dulu hanya 200 ribu ekor. Artinya naik 500 persen," ujar dia di Kantor Kementan, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Selain itu, Upsus Siwab ini juga terbukti meningkatkan bobot sapi hingga 2 kali lipat dibandingkan sapi tanpa melalui program tersebut. "Tapi kalau membandingkan bobot, dulu sapi lokal itu separuh bobotnya dari pada sekarang. Limosin, Belgian Blue itu bobotnya 2 ton. 2 kali lipat," kata dia.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mentan Amran: Indonesia Bakal Jadi Negara Pengekspor Beras di 2027
Mentan Amran: Indonesia Bakal Jadi Negara Pengekspor Beras di 2027

"Kuncinya harus kerja keras dan kerja cerdas. Semua harus bergerak menatap masa depan yang lebih baik," kata Amran Sulaiman.

Baca Selengkapnya
Lepas Ekspor Jagung Gorontalo ke Filipina, Mentan Harapkan Petani Sejahtera
Lepas Ekspor Jagung Gorontalo ke Filipina, Mentan Harapkan Petani Sejahtera

Mentan Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina.

Baca Selengkapnya
Lepas Ekspor Pertanian Senilai Rp12,45 Triliun, Wapres Puji Mentan
Lepas Ekspor Pertanian Senilai Rp12,45 Triliun, Wapres Puji Mentan

Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Pede Tahun Depan Bisa Ekspor Jagung Pakan Ternak
Pemerintah Pede Tahun Depan Bisa Ekspor Jagung Pakan Ternak

Target ini seiring pemerintah menjamin tidak melakukan impor beberapa komoditas pangan di tahun 2025.

Baca Selengkapnya
Setelah Subang, Plt Mentan Dampingi Presiden Jokowi Panen Raya di Indramayu
Setelah Subang, Plt Mentan Dampingi Presiden Jokowi Panen Raya di Indramayu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi, melakukan panen raya padi di Desa Karanglayung.

Baca Selengkapnya
Hadiri Merdeka Ekspor, Wapres Tekankan Pentingnya Hilirisasi Pertanian
Hadiri Merdeka Ekspor, Wapres Tekankan Pentingnya Hilirisasi Pertanian

Wapres Ma’aruf Amin menyebut kegiatan ekspor ini diharapkan dapat meningkatkan upaya hilirisasi di bidang pertanian.

Baca Selengkapnya
Jangan Anggap Remeh, Banyak Petani Jeruk di Kalbar Sukses Naik Haji hingga Biayai Anak Kuliah S3
Jangan Anggap Remeh, Banyak Petani Jeruk di Kalbar Sukses Naik Haji hingga Biayai Anak Kuliah S3

Pemerintah sedang melakukan optimasi lahan rawa (oplah), salah satunya di Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Tahun 2025, Indonesia Tidak akan Impor Beras Lagi
Prabowo: Tahun 2025, Indonesia Tidak akan Impor Beras Lagi

Prabowo mengatakan cadangan pangan Indonesia kini sudah cukup karena mendekati 2 juta ton.

Baca Selengkapnya
Mentan Amran Pastikan Food Estate Tetap Dilanjutkan
Mentan Amran Pastikan Food Estate Tetap Dilanjutkan

Amran menuturkan, ketahanan pangan berkaitan dengan ketahanan negara.

Baca Selengkapnya
Menteri Amran Maksimalkan Anggaran Kementan untuk Petani, Kurangi Biaya Dinas dan Rapat
Menteri Amran Maksimalkan Anggaran Kementan untuk Petani, Kurangi Biaya Dinas dan Rapat

Amran menegaskan bahwa mimpi besar Indonesia adalah memimpin pangan dunia.

Baca Selengkapnya
Mentan Amran Sangat Yakin Indonesia Bisa Swasembada Pangan di Bawah Kepemimpinan Prabowo Subianto
Mentan Amran Sangat Yakin Indonesia Bisa Swasembada Pangan di Bawah Kepemimpinan Prabowo Subianto

Amran menyampaikan, komoditas beras akan menjadi fokus utama dalam menyukseskan swasembada pangan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bantu Petani Rp33 T, Mentan Optimistis Swasembada Pangan dalam 3 Tahun
Pemerintah Bantu Petani Rp33 T, Mentan Optimistis Swasembada Pangan dalam 3 Tahun

Mentan Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menganggarkan bantuan untuk petani Rp33 triliun. Ddia optimistis swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun.

Baca Selengkapnya