5 Desakan Bank Dunia pada Indonesia
Merdeka.com - Bank Dunia meramalkan ekonomi Indonesia tahun depan hanya akan tumbuh 5,3 persen. Itu lebih lambat ketimbang perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 5,6 persen.
Alih-alih peduli akan kondisi ekonomi Indonesia, Bank Dunia mengingatkan pemerintah untuk peduli pada masa depan ekonomi nasional. Caranya halus, Bank Dunia menyarankan Indonesia untuk mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap pertumbuhan ekonomi.
Dalam laporan ekonomi kuartalan yang baru dikeluarkan Bank Dunia, Indonesia dinilai membutuhkan reformasi struktural untuk meningkatkan kinerja ekspor dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Itu untuk menyempurnakan langkah stabilisasi makroekonomi jangka pendek yang sudah ditempuh Indonesia, lewat kebijakan moneter dan penyesuaian suku bunga.
-
Apa yang dilakukan pemerintah untuk meyakinkan investor? Presiden, lanjut Nurul, telah mengangkat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai Plt Kepala Otorita IKN dan Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala Otorita IKN. Menurutnya, hal itu bukti bahwa IKN tetap berlanjut.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kenapa Indonesia menuntut pendanaan negara maju? Oleh karena itu, Legislator asal Bali ini mengatakan Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta ini menjadi momentum bagi Indonesia sebagai paru-paru dunia dan ASEAN untuk menagih komitmen negara maju terhadap pendanaan atasi perubahan iklim.
Bank Dunia memperkirakan defisit transaksi berjalan Indonesia pada tahun depan akan mencapai USD 23 miliar setara 2,6 persen GDP. Jumlah itu mengecil ketimbang defisit transaksi berjalan tahun ini yang diperkirakan sebesar USD 31 miliar atau 3,5 persen GDP.
Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop mengatakan, Indonesia tidak cukup menekan defisit transaksi berjalan dengan mengurangi impor. Perlu juga diperkuat dengan meningkatkan ekspor dan genjot foreign direct investment (FDI).
Berangkat dari kebutuhan akan investasi asing, Bank Dunia pun mendesak beberapa hal yang harus dilakukan Indonesia. Berikut lima desakan Bank Dunia untuk Indonesia dengan alih-alih penyelamatan ekonomi.
Ramah pada investor asing
Bank Dunia mengingatkan Indonesia agar tetap ramah pada investor asing, supaya pertumbuhan ekonomi stabil. Bila calon presiden dalam pemilihan umum tahun depan tidak mendukung hal itu, dikhawatirkan bisa terjadi koreksi. Khususnya realisasi penanaman modal asing (PMA).
Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop menyatakan, pertumbuhan ekonomi nasional sudah diperkirakan bakal melambat tahun depan, jadi hanya 5,3 persen saja. Jangan sampai, di tahun berikutnya, momentum semakin negatif, hanya karena ada calon presiden tidak mendukung upaya reformasi struktural, yakni memperkuat sektor riil dengan bantuan dana asing.
"Dinamika politik tahun pemilu harus mencegah kesalahan pengambilan kebijakan. Supaya mendukung kepercayaan investor terhadap prospek pertumbuhan Indonesia, dam aliran masuk pembiayaan luar negeri," ujarnya di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Senin (16/12).
Jangan anti investor asing
Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop berharap, politikus di Indonesia tetap menyerahkan pengambilan keputusan untuk mengatasi defisit neraca akun berjalan dan perdagangan ke tangan teknokrat. Bank Dunia mewanti-wanti, kebijakan yang populis atau protektif terhadap asing, bisa mengancam stabilitas ekonomi Indonesia.
"Dalam era demokrasi ini, Indonesia perlu menjaga ekonominya dari perspektif teknokrat. Sangat penting menstabilisasi ekonomi untuk jangka panjang," tegasnya.
Selesaikan daftar negatif investasi
Isu belum selesainya revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) menjadi sorotan Bank Dunia. Menurut Bank Dunia, kebijakan itu dibutuhkan Indonesia untuk menumbuhkan investasi tahun depan, ketika pertumbuhan sektor riil stagnan, sedang pasar keuangan terancam melambat.
Ekonom utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop menuturkan, salah satu tantangan pemerintah memastikan dukungan, supaya aliran modal asing tetap lancar, bahkan kalau perlu meningkat. Sebab, nyatanya selama ini, porsi Penanaman Modal Asing (PMA) walaupun mencetak rekor sebetulnya masih kalah dibanding negara lain.
DNI, menurut Bank Dunia, tetap merupakan instrumen yang memadai untuk menggenjot partisipasi modal asing di Tanah Air. Sebab, tambahan investasi akan mengamankan ketersediaan dana eksternal, artinya, bisa semakin menurunkan defisit neraca akun berjalan yang selama ini menghantui Indonesia.
"Revisi DNI ini penting untuk direalisasikan segera. Meski tantangannya, selain itu, pemerintah Indonesia perlu sekaligus melancarkan hambatan berusaha, sehingga menciptakan pesan positif bagi dunia usaha," ungkap Diop.
Naikkan BI Rate
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chavez mendesak pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan buat menarik investasi. Sebab, sejauh ini stimulus utama yang menonjol berasal dari bidang moneter, misalnya kenaikan Suku Bunga Acuan (BI Rate).
"Indonesia memerlukan lebih banyak investasi. Kebijakan moneter sebaiknya tidak menjadi respons dominan," ujarnya dalam paparan laporan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Senin (16/12).
Permudah investor asing
Bank Dunia mengakui, berkat sebagian upaya pemerintah Indonesia, defisit neraca akun berjalan pada 2014 kemungkinan mengecil, dari USD 31 miliar tahun ini, menjadi USD 23 miliar.
Cuma, hal itu harus dikompensasi dengan melambatnya pertumbuhan, karena impor menurun. Sedangkan ekspor belum bisa meningkat cepat, karena pemulihan negara maju, seperti Jepang, AS, dan Eropa, berjalan moderat.
"Maka yang diperlukan Indonesia, adalah menambah realisasi Penanaman Modal Asing (PMA). Bahkan rasanya sekarang hal ini genting dilakukan," kata Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop.
Bahkan Bank Dunia menyatakan kebijakan pengetatan impor akan merugikan pertumbuhan Indonesia. Diop percaya, persoalan itu bisa diatasi, bila pemerintah menaikkan ekspor, yakni melalui penambahan PMA.
"Supaya hal itu terwujud, perlu langkah perbaikan terhadap iklim usaha, untuk menarik investasi," kata Diop.
Baca juga:Bank Dunia ramal ekonomi Indonesia 2014 tumbuh lambatEkonomi melambat, Indonesia harus fokus tarik investasi5 Lembaga internasional yang terima uang setoran dari IndonesiaRp 1 Triliun uang negara untuk lembaga keuangan internasionalMulai dari pulau sampai wisata alam ‘dijual’ ke asing (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam penerapan ekonomi hijau.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaAjay akan meminta penjelasan dari Jokowi terkait berbagai upaya yang telah dilakukan Indonesia untuk memajukan dan mereformasi perekonomian.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) mempromosikan tiga proyek investasi strategis dalam penyelenggaraan "Indonesia Business Forum" di Washington D.C., Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR mewanti-wanti agar Pemerintah Indonesia konsisten mendorong pendekatan diplomasi
Baca SelengkapnyaSelain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya fragmentasi ekonomi dan geopolitik yang bersumber tidak hanya dari konflik Rusia-Ukraina, namun juga tensi geopolitik antara China dan AS.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaSaid mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah.
Baca Selengkapnya