5 Fakta anyar duet Jonan-Arcandra kelola ESDM
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Arcandra Tahar menjadi Wakil Menteri ESDM. Pelantikan berlangsung di Istana Negara sekitar pukul 13.30 WIB.
Jonan dilantik menjadi Menteri ESDM berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 114/P/2016 tentang pengangkatan menteri ESDM dalam kabinet kerja Jokowi-Jusuf Kalla dengan sisa periode 2016-2019.
Sementara Arcandra dilantik sebagai Wakil Menteri ESDM dengan Keppres Nomor 115/P/2016 tentang pengangkatan Wakil Menteri ESDM dalam kabinet kerja Jokowi-Jusuf Kalla dengan sisa periode 2016-2019.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Kapan pelantikan anggota DPRD Jateng? Ayah dan anak secara bersamaan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah periode 2024-2029 terpilih yang dilantik pada rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Semarang, Selasa.
-
Siapa yang dilantik Jokowi sebagai Menteri Kominfo? Budi Arie Setiadi dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika saat ini.
-
Siapa yang akan menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran? Otto tidak menjelaskan mengenai posisinya dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan datang. 'Tanya saja kepada Pak Presiden,' ujar Otto.
-
Kapan pelantikan Presiden dan Wapres? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
Jokowi menilai keduanya merupakan sosok profesional dan pekerja keras. Dia meyakini Jonan dan Arcandra mampu mereformasi Kementerian ESDM.
"Saya yakin, keduanya adalah figur-figur profesional, tepat yang berani, punya potensi untuk melakukan reformasi besar-besaran di ESDM," ungkap Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (14/10).
Tak hanya itu, Jokowi juga yakin, Jonan bisa kooperatif dengan Arcandra dalam mengelola Kementerian ESDM. "Saya yakin (mereka) menjadi sebuah tim yang baik," ujarnya.
Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi Sapto Prabowo, mengatakan pelantikan Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar menjadi wakil menteri ESDM, sudah dipersiapkan beberapa hari lalu. Persiapan itu digodok menyusul masuknya nama-nama calon Menteri ESDM ke kantong Presiden Joko Widodo.
"Sebenarnya sudah beberapa hari lalu, tapi memutuskannya itu saya tidak tahu. Memutuskan persisnya saya tidak tahu, karena saya dengarnya sudah minggu lalu. Saya dengar saja karena saya ini siapa," ungkap Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (14/10).
Pelantikan Menteri ESDM dan wakilnya ini terbilang cepat. Sebab, nama-nama calon pimpinan Kementerian tersebut baru tiba di tangan Jokowi seminggu yang lalu. Kendati demikian, kata Johan, keputusan Jokowi melantik hari ini untuk menghindari terganggunya jadwal kerja Presiden.
"Kemudian kenapa hari ini? Karena Presiden harus cepat. Karena menteri ESDM harus segera ada definitif, karena beliau besok ada acara juga. Minggu depan ke luar kota kunjungan kerja, karena itu dirasa tepat hari ini dilantik baik menteri ESDM maupun Wamen ESDM," tuntas Johan.
Namun, ada fakta menarik di balik pengangkatan Jonan dan Arcandra, berikut ulasannya.
Jonan soal pelantikan menteri ESDM: Saya baru dihubungi jam 11
Presiden Joko Widodo resmi melantik Ignasius Jonan menjadi Menteri ESDM dan Arcandra Tahar menjadi Wakil Menteri ESDM. Jonan sebelumnya diberhentikan Jokowi dari jabatannya sebagai menteri perhubungan pada reshuffle kabinet jilid II.
Dalam pelantikan ini, Jonan mengaku baru dihubungi Jokowi sekitar pukul 11.00 WIB. Jonan mengatakan pernah bertemu Jokowi 1,5 bulan lalu, tapi hanya diskusi secara umum.
"Saya dihubungi jam 11.00 WIB tadi, pernah bertemu sekitar 1,5 bulan yang lalu tapi bicara secara umum," ucap Jonan di Jakarta, jumat (14/10).
Di tempat yang sama, Arcandra juga mengaku baru dihubungi Jokowi beberapa jam sebelum pelantikan. "Kayaknya beberapa jam sebelum ini," tegas Arcandra.
Sebelum dilantik jadi Menteri ESDM, Jonan diplot di Holding BUMN
Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi Sapto Prabowo mengungkapkan bahwa setelah dicopot dari Menteri Perhubungan, Ignasius Johan sebenarnya akan mengisi salah satu pos di Kementerian BUMN.
Namun karena beberapa pertimbangan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemudian memutuskan Ignasius Johan menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Sebenarnya ketika selesai Pak Jonan tidak di Kemenhub, ada pos waktu itu untuk di BUMN. Anda pernah dengar soal holding BUMN bukan. Waktu itu sempat di plot di sana," ungkap Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (14/10).
Sosok Ignasius Jonan yang pemberani dan berintegritas dinilai layak mengisi pos holding BUMN. Namun, setelah mendapat masukan dari pelbagai pihak, Jokowi mengurungkan niatnya.
"Makanya di tengah perjalanan ada hal-hal yang menurut presiden tentu setelah mendapat banyak masukan, kemudian Pak Jonan ini masuk ke ESDM," terangnya.
Lebih lanjut, kata Johan, Jonan merupakan sosok yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk berkiprah di Kementerian ESDM. Karena itulah, dari empat nama calon Menteri ESDM yang dikantongi Jokowi, Jonan lah yang menjadi pemenang.
"Minggu lalu seperti yang disampaikan, bahwa sebenarnya nama-nama itu sudah ada. Ada sekitar 4, enggak usah ngomong nama," tandasnya.
Jonan belum punya strategi khusus kelola ESDM
Jonan yang baru saja dilantik siang ini, mengaku belum memiliki strategi khusus untuk mengelola Kementerian ESDM. "Saya kira gini ya, kalau kami berdua (Jonan dan Arcandra) sudah masuk kantor dan sudah mulai bertugas nanti kita diskusi ya, jangan sekarang ya," imbuhnya.
Ditemui di Kementerian ESDM, Jonan mengaku belum menyiapkan apa-apa perihal proyeksi kebijakan ke depannya yang akan dilakukan di ESDM. Saat ini, kata Jonan, dia bersama Arcandra ingin berdiskusi lebih dalam lagi sebelum memastikan kebijakan yang akan dibuat.
"Belum (kepikiran), duduk berdua nanti ya," ujar Jonan di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (14/10).
Mantan Menteri Perhubungan ini mengakui, banyak pekerjaan rumah (PR) yang diberikan oleh presiden Jokowi dalam membenahi sektor energi.
"Saya kira kalau PR masih banyak kan sampai diberikan posisi menteri dan wakil menteri berarti ini kan ada perhatian dari pak presiden terhadap kementerian ESDM dan masalah energi," tuturnya.
Meski begitu, dia dan Arcandra yakin bisa membawa Kementerian ESDM menjadi lebih baik dari sebelumnya. Menurutnya, permasalahan yang pernah menggeluti dirinya dan Arcandra tidak akan menjadi penghalang bagi keduanya dalam menjalankan setiap program yang dibuat.
"Bapak Wamen dengan saya ini kita harus bekerja sama sehingga hasilnya sesuai yang diharapkan oleh presiden dan diharapkan oleh masyarakat. Kalau kita bekerja ya lihatnya juga ke depan ya," jelas Jonan.
Arcandra: Program yang ada akan dilanjutkan
Sementara Jonan belum memiliki strategi khusus untuk mengelola ESDM, Arcandra Tahar lebih dulu angkat suara mengenai program yang akan dilakukan nanti.
Arcandra Tahar mengatakan, dia bersama dengan Jonan tetap akan melanjutkan program kerja yang sudah ada dan berjalan, salah satunya Blok Masela.
"Program yang ada dan sudah berjalan nanti akan dilanjutkan. Saya sama Pak Menteri akan diskusi bagaimana ke depannya. Tentu kita akan merencanakan yang terbaik buat bangsa," kata Arcandra di Kementerian ESDM seperti dilansir Antara, Jumat (14/10).
Dia sendiri optimis bisa mendongkrak industri energi di Indonesia, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo.
"Sesuai yang disumpahkan, beliau meminta bahwa ke depan kami berdua bisa bekerja sama dengan baik dalam sektor energi dan sumber daya mineral," imbuhnya.
Arcandra yang pernah dicopot dari jabatannya sebagai Menteri ESDM karena tersangkut masalah kewarganegaraan ganda, mengaku tidak masalah diangkat sebagai wakil menteri.
"Kembali ke ESDM, Alhamdulillah. Di manan pun ditempatkan saya siap," pungkasnya.
Jonan tak pernah dengar soal mafia migas
Jonan mengaku tidak pernah mendengar tentang adanya mafia migas dalam sektor energi. Diakui Jonan, ketidaktahuannya tentang mafia migas karena dia tidak memiliki latar belakang di sektor energi.
"Kalau saya karena bukan dari dunia migas, jadi saya nggak pernah dengar itu mafia migas atau apa itu," ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (14/10).
Meski demikian, Jonan berjanji akan membereskan mafia migas yang selama ini kerap menghambat pekerjaan Kementerian ESDM. Terlebih lagi, para mafia migas ini membuat harga gas menjadi mahal.
"Nanti kita beresin deh. Ya harusnya bersih dong. Kalau pun ada ya kita selesaikan lah, duduk baik-baik ya (dengan mafia migas)," tuturnya.
Sementara itu, perihal pungli, dia juga berjanji akan membabat habis pungli yang kerap muncul dalam perizinan di sektor tambang maupun migas.
"Saya kira kalau pungli memang harus diberantas," tandasnya.
Â
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon Ketum Golkar itu juga tampak kaget ketika bertemu Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan hingga memberi hormat
Baca SelengkapnyaUsai disumpah, tiga menteri dan satu wakil menteri langsung menandatangani surat pelantikan.
Baca SelengkapnyaPelantikan ini bagian dari reshuffle kabinet yang bertujuan untuk mendukung transisi pemerintahan dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merombak kabinet, Senin (19/8). Sejumlah posisi menteri kembali diganti. Bahlil Lahadalia kini menjabat sebagai Menteri ESDM menggantikan Arifin
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Agus Martowardojo juga mempunyai dua Wamenkeu, yakni Anny Ratnawati sebagai Wamenkeu I dan Mahendra Siregar sebagai Wamenkeu II.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi akan melalukan pelantikan pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju, Senin 19 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil Lahadalia dilantik menjadi Menteri ESDM di sisa kurang dari dua bulan akhir masa Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaMeski tak membenarkan isu tersebut, Jokowi menyebut reshuffle bisa dilakukan apabila dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaAirlangga menggantikan Ida Fauziyah setelah pelantikan sebagai Anggota DPR-RI.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju, Senin 19 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mencopot politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Yasonna Laoly dari kursi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Baca Selengkapnya