5 Fakta di balik maraknya kecelakaan proyek pembangunan era Jokowi-JK
Merdeka.com - Kemarin, kecelakaan kerja kembali pada proyek infrastruktur. Kali ini terjadi pada penyelesaian tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Kejadian tersebut menimbulkan tujuh korban dari pihak pekerja proyek.
Kejadian di Becakayu menambah panjang daftar proyek infrastruktur yang menimbulkan kecelakaan kerja. Merdeka.com mencatat sejumlah proyek infrastruktur yang roboh dan ambruk. Beberapa di antaranya menyebabkan pekerja tewas dan luka serius. Antara lain:
1. Crane pengangkut beton Proyek Double Double Track di Matraman, Jakarta Timur Roboh, Minggu (4/2). Empat pekerja tewas, pekerja lainnya luka-luka. Korban tewas, yakni Jainuddin (40) warga Karawang, Dami Prasetyo (25) warga Purworejo, Jana Sutisna (44) asal Bandung, dan Joni (35) yang belum diketahui pasti identitasnya.
-
Dimana kecelakaan beruntun di Tol Jagorawi terjadi? Peristiwa itu terjadi di KM 05.200 A ruas Tol Jagorawi, pada pukul 02.04 WIB.
-
Bagaimana kecelakaan beruntun terjadi? Latif menjelaskan bahwa pihaknya telah memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Menurut Latif, diduga sopir truk pengangkut mebel menjadi penyebab terjadinya kecelakaan beruntun.
-
Dimana kecelakaan terjadi? Kecelakaan terjadi saat Oriza pergi ke Puncak untuk menghadiri acara kampus bersama teman-temannya.
-
Di mana kecelakaan terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
-
Dimana kecelakaan kereta api terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
2. Beton Girder Proyek LRT Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (22/1). Lima pekerja luka yakni Rois Julianto (27), Wahyudi (18), Abdul Mupit (30), Ahmad Kumaedi (22), dan Jamal.
3. Girder proyek Jalan Tol Depok-Antasari, Jakarta Selatan, Selasa (2/1). Penyebabnya diduga tersenggol alat berat. Tidak ada korban.
4. Crane ambruk di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 15, Kamis (16/11/2017). Tidak ada korban.
5. Beton proyek Light Rail Transit ( LRT) jatuh di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Rabu (15/11/2017). Tidak ada korban, hanya mobil rusak tertimpa material beton.
6. Pembatas beton proyek mass rapid transit (MRT) jatuh di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Jumat (3/11/ 2017). Menimpa motor yang sedang melaju. Pengendara mengalami luka ringan.
7. Girder tol Pasuruan-Probolinggo roboh di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Minggu (29/10/2017). Satu pekerja tewas dan dua lainnya luka.
8. Tiang proyek konstruksi Light Rail Transit (LRT) menimpa rumah warga di Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Selasa (17/10/2017). Tiga warga luka.
9. Jembatan Tol Bocimi di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, ambruk, Jumat (22/9/2017). Seorang pekerja tewas dan dua lainnya luka.
Atas serangkaian kecelakaan proyek ini, merdeka.com akan merangkum sejumlah fakta di baliknya. Apa saja? Selamat membaca.
Kecelakaan kerja proyek adalah suatu kewajaran
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, setuju moratorium (penghentian sementara) pembangunan proyek elevated (jalur layang) untuk evaluasi. Moratorium tersebut diberlakukan menyusul adanya insiden kecelakaan dalam proyek elevated Tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (Becakayu) pagi tadi.
"Saya kira perlu evaluasi," kata Menko Luhut saat ditemui di Kantornya, Jakarta.
Menko Luhut menilai insiden buruk yang terjadi pada suatu proyek pembangunan infrastruktur adalah hal yang lazim terjadi. Menko Luhut mencontohkan Brazil saat bersiap sebagai tuan rumah olimpiade mereka mengebut pengerjaan infrastruktur stadion.
"Kita lihat di Brazil mau olimpiade ingat apa yang collaps? Stadion utamanya collaps, jadi bisa aja terjadi di mana aja bisa terjadi," ujarnya.
Pembangunan era Jokowi terburu-buru karena kejar 'tayang'
Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Gerindra, M. Nizar Zahro, mengkritik pembangunan infrastruktur oleh pemerintah dilakukan terburu-buru, namun mengabaikan aspek keselamatan. Nizar menilai rakyat kecil yang menjadi korban untuk menyelesaikan proyek infrastruktur yang menjadi ambisi Presiden Joko Widodo."Tenaga rakyat kecil dipacu untuk memenuhi ambisi presiden. Proyek dikebut siang dan malam untuk mengejar acara 'peresmian' oleh presiden," kata Nizar melalui keterangan tertulisnya, Jakarta."Nyawa rakyat sama-sama dihargai dengan murah karena yang terpenting proyek harus selesai sesusai target. Di era kolonial, bila ada pekerja yang lambat maka akan dihukum cambuk. Sementara di era sekarang, pekerja yang terkesan lambat bisa terancam dipecat," sambung Nizar.
Presiden Jokowi merespons dengan penghentian sementara seluruh proyek
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Basuki Hadimuljono, mengatakan penghentian proyek tidak akan berlangsung terlalu lama. Penghentian sementara ini, menurutnya, adalah perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)."Ini perintah presiden. Penghentian sementara pengerjaan ini adalah perintah Presiden. Kalau keselamatan konstruksi tidak ada kompromi," ungkapnya di Kementerian PUPR, Jakarta.Dia menyampaikan, dalam proses evaluasi, tim konsultan independen akan membuat skala prioritas proyek mana yang bakal dievaluasi lebih dulu. "Nanti akan diperhitungkan. Prioritas mana yang akan dievaluasi duluan," kata dia.Menteri Basuki pun menegaskan bahwa proyek yang dihentikan adalah proyek yang bersifat elevated (melayang di atas permukaan tanah), seperti jembatan. Karena itu, proyek at grade (di permukaan tanah) akan terus berjalan.
Kecelakaan proyek bukan karena pemerintah buru-buru
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa kecelakaan konstruksi seperti yang terjadi pada Tol Becakayu bukan karena pengerjaannya dikebut melainkan karena faktor kedisiplinan pelaksana di lapangan."Tidak (karena dikebut), ini hanya karena faktor kedisiplinan pelaksananya. Ini lebih banyak pada 'human error', " kata Menteri Basuki.Menurut Basuki, kecepatan pengerjaan proyek infrastruktur di Indonesia masih belum bisa dibandingkan dengan kecepatan pengerjaan di negara lain seperti Malaysia, Filipina, atau China.Pengerjaan proyek infrastruktur di China dalam satu tahun, kata dia, bisa mencapai 4.000 kilometer (km), sedangkan di Indonesia baru 1.000 km dalam satu tahun."Kecepatan pekerjaan kita masih belum apa-apa. Kalau dibandingkan dengan kecepatan di Malaysia, Filipina, apalagi Tiongkok ini kita belum apa-apa," kata dia.
Kecelakaan proyek karena faktor maladministrasi
Ombudsman Republik Indonesia (RI) mencermati serangkaian kecelakaan proyek pembangunan infrastruktur. Kecelakaan beruntun pada sejumlah proyek infrastruktur dalam 3 bulan ini, sudah mengindikasikan adanya potensi maladministrasi dalam pembangunan infrastruktur secara masif dalam waktu yang bersamaan.Anggota Ombudsman RI Alvin Lie mengatakan dari perspektif publik sebagai penerima manfaat, kecelakaan-kecelakaan tersebut telah menurunkan kepercayaan publik terhadap kualitas, keamanan dan keselamatan infrastruktur yang sedang dibangun pemerintah.Dengan demikian, Presiden Jokowi dan menteri-menteri terkait perlu segera mengevaluasi kondisi ini yang sudah tergolong krisis menuju darurat keselamatan. Perlu tindakan luar biasa untuk menghentikan kecelakaan-kecelakaan ini dan mengantisipasi kecelakaan-kecelakaan berikutnya."Tidak bisa Business As Usual. Untuk mencegah terjadinya lagi kecelakaan proyek infrastruktur, diperlukan perhatian dari Presiden selaku pemimpin tertinggi. Selain itu, Pemerintah juga segera memberikan santunan kepada korban yang cedera serta santunan bantuan bagi keluarga korban yang tewas, sebagai wujud tanggung jawab," kata Alvin.
Â
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total ada 17 kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol Cipularang.
Baca SelengkapnyaTerjadi kecelakaan beruntun di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4) pagi.
Baca SelengkapnyaKorban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca SelengkapnyaTol Cipularang memang dikenal rawan kecelakaan. Kemarin, Senin (11/11) sore, terjadi kecelakaan di Tol Cipularang KM 92 yang melibatkan sejumlah kendaraan.
Baca SelengkapnyaTruk pengangkut mebel diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun yang melibatkan 7 kendaraan tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa tahun terakhir, tercatat sudah ada empat kecelakaan tragis di Tol Cipularang Kilometer (KM) 92
Baca SelengkapnyaEmpat direktur perusahaan itu diperiksa sebagai saksi untuk tujuh tersangka.
Baca SelengkapnyaDampak lain dari proyek itu adalah bangunan masjid yang ikut retak.
Baca SelengkapnyaKejagung juga mendalami dampak dari modus pengurangan volume proyek dalam proses pembangunan.
Baca SelengkapnyaPenutupan ini ditetapkan atas diskresi Kepolisian, setelah kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan terjadi Senin (8/4) pagi.
Baca SelengkapnyaProyek perbaikan saluran air itu dilakukan di ujung Jalan Ciputat Raya dengan Jalan RA Kartini, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaTembok turab kali tiba-tiba roboh dan menimpa empat pekerja sedang mengerjakan konstruksi cakar ayam.
Baca Selengkapnya