5 Fakta di balik misteri kasus raibnya dana nasabah BRI secara tiba-tiba
Merdeka.com - Dalam kurun waktu dua hari, puluhan nasabah mengeluh uang di tabungan Bank Rakyat Indonesia (BRI) tiba-tiba hilang. Para nasabah akhirnya meluruk kantor BRI Unit Cabang Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Senin kemarin. Kedatangan mereka untuk menanyakan misteri hilangnya tabungan tersebut.
Salah satu nasabah atas nama Iriani, mengaku uang yang disimpan di BRI hilang sebesar Rp 4 juta. Atas kejadian ini perangkat Desa Tales, Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri ini meminta BRI Cabang Ngadiluwih melakukan pemblokiran.
"Kemarin pukul 15.00 WIB saya mendapatkan pesan SMS dari BRI. Isinya melakukan transaksi sebanyak tiga kali. Dengan jumlah Rp 4 juta. Padahal saya tidak melakukan transaksi apapun," jelas Iriani.
-
Mengapa saldo nasabah BRI bisa raib? Kejahatan perbankan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui SMS.
-
Bagaimana BRI menanggapi isu uang hilang di media sosial? Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjabarkan fakta-fakta yang dialami oleh BRI terkait beredarnya video-video uang hilang yang beredar di Masyarakat pada beberapa waktu terakhir:
-
Siapa yang kehilangan uang? Cerita Korban Ferry Setiawan (36), warga Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menceritakan apa yang ia alami.
-
Siapa korban penipuan di BRI? Yang mengakibatkan salah satu nasabah tabungan di Kota Malang, Jawa Timur harus kehilangan saldo di rekeningnya hingga Rp1,4 miliar.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
Dari puluhan nasabah, sebagian mengaku, telah mengalami kehilangan uang secara misterius. Jumlahnya antara Rp 1 sampai 4 juta.
Kepala Cabang BRI Kediri Dadi Kusnadi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dengan saldo nasabah yang berkurang secara misterius. Namun, dia mengakui adanya aduan terkait dengan uang nasabah yang hilang.
"Kami tidak tahu tiba-tiba uang nasabah hilang begitu saja. Jadi, kami lapor ke pusat. Dugaan sementara, ini adalah skimming, yaitu penyadapan data nasabah, sehingga saat transaksi PIN nasabah bocor," katanya.
Aduan terkait dengan uang nasabah yang hilang secara misterius itu terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, hampir setiap hari ada aduan dari nasabah terkait dengan uang nasabah yang hilang. Nominalnya juga beragam, antara Rp 2-Rp 3 juta.
Atas kasus tersebut, merdeka.com akan merangkum sejumlah fakta yang berada di baliknya. Selamat membaca.
Diduga kejahatan skimming
Dugaan awal, kemungkinan nasabah terkena aksi skimming. "Kemungkinannya adalah skimming," jelas Sekretaris Perusahaan BRI, Bambang Tribaroto.
Dia mengatakan, kasus nasabah BRI di kantor unit Ngadiluwih itu sedang diinvestigasi. BRI juga mendata nasabah dan jumlah uang yang hilang serta memastikan nasabah-nasabah ini korban skimming atau bukan.
"Kalau benar skimming, kemungkinan uangnya akan diganti," kata Bambang.
Pelaku kejahatan disinyalir libatkan jaringan internasional
Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), Andrinof Chaniago, menduga kasus hilangnya dana nasabah secara tiba-tiba melibatkan jaringan kejahatan internasional. Maka dari itu, pihaknya melakukan pelacakan dengan juga meminta bantuan aparat kepolisian."Ini harus cepat pelacakan sampai luar negeri. Otaknya dari luar, di sini agennya saja," ujarnya.
BRI berjanji perkuat sistem keamanan IT cegah kejahatan perbankan
Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), Andrinof Chaniago, mengakui modus operandi kejahatan terus berkembang saat ini. Maka dari itu, BRI berkomitmen untuk menjaga pertahanan dan keamanan salah satunya dalam sistem informasi."Dimana-mana, penjahat itu lebih dahulu, dia selalu berinovasi. Makanya kita sebagai sasaran harus lebih siap juga, kalau teknologi harus lebih mengejar," tuturnya."Ini bukan virus, ini bagaimana orang mengacak-acak sistem, jaringannya dibaca, dia bisa menyedot data. Bagaimana dia bisa menyedot data, itu yang diamankan. Jadi IT itu pertahanan utama kita," lanjut Andrinof.
BRI jamin penggantian dana nasabah korban kejahatan perbankan
Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), Andrinof Chaniago, memastikan dana nasabah yang hilang akibat kejahatan teknologi perbankan akan diganti. Dana penggantian akan didapat tak lama usai nasabah melaporkan tindak kejahatan ini."Itu cepat, begitu ada pengaduan dijamin diganti," ujarnya.Pihaknya menduga tindak kejahatan ini dilakukan oleh jaringan luar negeri. Maka dari itu, jika kejadiannya pembobolan data nasabah, maka nasabah yang menjadi korban akan mendapat ganti dana."Itu sudah jelas kebijakannya, kalau karena sebagai korban pelaku dari luar bukan kesalahan nasabah, BRI otomatis ganti. Tapi kalau kesalahan nasabah, itu tidak diganti," tuturnya.
OJK nantikan laporan BRI soal kasus dana nasabah hilang
Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida mengatakan, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari pihak BRI terkait hilangnya sejumlah dana di rekening masyarakat."Nanti kita lihat ya, paling tidak kita mengklarifikasi mencoba menanyakan bagaimana sebenarnya dan bagaimana jalan keluarnya. Nanti saja ya," ujar Nurhaida.Nurhaida enggan menjawab lebih lanjut bagaimana sebetulnya perlindungan terhadap dana yang disimpan di dalam rekening perbankan. Terkait masalah yang menjadi kontroversi saat ini akan dikaji lebih lanjut."Kalau secara umum dalam bentuk pengawasan, OJK harus memberi klarifikasi kepada pihak terkait. Saya rasa itu nanti biar dijawab oleh Kepala eksekutif pengawas perbankan saja. Karena itu kan juga sebetulnya BRI sendiri sudah memahami itu," katanya.
Â
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menggugat salah satu bank BUMN ke Pengadilan Negeri (PN) Singaraja setelah uang tabungan di rekeningnya lenyap sebesar Rp248 juta.
Baca SelengkapnyaKabar itu diunggah akun Rama News (instagram.com/ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video
Baca SelengkapnyaBRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait.
Baca SelengkapnyaNasabah Bank BRI di Malang menjadi korban penipuan bermodus file APK yang dikirim melalui Whatsapp. Akibatnya, dia kehilangan Rp559,9 juta dari rekeningnya.
Baca SelengkapnyaNasabah di Jawa Timur kehilangan saldo rekening hingga Rp1,4 miliar, setelah membuka sebuah undangan pernikahan berformat APK di whatsapp
Baca SelengkapnyaBRI buka suara soal video viral penarikan uang Rp100 ribu di ATM yang keluar justru Rp50 Ribu dan Rp2ribu.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha hotel di Kota Malang menjadi korban pencurian data (phising). Uang dalam rekeningnya sebesar Rp559,9 Juta.
Baca SelengkapnyaIbu tersebut rupanya korban kebakaran Pasar Kliwon, Solo.
Baca SelengkapnyaModus digunakan memeriksa mutasi rekening di mobile banking milik korban.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjabarkan fakta-fakta yang dialami oleh BRI.
Baca SelengkapnyaPembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaBRI sendiri sudah melakukan penelusuran berdasarkan informasi serta dokumen-dokumen yang valid dan sah.
Baca Selengkapnya