Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta dibalik 'meledaknya' bisnis antar jemput ojek, Go-Jek

5 Fakta dibalik 'meledaknya' bisnis antar jemput ojek, Go-Jek Entrepreneur-Go Jek. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara memiliki tingkat aktivitas yang tinggi. Pasalnya, selain menjadi pusat pemerintahan, Jakarta juga dijadikan sebagai pusat niaga.

Tak sedikit, penduduk daerah berhijrah ke Ibu Kota guna mengais rezeki. 'Keseksikan' Kota Jakarta yang acap kali menyedot perhatian penduduk daerah tak ayal menambah permasalahan baru yakni melonjaknya pertumbuhan penduduk sehingga menyebabkan kepadatan di Ibu Kota.

Salah satu masalah itu ialah kemacetan. Namun, permasalahan ini justru dilihat pengusaha muda Nadiem Makarim sebagai peluang bisnis.

Pada 2011, Nadiem memutuskan untuk memulai bisnisnya yang diberi nama Go-Jek. Go-Jek adalah jasa layanan yang mendobrak bisnis ojek konvensional.

"Sebetulnya Go-Jek ini sudah ada sejak 2011, dulu semuanya manual jadi enggak bisa tumbuh," ujar Nadiem kepada merdeka.com di Jakarta, Rabu (8/4).

Ketika itu, lanjut Kariem, semua dilakukan secara manual dengan cara konsumen yang membutuhkan layanan Go-Jek harus menelepon customer service. "Kemudian bilang mau diantar ke mana, nah nanti customer service bakal mengorder ke driver lokasi tersebut," jelasnya.

"Semua dilakukan manual dan pastinya tidak lebih efisien," ucapnya.

Untuk itulah, dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, Nadiem berinovasi dengan membuat layanan Go-Jek dalam bentuk aplikasi pada ponsel pintar.

Berikut Nadiem membocorkan sejumlah tips dan pengalamannya pada merdeka.com untuk melakukan bisnis ini.

Kepakkan sayap bisnis dengan teknologi

Managing Director Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim memutuskan untuk totalitas mengurus bisnis Go-Jek miliknya pada 2014. "Tahun 2011 sebenernya sudah ada tapi masih manual. Nah saya memutuskan gabung full time itu 2014," ujar Nadiem.Nadiem mengakui, saat itu pihaknya mengerti akan kebutuhan konsumen, namun, masih buta akan teknologi."Jadi kita belajar mengenai konsumen tapi sama sekali masih buta dengan teknologi. Baru dengan investasi, teknologi dan lain-lain kita kembangkan Go-Jek ini," jelasnya."Jadi Go-Jek itu dilahirkan kembali di 2014 melalui teknologi," tambah Nadiem.

Bukan bisnis mudah, perlu keseriusan dan tekad tinggi

Managing Director Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim mengakui bisnis layanan jasa transportasi dan kurir seperti yang dia dan teman-temannya lakoni bukanlah suatu hal yang mudah dijalankan. Saat ini, kompetitor bukanlah hal utama yang menghambat perkembangan bisnis.Di zaman serba cepat ini konsumen menginginkan layanan yang praktis. Ketika masih menerapkan sistem manual, Nadiem mengaku kesulitan dengan bisnis yang dia lakoni.Selain itu, salah satu kendala yang dihadapi, yakni mengedukasi para driver terkait kepemilikan surat-surat kendaraan bermotor dengan lengkap. "Itu adalah hal-hal yang harus kita belajar bersama.""Ini bukan bisnis yang mudah. Sekarang belum ada kompetitor yang langsung karena memang tidak simple bikin bisnis seperti ini," ungkapnya.Nadiem menyebut menjalankan bisnis seperti Go-Jek membutuhkan banyak kerja keras dan passion yang tinggi.

Perlu tim khusus untuk merekrut tukang ojek bergabung

Guna merekrut pekerja lapangan yang siap mengantar konsumen selamat sampai tujuan, Go-Jek Indonesia memakai jasa mereka yang memang berprofesi sebagai tukang ojek. Managing Director Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim membeberkan cara pihaknya merekrut para tukang ojek tersebut."Kami ada tim yang langsung terjun ke lapangan. Tim itu dikepalai oleh Field Supervisor yang memang dulunya bekerja sebagai tukang ojek juga," beber Nadiem.Alasan memilih mantan tukang ojek sebagai kepala tim di lapangan saat perekrutan agar komunikasi yang disampaikan bisa diterima. "Itu dulunya dia ngojek, jadi bisa ngomong ke ojek-ojek di jalanan," ujarnya."Kalau bukan mantan tukang ojek, enggak akan nyambung. Itu adalah metode kita pasukan di jalanan yang memonitor rekrut ojek-ojek. Jadi kita memang biasanya mendatangi pangkalan-pangkalan ojek," tambahnya.Nadiem menambahkan, sejauh ini, pihaknya sudah memiliki total sekitar 3.700 driver (pengojek) di bulan Maret 2015. Di mana 3.500 driver diantaranya tersebar di Jabodetabek."Akhir minggu ini kita rencana launch Go-Jek di Bandung," tuturnya.

Praktis, bayar Go-Jek bisa tunai atau pra bayar

Fitur Go-Jek kini sudah bisa dinikmati dalam aplikasi di ponsel pintar. Sistemnya pun seperti pulsa pra bayar.Managing Director Go-Jek Indonesia menjelaskan nantinya konsumen bisa memakai credit yang disediakan di dalam fitur."Bisa pakai credit seperti pra bayar. Transfer ke bank, begitu digunain langsung berkurang," tuturnya.Nadiem mengambil contoh berbagai aplikasi di play store smartphone yang jika diunduh kemudian meminta layanan credit dari sistemnya.

Ambil semua peluang, Go-Jek bisa untuk pesan makanan hingga antar flashdisk

Selain menyediakan layanan antar jemput layaknya tukang ojek biasa, Go-Jek kini bisa mengantar menu makanan yang diinginkan konsumen. Layanan tersebut diberi nama Go-Food.Project Lead Go-Food Jesayas Fedinandus mengungkapkan layanan Go-Food mampu digunakan warga yang berdomisili di sekitar Jabodetabek."Sekarang pengguna aplikasi Go-Jek bisa menikmati layanan pesan antar makanan melalui Go-Food. Lebih mudah, cepat dan lengkap hanya sentuhan jari," ujar Jeysayas.Jesayas menambahkan, fitur Go-Food sendiri memudahkan konsumen untuk memesan makanan di lebih dari 15.000 restoran dimana terbagi dalam 23 kategori."Dari warung kaki lima hingga restoran mewah yang ada di Jabodetabek, semua bisa dipesan melalui Go-Food," tuturnya.Tak hanya itu, Jesayas juga menjanjikan singkatnya waktu pemesanan. "Pesanan akan tiba dalam waktu kurang dari 60 menit," ucapnya.Selain fitur Go-Food, Go-Jek juga menyediakan layanan instant kurir."Jadi misalnya konsumen mau meeting di kantor tetapi datanya dalam bentuk hardisk external atau flashdisk tertinggal di rumah, nah itu juga bisa minta Go-Jek yang anterin," ucapnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Profil Nadiem Makarim yang Disentil oleh Wapres Gibran Soal Surat, Intip Faktanya!
Profil Nadiem Makarim yang Disentil oleh Wapres Gibran Soal Surat, Intip Faktanya!

Profil lengkap Nadiem Makarim, dari pendiri Gojek hingga menjadi Menteri Pendidikan yang disentil Wapres Gibran soal kebijakannya.

Baca Selengkapnya
Sejarah Ojek di Indonesia, Mulanya ‘Ngobyek’
Sejarah Ojek di Indonesia, Mulanya ‘Ngobyek’

Ojek sudah ada sejak tahun 1960-an di pedesaan dan merembet sampai ke perkotaan.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Single Baru Ndarboy Genk
Fakta di Balik Single Baru Ndarboy Genk "Modal Percoyo", Berdasarkan Pengalaman Pribadi Jadi Mitra Ojek Online

Lagu ini ia dedikasikan untuk para mitra ojek online di seluruh Indonesia

Baca Selengkapnya
Pernah jadi Penonton Bayaran dan Tukang Ojek, Gianto Kini Punya 19 Cabang Pecel Lele Sambal Rampai
Pernah jadi Penonton Bayaran dan Tukang Ojek, Gianto Kini Punya 19 Cabang Pecel Lele Sambal Rampai

Belajar dari kegagalan yang dialami pada saat membuka cabang kedua, akhirnya Gianto membuka kembali cabang baru dengan strategi yang berbeda.

Baca Selengkapnya
Cerita Pemuda Lulusan SMA dari Lampung Taklukan Ibu Kota Modal Jual Mas Kawin
Cerita Pemuda Lulusan SMA dari Lampung Taklukan Ibu Kota Modal Jual Mas Kawin

Yang ada di benak Ian, mencari cara mengangkat perekonomian keluarganya di Lampung.

Baca Selengkapnya
Pengemudi Ojol Jadi Sorotan Usai Tiap Hari Beri 'Oleh-oleh' ke Penumpang dari Susu Sampai Masakan Istri
Pengemudi Ojol Jadi Sorotan Usai Tiap Hari Beri 'Oleh-oleh' ke Penumpang dari Susu Sampai Masakan Istri

Pengemudi Ojol banjir sorotan usai bagikan 'oleh-oleh ke penumpang. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Sukses Ubah Nasib, Mantan Ojek Online Ini Buka Bisnis Ayam Geprek dengan Omzet Capai Rp 30 Juta
Sukses Ubah Nasib, Mantan Ojek Online Ini Buka Bisnis Ayam Geprek dengan Omzet Capai Rp 30 Juta

Ia bisa mengubah nasib dari seorang pengemudi ojek online hingga menjadi pemilik bisnis makanan.

Baca Selengkapnya
Ini Profesi Incaran Pendatang Baru di Jakarta
Ini Profesi Incaran Pendatang Baru di Jakarta

Tren jumlah pendatang baru usai Lebaran atau arus balik adalah naik turun selama empat tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Gojek Jadi Aplikasi Online Favorit Masyarakat
Gojek Jadi Aplikasi Online Favorit Masyarakat

Gojek mendapatkan penghargaan sebagai aplikasi online favorit masyarakat.

Baca Selengkapnya
9 Potret Gaya Nyeleneh Emak-emak Dibonceng Driver Ojol, Kelakuannya di Luar Nalar
9 Potret Gaya Nyeleneh Emak-emak Dibonceng Driver Ojol, Kelakuannya di Luar Nalar

Kelakuan emak-emak ini sedikit di luar nalar yang sukses bikin ketawa sambil bingung. Simak yuk!

Baca Selengkapnya
Dampak Negatif Ojol Diatur UU Sesuai Permintaan Driver: Tak Ada Fleksibilitas Waktu & Terjebak Pekerjaan Kualitas Rendah
Dampak Negatif Ojol Diatur UU Sesuai Permintaan Driver: Tak Ada Fleksibilitas Waktu & Terjebak Pekerjaan Kualitas Rendah

Sebab, ojol yang merupakan bagian dari pekerja tidak tetap atau gig sangat menitikberatkan pada fleksibilitas waktu dalam bekerja.

Baca Selengkapnya
Cara Driver Gojek Dapat Orderan sebelum Ada Aplikasi, Ini Penjelasan dari Legenda Hidupnya
Cara Driver Gojek Dapat Orderan sebelum Ada Aplikasi, Ini Penjelasan dari Legenda Hidupnya

Seorang legenda hidup Gojek membeberkan cara ia mendapatkan orderan saat belum ada aplikasi Gojek.

Baca Selengkapnya