5 Fakta ini bakal buat mata dunia melirik Pertamina
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan saat ini keuntungan Pertamina sudah mampu mengungguli perusahaan migas asal Malaysia, Petronas. Diharapkan, penggabungan dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui skema holding membuat keuntungan yang didapat Pertamina mampu melewati Shell bahkan bisa menyamai Chevron.
"Keuntungannya (Pertamina) sekarang sudah melewati Petronas. Tapi yang saya harapkan sekarang keuntungannya harus melewati Shell, suatu hari harus setara Chevron. Nah ini dengan cara demikian kita bisa," kata dia di sela-sela kunjungan di Tegal, Jawa Tengah.
Menteri Rini mengungkapkan ambisinya untuk menjadikan Pertamina masuk tiga besar perusahaan migas terbesar dunia. Sebagai perusahaan dunia, maka Pertamina sudah dan akan mempersiapkan sejumlah langkah strategis untuk memantaskan diri.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Apa tujuan utama Pertamina? Semoga Pertamina mampu terus meningkatkan komitmennya dalam menyediakan kebutuhan energi bangsa, mewujudkan kemandirian energi nasional dan mendorong percepatan transisi energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
-
Siapa yang memimpin Pertamina saat ini? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global.
-
Siapa yang memimpin Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa sejak restrukturisasi organisasi, tren kinerja keuangan konsolidasian Pertamina positif dan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Apa saja langkah tersebut? Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.
Pimpin holding energi untuk jadi perusahaan dunia
Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan apabila holding energi rampung, salah satu target yang ingin diwujudkan adalah menjadikan PT Pertamina (Persero) sebagai salah satu dari 3 perusahaan migas terbesar di dunia.
"Sebagai contoh holding energi, itu Pertamina dengan PGN. Kalau dia hidup sendiri-sendiri itu kekuatan secara balancingnya tidak optimum, apalagi seperti Pertamina dan PGN ada usaha yang sama, gasnya dan pipa, jadi akhirnya bagaimana terbaiknya ini harus disentralisasikan," ujarnya di sela-sela kunjungan di Tegal, Jawa Tengah.
"Nanti kalau sudah digabungkan, target kita pertamina harus one of the big three in the world," tambahnya.
Pabrik pelumas termodern se-Asia Tenggara
PT Pertamina (Persero) mengklaim pihaknya saat ini tengah membangun pabrik pelumas atau grease plant dan Lube Oil Blending Plant modern di ASEAN. Pabrik yang berlokasi di Tanjung Priok ini total menghabiskan biaya pembangunan mencapai Rp 1,3 triliun.
"Untuk grease plant investasinya Rp 500 miliar sedangkan lube oil blending plant investasinya Rp 800 miliar," ujar Direktur Utama Lubricants Pertamina, Supriyanto.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, mengatakan pembangunan pabrik pelumas tersebut akan selesai pada Juni mendatang. Nantinya, pabrik tersebut mampu berproduksi sekitar 9.000 metrik ton pelumas per tahun.
"Dan akan menjadi termodern di Asia Tenggara," ujarnya.
Kapal terbesar sejagat
Kapal itu berwarna oranye menyala, bertuliskan 'Pertamina Gas I' dalam huruf putih di ujung depan kedua sisi kapal itu. Setelah berbulan-bulan digarap para pekerja Hyundai Heavy Industries di Kota Ulsan, Korsel, akhirnya pengangkut elpiji itu lahir.
Dengan adanya 'Pertamina Gas I', maka BUMN energi itu memiliki 57 kapal secara keseluruhan untuk mendistribusikan BBM. Pembuatan kapal dimulai pada 26 Januari 2012, menelan dana hingga USD 76 juta atau setara Rp 918,4 miliar.ÂÂ
Kapal ini jadi kebanggaan Pertamina karena ukurannya terbesar sejagat buat kategori pengangkut produk migas. Panjang 'Pertamina Gas I' kurang lebih dua kali lapangan bola. Sementara lebar kapal ini mencapai 36 meter, kedalaman 22,3 meter, bobot mati 54,4 ton, dan sanggup membawa muatan 84.000 cubic metric (setara dengan 50.000 ton) elpiji.
Bangun gedung tertinggi ketiga dunia
Pertamina berambisi menjadi salah satu perusahaan energi yang disegani di dunia. Untuk mewujudkan hal itu, Pertamina tengah memulai pembangunan Pertamina Energy Tower.
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, Pertamina Energy Tower akan menjadi salah satu menara tertinggi di dunia. Menurut dia, dengan ketinggian mencapai 555 meter, Pertamina Energy Tower akan menjadi menara tertinggi ketiga di dunia.
"Pertamina Energy Tower tidak hanya akan menjadi gedung tertinggi di Indonesia, tapi tertinggi ketiga di dunia," ujar Ali usai peresmian Pertamina Energy Tower Groundbreaking di Kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan, Jakarta.
Pasok BBM kejuaran balap dunia
PT Pertamina meluncurkan bahan bakar terbaru yakni Pertamax Turbo untuk kendaraan mobil balap (supercar) dan berteknologi tinggi di Belgia. Pertamax Turbo merupakan BBM hasil kerja sama Pertamina dengan pabrikan mobil dunia, Lamborghini.
Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, hingga saat ini, Pertamax Turbo sudah digunakan di empat balapan yakni Monza-Italia; Silverstone-Inggris; Paul Richard-Prancis; dan Spa Francorchamps-Belgia.
"Perkembangan teknologi mesin kendaraan yang semakin canggih seperti penggunaan supercharger dan turbocharger menjadikan tekanan kompresi mesin kendaraan semakin tinggi, sehingga diperlukan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Dia juga menambahkan penggunaan dalam ajang balap bergengsi di Eropa semakin membuktikan Pertamax Turbo diakui sebagai bahan bakar dengan performa yang baik dan ramah lingkungan, karena bisa mengurangi emisi gas buang menjadi lebih baik.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Nicke, ENI merupakan salah satu perusahaan migas yang sukses melakukan eksplorasi.
Baca SelengkapnyaPertamina memimpin skor tertinggi dari 61 perusahaan dunia, berdasarkan peringkat dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics.
Baca SelengkapnyaPara investor internasional akan semakin melirik Pertamina untuk menanamkan investasinya.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaProyek RDMP Balikpapan merupakan proyek strategis nasional yang paling kompleks serta nilai investasi terbesar yang dikelola Pertamina saat ini
Baca SelengkapnyaSerba-serbi PT Pertamina Hulu Energi, perusahaan Nasional yang bergerak di Hulu Migas
Baca SelengkapnyaPertamina telah melakukan transformasi bisnis yang berkelanjutan dan digitalisasi.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) memaparkan keyakinannya untuk mengembangkan binis Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKomisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaPertamina akan mulai dengan E5% dan dalam Kebijakan Energi Nasional Indonesia, secara bertahap akan meningkat menjadi E40.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca Selengkapnya