5 Fakta jumlah orang miskin sulit turun di era Presiden Jokowi
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data jumlah penduduk miskin pada Maret 2017 di Indonesia yang mencapai 27,77 juta orang. Angka ini sekitar 10,64 persen dari total penduduk Indonesia.
Jumlah ini bertambah sekitar 6.900 orang dibandingkan dengan September 2016 yang hanya 27,76 juta orang atau sekitar 10,70 persen.
"Hampir stagnan dibandingkan September 2016 lalu. Ini menunjukkan bahwa penurunan penduduk miskin jauh lebih lambat dibandingkan periode sebelumnya," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantornya, Jakarta.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Dimana angka kemiskinan Kaltim berada? Provinsi Kaltim masuk dalam 18 Provinsi yang angka kemiskinannya berada di bawah nasional dan menempati posisi kedelapan dengan tingkat kemiskinan terendah.
-
Bagaimana Banyuwangi menekan angka kemiskinan? 'Apa yang kami rencanakan tersebut disesuaikan dengan arah pembangunan ke depan yang telah dicanangkan secara nasional, maupun oleh pemerintah provinsi, dengan menyesuaikan dengan dinamika lokal di Banyuwangi,' papar Ipuk. Ipuk mencontohkan dalam upayanya menekan angka kemiskinan. Seluruh komponen masyarakat dari tingkat kabupaten hingga unit terkecil di tingkat Rukun Tetangga dilibatkan. Tak terkecuali komponen sosial kemasyarakatan lainnya.
-
Bagaimana Banyuwangi menangani kemiskinan? Salah satu upayanya tersebut adalah dengan melakukan intervensi kepada warga miskin yang masuk di database UGD Kemiskinan Banyuwangi. Dari data tersebut, warga pra sejahtera yang masih produktif, akan dilibatkan dalam program padat karya yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi.
-
Kenapa PBI BPJS penting untuk warga miskin? PBI BPJS dibiayai oleh anggaran pemerintah, baik dari tingkat pusat maupun daerah, sehingga program ini dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
-
Bagaimana Banyuwangi melakukan penanganan kemiskinan? Menko mengapresiasi program-program penanganan kemiskinan yang dilakukan Banyuwangi dengan program-program partisipatif.
Secara tahunan, penduduk miskin ini hanya turun tipis. Di mana, pada periode yang sama, tercatat warga miskin pada Maret 2016 mencapai 28,01 juta jiwa atau 10,86 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Sementara, dibanding Maret 2015, warga miskin mencapai 28,59 juta jiwa atau sebesar 11,22 persen.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengakui pemerintah masih sulit menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia. "Memang makin lama makin susah itu menurunkannya karena orang miskinnya tidak seperti dulu kan. Satu, itu kalau turun ke bawah 10 persen, sudah kita tidak mudah turunkan. Tapi ya memang kebijakan pemerataan harus bisa kita push," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta.
Lalu apa saja fakta di balik sulit turunnya jumlah penduduk miskin di era Presiden Joko Widodo? Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.
Distribusi rastra terhambat
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan salah satu faktor penghambat sulitnya menurunkan tingkat kemiskinan sepanjang bulan September hingga Maret 2017 adalah pendistribusian beras sejahtera (rastra)."Awal tahun ini ada sedikit hambatan dalam penyaluran beras sejahtera (rastra). Ini diduga menghambat penurunan angka kemiskinan," katanya.
Industri padat karya terhambat masalah gaji
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menegaskan industri memiliki pengaruh besar dalam pemangkasan kemiskinan. Dia menuturkan program padat karya yang dicanangkan untuk mengurangi kemiskinan dan mengatasi pengangguran menemui hambatan, terutama terkait upah. "Program padat karya kita dorong pada sektor alas kaki (sepatu), hambatan utama terkait pada upah," tuturnya.
Penarikan utang asing belum beri dampak positif
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, membeberkan alasan sulitnya mengatasi kemiskinan di Indonesia. Salah satunya adalah penambahan utang luar negeri yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur belum dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat."Utang pemerintah itu kan banyak arahnya ke infrastruktur. Tergantung tahapnya kalau infrastruktur itu, kalau tahapnya baru pinjaman dibuat tapi belum ada pembangunan ya enggak akan menurunkan kemiskinan," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta.
Musim hujan tidak menentu
Menko Darmin juga mengungkapkan musim hujan tidak menentu beberapa waktu lalu turut mengakibatkan menurunnya tingkat produktivitas petani. Hal tersebut kemudian berpengaruh terhadap menurunnya pendapatan petani."Musim panen tahun ini kan nggak begitu bagus kan, hujannya enggak banyak. Sehingga dia terganggu penghasilan petaninya. Sehingga kenaikannya sedikit naik. Itu mestinya bukan perubahan struktural. Persoalan musim, persoalan yang nggak bisa dianggap remeh," pungkasnya.
Program pemerataan ekonomi Jokowi belum maksimal
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengakui pemerintah masih sulit menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia. Sebab, kebijakan pemerataan ekonomi yang dicanangkan oleh pemerintah belum berjalan maksimal.Menko Darmin mengatakan, saat ini pemerintah tengah mempercepat realisasi kebijakan pemerataan ekonomi. Hal tersebut akan terus didorong agar mampu menekan tingkat kemiskinan di Indonesia."Nah itu (kebijakan pemerataan ekonomi) kan belum jalan, masih sedikit. Tapi bulan bulan Agustus ini akan mulai kita percepat," jelas Menko Darmin.
Â
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan kumuh yang berdiri sepanjang bantaran Kali Ciliwung di Jakarta semakin mencolok.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang, menurun 0,46 juta orang terhadap September 2022.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Baca SelengkapnyaTarget tingkat kemiskinan diiturunkan pada periode kedua Jokowi dalam RPJMN 2020-2024.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut saat ini Indonesia juga menghadapi penurunan jumlah kelas menengah yang mencapai 9 juta jiwa.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, jumlah kelas menengah terbukti terus mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaBPS Jakarta mencatat angka penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaBPS mencatat ekonomi Jakarta naik dan angka kemiskinan di DKI Jakarta turun di era Pj Gubernur DKI Heru Budi.
Baca SelengkapnyaNamun, Imam menambahkan, tingkat kemiskinan perkotaan pada Maret 2024 masih lebih tinggi 0,53 persen poin jika dibandingkan kondisi September 2019.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan swasta harus membangun 1,5 juta rumah tiap tahun agar angka masyarakat tak punya rumah terus turun.
Baca SelengkapnyaBangsa yang merdeka ialah bangsa yang mampu mengentaskan masyarakatnya dari jurang kemiskinan.
Baca Selengkapnya