5 Fakta Mengejutkan Terbaru Soal Pengangguran di Indonesia
Merdeka.com - Masalah pengangguran masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk diselesaikan. Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menegaskan bahwa persoalan pengangguran di Indonesia bukan disebabkan minimnya ketersediaan lapangan kerja, melainkan dipicu oleh ketimpangan 'skill' atau keterampilan calon tenaga kerja.
Menurut Menteri Hanif, penciptaan lapangan kerja di era Presiden Joko Widodo saat ini justru telah melampaui target yang ditetapkan mencapai 10 juta lapangan kerja selama lima tahun pemerintahan.
Menteri Hanif menjelaskan saat ini jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 131 juta orang, di mana 58 persen di antaranya adalah lulusan SD dan SMP. Selain dominasi lulusan SD dan SMP, problem miss match atau lapangan kerja yang tak sesuai dengan latar belakang pendidikan mencapai 50 persen.
-
Apa saja yang menjadi penyebab tingginya pengangguran di kalangan pemuda? Puteri menyebut terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tingginya pengangguran di kalangan pemuda, seperti kurangnya akses transportasi dan pendidikan, keterbatasan finansial, kewajiban rumah tangga. Hingga, persoalan kurang sinkronnya antara pendidikan dan permintaan industri atau skill mismatch yang membuat waktu tunggu dalam mencari kerja menjadi lebih lama.'Dimana, akhirnya, mereka beralih ke sektor informal. Ini juga terkonfirmasi dari data BPS yang menyebut pekerja informal dari kalangan Gen Z mencapai 10,89 juta orang,' katanya.
-
Apa solusi Kemnaker atasi kesenjangan pasar kerja? Sebagai solusi mengurangi kesenjangan pasar kerja, pihaknya telah membuat kebijakan link and match yang mengarah pada kebijakan membangun integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan tenaga kerja yang terpadu.
-
Bagaimana Pemkot Medan menurunkan tingkat pengangguran? “Untuk penurunan tingkat pengangguran terbuka, Pemkot Medan melakukan intervensi melalui upaya-upaya peningkatan keterampilan dan kesempatan dan kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program-program pengembangan kapasitas daya saing, program-program pelatihan, peningkatan produktivitas dan penempatan tenaga kerja, serta melalui program pemberdayaan masyarakat di masing-masing kecamatan dan kelurahan,“
-
Kenapa Andika Perkasa ingin kurangi kemiskinan dan pengangguran di Jateng? Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Andika Perkasa menegaskan, persoalan pertama yang dihadapi Jateng ialah bagaimana upaya mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Dia menyebut, hingga kini tingkat kemiskinan di Jateng masih di atas nasional, sehingga dirinya menargetkan penurunan angka kemiskinan dalam lima tahun ke depan jauh di bawah angka nasional.
-
Kenapa tingkat pengangguran di India meningkat? Namun, situasi di lapangan tidak sesuai dengan klaim tersebut karena lapangan pekerjaan telah menyusut dan bisnis mengalami tren penurunan.
-
Siapa yang mendorong pengentasan pengangguran bagi pemuda? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendorong pengentasan pengangguran bagi pemuda dalam RAPBN 2025.
"Kalau ada 10 orang (angkatan kerja), 6 orang merupakan lulusan SD-SMP dan 2 orang yang 'miss match'. Artinya hanya 2 orang yang memang punya pendidikan baik dan skill yang baik sesuai kebutuhan pasar kerja," kata dia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2018, tecatat jumlah pengangguran penduduk usia 15 tahun ke atas mencapai 70 juta lebih. Di mana tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi didominasi oleh lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) sebesar 11,24 persen.
Kemudian ditinjau berdasarkan provinsi, Jawa Barat merupakan daerah dengan TPT tertinggi kedua di Indonesia dengan jumlah 8,17 persen. Sedangkan Banten masih menempati urutan pertama TPT tertinggi dengan jumlah 8,52 persen dari total pengangguran nasional.
Berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah fakta terbaru mengenai pengangguran di Indonesia.
Jumlah Pengangguran RI Setara Penduduk Singapura
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Bambang Brodjonegoro, menyoroti tingkat pengangguran di Indonesia. Pada 2018, tingkat pengangguran di Indonesia mencapai angka 5,3 persen.
Menteri Bambang berujar, jumlah itu setara dengan jumlah penduduk Singapura secara keseluruhan. "Jumlah pengangguran kita tahun kemarin 5,3 persen, itu sekitar 7 juta masyarakat Indonesia. Kalau dibandingkan, jumlah itu setara dengan jumlah penduduk Singapura," ujarnya.
Pengangguran Dijanjikan Dapat Gaji
Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Hanif Dhakiri, mengaku pihaknya masih mengkaji rencana program kartu Prakerja untuk pengangguran Indonesia. Kartu ini merupakan salah satu program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.Pemberian gaji, kata dia, merupakan kompensasi bagi para penerima kartu Prakerja karena meninggalkan keluarganya selama mengikuti pelatihan hingga mendapatkan pekerjaan. Namun, Menteri Hanif enggan berbicara soal besaran uang yang akan diterima oleh para penerima kartu tersebut."Setelah punya skill baru, dia harus punya waktu untuk cari kerja. Pada saat pelatihan dan cari kerja baru, keluarganya siapa yang urus? Itu maksudnya kenapa insentif-insentif itu diperlukan. Bentuknya seperti apa, besarnya seperti apa, nanti lah," jelas dia.
Pengangguran di Kota Turun, Melejit di Desa
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di kota menurun dalam satu tahun terakhir. Di 2017, TPT di kota sebesar 6,79 persen, akhir 2018 sebesar 6,45 persen. Meski demikian, TPT desa meningkat menjadi 4,04 persen akhir 2018.Sebagai informasi, TPT adalah indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat penawaran kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja."TPT di kota turun dari 6,7 persen menjadi 6,45 persen tapi di desa naik tipis sekali dari 4,01 menjadi 4,04 persen," ujar Kepala BPS, Suhariyanto.
4 Tahun Pemerintah Jokowi, Pengangguran Turun Drastis
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Hanif Dhakiri menyebut bahwa angka pengangguran di Indonesia turun drastis di era pimpinan Joko Widodo atau Jokowi dibandingkan periode sebelumnya."Pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, pengangguran menjadi salah satu prioritas utama. Sehingga dalam empat tahun kepemimpinan beliau angka pengangguran turun dari 6,1 persen menjadi 5,3 persen," katanya.
Tingkat Pengangguran Terendah Dalam 20 Tahun Terakhir
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, saat ini ekonomi Indonesia tumbuh cukup baik di kisaran 5 persen. Pertumbuhan ekonomi ini juga diikuti dengan penurunan pengangguran hingga mencapai 5,13 persen, terendah dalam 20 tahun terakhir."Tetap konsisten di atas 5 persen dengan inflasi terjaga di sekitar 3,5 persen, yoy baru 2,8 persen. Momentum pertumbuhan yang meningkat diharapkan terus meningkatkan kesempatan kerja, angka pengangguran menurun mencapai 5,13 persen," ujarnya.
Â
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketidakcocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, berkontribusi terhadap masalah ini.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.
Baca SelengkapnyaData hampir 10 juta Gen Z jadi pengangguran merupakan temuan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca SelengkapnyaJumlah pengangguran Indonesia disebut per Februari 2024 turun menjadi 7,2 juta orang, terendah sejak 1997.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran di Indonesia merupakan angka kedua tertinggi di negara-negara ASEAN.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, salah satu sumber kelambanan menangani masalah adalah penataan sistem pendidikan.
Baca SelengkapnyaSelain menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pemerintah juga meminta agar di masa presiden terpilih Prabowo Subianto, angka kemiskinan juga turun.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab masih banyak pengangguran di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut dari catatan Kementerian Ketenagakerjaan secara kumulatif sejak Januari-Juni 2024, gelombang PHK telah menghantam 32.064 pekerja.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) didapatkan bahwa 5,5 persen dari total masyarakat di Jateng belum bekerja.
Baca Selengkapnya