Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta soal geser dan retaknya Jembatan Cisomang di tol Cipularang

5 Fakta soal geser dan retaknya Jembatan Cisomang di tol Cipularang Jembatan Cisomang. ©istimewa

Merdeka.com - Jembatan Cisomang di ruas Cipularang mengalami pergeseran (deformasi) pada pilar kedua (P2). Pergeseran pilar tersebut terjadi karena beban telah melebihi toleransi yang disyaratkan.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi mengungkapkan, terjadi pergeseran pada sambungan jembatan sepanjang 53 centimeter (cm).

"Pada hari Kamis, 22 Desember 2016 diperoleh hasil bahwa telah terjadi pergeseran pada pilar kedua sepanjang 53 cm yang sudah melebihi batas izin yang disyaratkan," ujarnya.

Bergesernya Jembatan Cisomang di Tol Purbaleunyi kilometer 100+700, terjadi akibat pergerakan tanah di bawah penyanggangga. Gerakan itu membuat pilar bergeser sampai 53 sentimeter (cm) dan tergolong membahayakan.

"Persoalan kerusakan pergeseran horizontal. Ini dengan pergeseran 53 cm itu ekstrem," kata Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, M Guntoro.

Dia menyebut, Jembatan Cisomang memiliki panjang 253 meter. Fisik jalan itu disanggah 12 pilar di bawahnya.

Staff Ahli Bidang Mitigasi Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Sumaryono mengaku, konstruksi jembatan yang didirikan di atas tanah memang rawan adanya pergerakan.

Adapun penyebab pergerakan tanah terjadi akibat serapan air hujan yang terus mengguyur beberapa waktu ke belakang di kawasan tersebut. Oleh karena itu, tingkat kelembekan tanah terus meningkat.

"Karena hujan, itu. Kalau basah, rawan. Tapi zona tinggi itu bukan berarti tidak bisa dibangun," ujar Sumaryono.

Atas kejadian ini terdapat sejumlah fakta yang perlu diketahui sebagai pembaca yang ingin atau terbiasa menggunakan tol tersebut untuk beraktivitas. Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.

Jalan hanya untuk kendaraan golongan I atau kecil

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi mengungkapkan pihaknya telah meminta kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan PT Jasa Marga (Persero) untuk segera menerapkan pembatasan lalu lintas. Nantinya, hanya mobil golongan I saja yang diizinkan untuk melintasi jembatan Cisomang."Kita perlu batasi beban yang lewati jalan tersebut. Yang boleh hanya mobil golongan 1," ujarnya di Jakarta.Pembatasan kendaraan besar di Tol Padaleunyi diberlakukan secara efektif mulai Jumat, Tanggal 23 Desember 2016 pukul 00.00 WIB. Pengaturannya, kendaraan menuju bandung hanya dilalui kendaraan kecil di ruas Cipularang KM 84 hingga KM 122. Sementara, kendaraan besar dialihkan menuju Jalan Non Tol dan melakukan transaksi tol di Gerbang Tol Sadang atau Gerbang Tol Jatiluhur, selanjutnya dapat masuk kembali ke Jalan Tol Padaleunyi melalui Gerbang Tol Padalarang Timur.Kemudian, kendaraan kecil menuju Jakarta diperbolehkan melewati ruas jalan tol tersebut. Sedangkan, kendaraan besar dialihkan menuju Jalan Non Tol dan melakukan transaksi tol di Gerbang Tol Padalarang Timur atau Gerbang Tol Cikamuning, selanjutnya dapat masuk kembali ke Jalan Tol Cipularang melalui Gerbang Tol Sadang atau Gerbang Tol Jatiluhur.Bagi pengguna Jalan Tol Padaleunyi, alternatif lain menuju Jakarta atau Bandung atau sebaliknya adalah melalui Jalan Arteri Puncak-Cianjur-Padalarang.

Jembatan masih aman dilewati

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono mengatakan jembatan masih aman untuk dilewati selama hanya diperuntukan bagi kendaraan golongan I yakni Sedan, Jip, Pick Up/Truk Kecil, dan Bus. "Mulai hari ini kita larang truk lewat di jembatan itu. Kalau mobil kecil masih bisa lewat. Saya kira masih cukup aman kalau dari segi teknis, selama dengan kendaraan kecil," kata Menteri Basuki di Kementerian Keuangan, Jakarta.Pihaknya telah mengalihkan jalur alternatif untuk kendaraan berat, seperti truk. Pengalihan jalur ini sekaligus untuk mendukung perbaikan yang dilakukan PT Jasa Marga. Terutama menjelang libur panjang dalam rangka Hari Natal dan Tahun Baru 2017.

Ini cara perbaikan sementara Jembatan Cisomang

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono mengatakan langkah awal untuk memperbaiki jembatan tersebut, yakni dengan menghentikan pergerakan tanah di bawah jembatan."Seperti dulu yang pernah terjadi pergerakan tanah ini di KM 100 jadi ke arah Bandung, dulu sekitar 97-98 KM. Ada pergerakan tanah, ini yang pertama kali perbaikannya, kita menghentikan pergerakan tanah," kata Menteri Basuki di Kementerian Keuangan, Jakarta.Selain itu, juga dilakukan injection grouting, wrapping, dan persiapan dan pelaksanaan bore pile pada pilar P2. Grouting adalah proses di mana suatu cairan campuran antara semen dan air diinjeksikan dengan tekanan ke dalam rongga, pori, rekahan dan retakan batuan yang selanjutnya cairan tersebut dalam waktu tertentu akan menjadi padat.

Jembatan akan dijaga 24 jam

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) telah memerintahkan PT Jasa Marga untuk menempatkan petugasnya mengawasi Jembatan Cisomang tol Cipularang 24 jam selama sebulan penuh. Ini menyusul terjadinya pergeseran (deformasi) dan keretakan pada pilar kedua (P2) Jembatan Cisomang, pada Jalan Tol Cipularang.Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU-PR, Arie Setiadi, mengungkapkan saat ini peristiwa bergesernya jembatan Cisomang telah ditangani oleh tenaga ahli."Jembatan ditangani oleh ahli dan kita sangat perhatikan pengguna jalan. Kami tugaskan Jasa Marga menempatkan orang di sana 24 jam seminggu selama sebulan penuh, untuk terus mengamati jika ada sesuatu yang membahayakan langsung menutup," ujarnya di Jakarta.

Perbaikan memakan waktu 3 bulan

PT Jasa Marga Tbk (Persero) menindaklanjuti perintah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PERA) terkait dengan perbaikan Jembatan Cisomang di Jalan Tol Padaleunyi. Perbaikan jembatan tersebut diperkirakan memakan waktu tiga bulan."Saat ini Jasa Marga telah melakukan perbaikan sementara dengan grouting pada pilar yang bermasalah dan wrapping untuk mencegah kerusakan. Selanjutnya Jasa Marga akan melakukan perbaikan permanen yang diperkirakan memakan waktu 3 bulan," ujar Assistant Vice President Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru dalam keterangannya kepada merdeka.com di Jakarta.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sering Terjadi Tragedi Maut, Begini Sejarah Panjang Tol Cipularang
Sering Terjadi Tragedi Maut, Begini Sejarah Panjang Tol Cipularang

Tol Cipularang memang dikenal rawan kecelakaan. Kemarin, Senin (11/11) sore, terjadi kecelakaan di Tol Cipularang KM 92 yang melibatkan sejumlah kendaraan.

Baca Selengkapnya
Ahli: Ada Potensi Tol Layang MBZ Tak Sampai Umur 75 tahun
Ahli: Ada Potensi Tol Layang MBZ Tak Sampai Umur 75 tahun

Hasil pengujian itu pun dibenarkan oleh Andreas lantaran sesuai dengan perbandingan yang ia lakukan, mutu beton Tol Layang MBZ tidak sesuai spesifikasi.

Baca Selengkapnya
Waspada, Jembatan Cipendawa Bekasi Turun hingga 10 Sentimeter Gara-Gara Baut Hilang Dicuri
Waspada, Jembatan Cipendawa Bekasi Turun hingga 10 Sentimeter Gara-Gara Baut Hilang Dicuri

Akses jalan penghubung itu ditutup sementara sejak Kamis (25/1) kemarin untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.

Baca Selengkapnya
Konstruksi Jembatan Penghubung Kawasan Jababeka & Cikarang Timur Ambruk Terbelah Dua, Ini Penampakannya
Konstruksi Jembatan Penghubung Kawasan Jababeka & Cikarang Timur Ambruk Terbelah Dua, Ini Penampakannya

Saat peristiwa terjadi, terdengar suara gemuruh cukup kencang hingga mengagetkan warga sekitar.

Baca Selengkapnya
Pemudik Lewat Tol Bocimi Arah Sukabumi Dialihkan ke Gerbang Tol Cigombong
Pemudik Lewat Tol Bocimi Arah Sukabumi Dialihkan ke Gerbang Tol Cigombong

Ini dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya
Potret Jembatan Baja Terpanjang di Jawa, Salah Satu Jalur Pantura Paling Ramai sejak 50 Tahun Lalu
Potret Jembatan Baja Terpanjang di Jawa, Salah Satu Jalur Pantura Paling Ramai sejak 50 Tahun Lalu

Masih jadi tanda tanya mengapa jembatan ini dinamakan jembatan cincin

Baca Selengkapnya
Terowongan Tol Cisumdawu Dikabarkan Retak akibat Gempa Sumedang, Ini Penjelasan Menteri PUPR
Terowongan Tol Cisumdawu Dikabarkan Retak akibat Gempa Sumedang, Ini Penjelasan Menteri PUPR

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan terowongan Tol Cisumdawu masih aman untuk dilalui.

Baca Selengkapnya
Jembatan Ambruk Diterjang Lahar Hujan Semeru, Kementerian PUPR Siapkan Pengganti Sementara
Jembatan Ambruk Diterjang Lahar Hujan Semeru, Kementerian PUPR Siapkan Pengganti Sementara

Kementerian PUPR mempersiapkan jembatan bailey pengganti sementara Jembatan Kali Glidik II yang ambruk tergerus banjir lahar hujan Gunung Semeru di Lumajang.

Baca Selengkapnya
Menteri Basuki Pastikan Tol Cisundawu Aman Dilalui Usai Gempa Sumedang, Ini Alasannya
Menteri Basuki Pastikan Tol Cisundawu Aman Dilalui Usai Gempa Sumedang, Ini Alasannya

Menteri PUPR mengatakan tidak lengah dengan adanya berita tersebut dan akan menyelidikinya.

Baca Selengkapnya
Melihat Sisa Jembatan KA yang Berjaya Tahun 1906 di Bandung Barat, Kokoh Meski Berusia 1 Abad Lebih
Melihat Sisa Jembatan KA yang Berjaya Tahun 1906 di Bandung Barat, Kokoh Meski Berusia 1 Abad Lebih

Jembatan tampak usang dan hanya menyisakan dinding pondasi dengan tiga lorong cincin di bawahnya. Struktur mengalami pelapukan hingga dipenuhi semak belukar

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Tol Cipularang, Diresmikan SBY Hingga Masuk Daftar Rawan Kecelakaan
Fakta-Fakta Tol Cipularang, Diresmikan SBY Hingga Masuk Daftar Rawan Kecelakaan

Dirangkum berbagai sumber, operasional Tol Cipularang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 12 Juli 2005.

Baca Selengkapnya
Bikin Warga Gemetar dan Takut Jatuh ke Sungai, Jembatan Gantung Desa di Lebak Ini Kondisinya Memprihatinkan
Bikin Warga Gemetar dan Takut Jatuh ke Sungai, Jembatan Gantung Desa di Lebak Ini Kondisinya Memprihatinkan

Kondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.

Baca Selengkapnya