5 Gejala Anda tengah hadapi masalah keuangan
Merdeka.com - Masalah keuangan hampir pasti dialami semua orang di dunia ini. Mulai dari kebutuhan yang tak terpenuhi hingga utang yang menumpuk.
Seseorang seharusnya bisa belajar untuk mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik, agar di masa depan nanti bisa hidup lebih sejahtera.
Sebagian besar orang malah sedang mengalami masalah yang cukup serius dalam keuangannya, mulai dari terlalu banyak utang, hingga akhirnya mengalami kebangkrutan. Memiliki gaji setiap bulannya juga tidak menjadi jaminan seseorang tersebut bisa hidup lebih mapan, karena semua tergantung dari pola keuangan yang dia jalankan.
-
Mengapa gaya hidup konsumtif bisa menyebabkan masalah keuangan? Gaya hidup konsumtif sering kali membuat seseorang mengeluarkan uang lebih banyak daripada yang mereka mampu, menggunakan kredit atau pinjaman untuk memenuhi kebutuhan konsumtif mereka. Penggunaan kartu kredit yang berlebihan dan pinjaman konsumtif tanpa perencanaan yang matang dapat menyebabkan tumpukan hutang yang sulit dilunasi.
-
Bagaimana gaya hidup konsumtif bisa merusak kualitas hidup? Alih-alih meningkatkan kualitas hidup, gaya hidup konsumtif sering kali menurunkannya karena fokus yang berlebihan pada materialisme mengalihkan perhatian dari aspek-aspek kehidupan yang lebih bermakna.
-
Kenapa impulsif membeli jadi berbahaya untuk keuangan? Perilaku ini membuat seseorang menjadi lebih boros karena membeli sesuatu hanya berdasarkan keinginan dan bukan atas dasar kebutuhan. Perilaku impulsive buying ini pun bisa berbahaya bagi kestabilan finansial.
-
Mengapa impulsive buying berbahaya bagi keuangan? Kebiasaan ini mungkin terlihat sepele, tapi ternyata bisa membuat kondisi keuangan pribadi jadi tidak sehat.
-
Mengapa orang kaya punya utang? Perlu diketahui bahwa ada dua jenis utang, yakni utang konsumtif dan utang produktif. Utang konsumtif digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Biasanya utang ini dilakukan karena tidak memiliki kemampuan untuk membayar kebutuhan atau keinginan. Contohnya seperti pinjaman online (pinjol), utang ke warung, memenuhi hobi, dan sebagainya.
-
Kenapa orang sulit bayar hutang? Sudah banyak cerita jika orang yang berhutang sulit ditagih dengan berbagai alasan, bahkan bisa lebih galak daripada orang yang menagih haknya.
Sebenarnya, gaya hidup yang terlalu konsumtif, serta terlalu mudah untuk berutang, akan membuat Anda mudah bermasalah dalam keuangan.
Ada beberapa gejala utama saat Anda bermasalah dalam keuangan. Hal ini perlu segera dibenahi. Berikut gejala keuangan Anda bermasalah seperti ditulis Cermati:
Utang lebih 30 persen
Utang bukanlah hal yang sama sekali tak boleh dilakukan, namun ada batasannya. Seharusya, utang tidak boleh melebihi 30 persen dari pendapatan per bulan. Jika yang terjadi malah sebaliknya, artinya keadaan keuangan Anda sebenarnya sedang Gawat.
Utang mungkin juga bisa diatasi dengan istilah 'gali lubang tutup lubang'. Di mana untuk menutupi utang yang satu, Anda bisa kembali berutang. Keadaan keuangan akan semakin berat, bila terus-menerus berutang untuk mendapat utang.
Dua hal di atas merupakan gejala keuangan Anda dalam masalah.
Tidak tahu nilai utang
Anda tahu jika sedang memiliki utang, namun tidak tahu berapa jumlah utang yang harus dibayar setiap bulannya. Alhasil, tanpa perhitungan Anda wajib membayar itu semua.
Setelah dilihat, saldo akhir sangat minus. Ini berarti keadaan keuangan sudah lampu merah.
Mendapat peringatan kreditur
Jika Anda cukup sering ditelepon oleh pihak pemberi kredit, baik dari leasing atau bank, ini bisa jadi peringatan besar, dan keuangan Anda memang sedang bermasalah.
Telat bayar utang jadi penanda Anda sedang memiliki masalah serius dalam keuangan.
Alasannya bisa karena lupa waktu, terlalu sibuk, bahkan karena saat tanggal tagihan sudah ada, uang untuk bayaran belum terkumpul.
Pengajuan kredit ditolak
Karena sangat membutuhkan uang, Anda terpaksa melakukan pinjaman lagi kepada pihak bank tertentu yang menawarkan pinjaman dalam bentuk kartu kredit atau KTA.
Namun, saat mencoba mengajukan, ternyata Anda mendapat penolakan dari pihak bank tersebut. Kemungkinan ini terjadi karena sebelumnya, Anda mengalami kredit macet.
Kartu kredit over limit
Lagi-lagi Anda berbelanja dengan kartu kredit, namun ketika dicek di kasir, ternyata kartu kredit sudah over limit atau sudah melebihi batas limit kredit. Hal ini karena sebelumnya Anda memang suka menggunakan kartu kredit untuk menutupi biaya sehari-hari.
Menjadikan kartu kredit sebagai pengganti uang tunai, dan juga sebagai penutup kebutuhan sehari-hari juga bisa menimbulkan masalah.
Memiliki kartu kredit lebih dari satu, Anda akan semakin memuja kartu kredit dan menanggapnya sebagai alternatif uang untuk menutup pengeluaran. Ini berarti Anda memang sedang gawat keuangan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak hal negatif yang dibawa oleh gaya hidup konsumtif.
Baca SelengkapnyaPemikiran yang harus dihindari agar keuangan Anda tetap stabil,
Baca SelengkapnyaSebanyak 12 persen generasi muda mengaku pengeluaran sering melebihi pemasukan.
Baca SelengkapnyaDoom spending kini jadi momok karena perilaku membelanjakan uang secara berlebihan untuk kesenangan jangka pendek, ternyata ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaAda beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat khususnya anak muda terjebak pinjol, salah satunya karena kemudahan akses teknologi dan internet.
Baca SelengkapnyaMasalah keuangan dapat diatasi dengan membuat keputusan finansial yang lebih tepat.
Baca SelengkapnyaTernyata ini yang bikin orang lebih galak saat ditagih utang.
Baca SelengkapnyaPara pecandu paham, judi online sebenarnya terlarang, maka mereka cenderung tidak akan terang-terangan melakukan aktivitas ini.
Baca SelengkapnyaKehidupan modern sering kali memicu perilaku boros yang mengakibatkan dampak finansial yang merugikan.
Baca SelengkapnyaMenghabiskan uang demi penampilan akan menjadi kehancuran terbesar.
Baca SelengkapnyaUpaya seseorang untuk menghemat pengeluaran kecil yang dia lakukan, tetapi justru melakukan pemborosan dengan melakukan pengeluaran dalam jumlah besar.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, Anda juga harus berhati-hati dengan tawaran investasi-investasi bodong yang hingga saat ini marak terjadi dan terus memakan korban.
Baca Selengkapnya