5 Langkah Lion Air jadi penguasa Bandara Halim
Merdeka.com - Mimpi maskapai penerbangan Lion Air memperkuat posisi di percaturan bisnis penerbangan semakin kuat. Setelah ekspansi bisnis besar-besaran dengan memborong pesawat untuk memperkuat armadanya, maskapai milik Rusdi Kirana juga siap mengelola bisnis bandara.
Saat ini, Lion Air berencana untuk menguasai pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma. Rencana pengambilalihan pengelolaan bandara ini cukup mengejutkan karena tak berselang lama sejak maskapai tersebut mengumumkan untuk membangun bandara sendiri di Banten.
Pemerintah melalui Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mempersilakan maskapai penerbangan Lion Air, mengembangkan Bandara Halim Perdanakusuma. Menurutnya, saat ini ada beberapa pihak yang bisa mengembangkan bandara yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan Usaha Bandar Udara pemerintah maupun swasta.
-
Apa tujuan mengganti lampu di Bundaran HI? Pergantian lampu jalan trotoar ini untuk memberikan pencahayaan penerangan jalan umum.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Siapa yang mengganti lampu mati di Bundaran HI? Pergantian dilakukan oleh tim profesional dari Satgas Suku Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
-
Apa arti dari warna hijau di lampu lalu lintas? Warna hijau diambil dari filosofi warna daun sebuah tanaman. Hijau diartikan sebagai sebuah kebebasan. Warna hijau juga menyegarkan mata dan memberikan ketenangan kepada siapa saja saat melihatnya. Filosofi inilah yang mendasari arti bahwa lampu lalu lintas warna hijau memiliki arti pengendara sudah aman dan boleh melanjutkan perjalanan.
-
Kenapa lampu penerangan jalan di Bundaran HI diganti? Pergantian lampu jalan trotoar ini untuk memberikan pencahayaan penerangan jalan umum. serta perawatan harian jika ada laporan lampu mati agar memberi kenyamanan dan keindahan pada malam hari.
"Prinsip kalau keterbatasan dana pemerintah, kita terbuka swasta membangun bandara. Swasta boleh dengan syarat Badan Usaha Bandar Udara. Kita mengatakan rencana pengembangan airport atau membangun baru," kata Bambang ketika ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta.
Bambang mengaku belum menerima permintaan secara resmi dari Lion Air dalam pengembangan Bandara Halim Perdanakusuma. "Sekarang kita belum menerima secara formal analisa studi pengembangan airport tersebut," katanya.
Seperti diketahui, pengembangan bandara ini dilakukan Lion Air menyusul keputusan Mahkamah Agung yang menyerahkan pengelolaan bandara kepada PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS).
Lion Group memiliki 80 persen saham di ATS sedangkan Inkopau menguasai 20 persen saham sisanya. Angkasa Pura II sendiri sebelumnya juga telah mengajukan kasasi membatalkan putusan tersebut. Tapi MA menolak.
Lalu apa saja langkah Lion Air pada bandara milik TNI AU ini? Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.
Siapkan dana fantastis
Lion Air menyiapkan dana Rp 5 triliun untuk membangun Bandara Halim Perdanakusuma termasuk monorel yang menghubungkan Dukuh Atas dengan Bandara. Nantinya, bandara ini bakal dioperasikan group Lion untuk layanan full service maskapai Batik Air."Pembangunan Bandara memakan waktu 9 bulan. Kita harap kalau dokumen dan perizinan jadi, November sudah dimulai," ujar Juru Bicara Lion Air Edward Sirait.Batik Air menargetkan bisa mengoperasikan 200 pesawat di masa datang. Saat ini, Batik Air memiliki 12 pesawat dan menjadi 48 pesawat di 2014. "Ini bandara umum, soal nanti ada maskapai lain, silakan artikan sendiri."
Bandara Halim bakal berteknologi tinggi
Edward Sirait mengatakan pihaknya bakal membangun bandara moderen di dalam kota. Bahkan, bandara yang diklaim nantinya sebagai city bandara tersebut akan terintegrasi dengan moda transportasi monerel dengan jalur Dukuh Atas-Halim dan terhubung dengan MRT yang telah dikerjakan pemerintah.Selain itu, untuk mengoptimalkan kapasitas bandara untuk terbang dan mendarat. Perseroan membangun taxi way, sehingga memudahkan pesawat mendarat dan berangkat dari Halim. Paling tidak, nantinya kapasitas bisa mencapai 11 juta penumpang per tahun dengan 17 garbarata atau pintu keluar masuk pesawat bagi penumpang.Perseroan pun, akan mengintegrasikan bandara dengan pusat bisnis yang masih di dalam kawasan Halim, seperti hotel dan lainnya. Untuk kelancaran arus lalu lintas dan parkir kendaraan, perseroan akan membangun under pass dan kawasan parkir kendaraan."Nantinya, ada shuttel bus yang membawa penumpang dari tempat parkir ke bandara," katanya.
Bandara Halim dibangun mewah
Direktur Utama PT Adhi Karya Kiswodarmawan menegaskan pihaknya memiliki kemampuan membangun bandara secara cepat dengan konsep green building. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan Bandara Balikpapan dan Ngurahrai Bali. "Kami punya pengalaman," katanya.Untuk Bandara Halim Perdanakusumah, konsep yang ditawarkan adalah dengan mengintegrasikan transportasi monerel dan bandara. Bangunan bandara pun lantainya bakal memakai marmer kualitas internasional serta memakai karpet."Desai ruanganya dengan dekorasi batik."PT Adhi Karya, belum tahu kapan kontrak pengerjaan proyek bisa dilakukan. Pihaknya baru sebagai pemenang desain dan beuty kontes. Selain itu, belum ada pembicaraan apakah nantinya, perseroan memiliki saham atau membuat anak usaha dalam proyek ini."Sementara hanya membangun. Uang semuanya dari Lion Air. Kami sudah banyak tawaran dari bank asing," ujar Edwrad Sirait.
Tak ingin ada masalah, Lion Air segera izin ke TNI AU
Maskapai penerbangan Lion Air menyatakan siap untuk mengembangkan Bandara Halim Perdanakusuma. Bahkan, perusahaan milik Rusdi Kirana tersebut segera akan menemui TNI Angkatan Udara untuk membicarakan ini."Kami harus bicarakan dengan TNI AU untuk meningkatkan pelayanan penerbangan di masyarakat. Bandara Soekarno Hatta sudah stagnan," ucap Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, ketika ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta.
Kapasitas bandara meningkat pesat
Menurut Edward, pengembangan Bandara Halim Perdanakusuma sudah sangat mendesak. Bandara Soekarno Hatta tidak bisa lagi menampung pertumbuhan penumpang yang terbang dan mendarat di Jakarta."Kalau pertumbuhan penumpang Jakarta 10 persen saja kita mau bawa ke mana. Sampai sekarang belum ada solusi kan," tegasnya.Edward berharap pengembangan bandara bisa dilakukan mulai November mendatang dan dapat diselesaikan dalam jangka waktu 9 bulan. Pengembangan bandara ini akan memperbesar daya tampung Bandara Halim Perdanakusuma menjadi 11 juta penumpang per tahun. Saat ini kapasitas Bandara Halim hanya 2,2 juta per tahun.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca SelengkapnyaWamildan Tsani Panjaitan jadi sorotan publik usai namanya mencuat sebagai salah satu calon pengganti Irfan Setiaputra sebagai dirut PT Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Daniel, pesawat yang diperbaiki bukan hanya milik Lion Air Group, dan dijamin bisa lebih hemat biaya.
Baca SelengkapnyaPenerbangan perdana ini menggunakan pesawat Airbus A321-Neo dan akan beroperasi lima hari dalam sepekan.
Baca SelengkapnyaRencana pembangunan Bandara Bali Utara itu mendapat dukungan dari 14 penglingsir Puri Agung di Bali.
Baca SelengkapnyaBasuki lantas menyampaikan progres pengerjaan Bandara VVIP IKN yang sempat terhambat akibat curah hujan tinggi beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaErick menyebut hal ini bentuk adaptif BUMN dalam menghadapi perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaBandara yang memiliki landasan pacu 2.400 meter hanya akan bisa melayani pesawat dengan penerbangan 6-8 jam.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin Bandara Nusantara lebih bermanfaat untuk mobilitas masyarakat, khususnya yang ingin umroh dan haji.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaNamun, belum ada mengenai rincian jumlah saham yang akan ditawarkan.
Baca SelengkapnyaMayoritas penghematan terjadi rendahnya bea masuk komponen di Batam sebagai free trade zone.
Baca Selengkapnya