Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Lembaga internasional yang terima uang setoran dari Indonesia

5 Lembaga internasional yang terima uang setoran dari Indonesia Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia terikat keanggotaan dengan pelbagai lembaga keuangan internasional. Indonesia tercatat sebagai anggota Bank Dunia, Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IDB), International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB), Islamic Development Bank (IDB), International Fund and Agricultural Development (IFAD), dan Islamic Corporation for The Development of The Private Sector (ICD).

Sebagai anggota tentu tidak lepas dari kewajiban yang sekaligus mengikat Indonesia dengan lembaga keuangan internasional. Salah satu kewajibannya, setiap tahun Indonesia harus memberikan iuran atau setoran yang diambil dari anggaran negara untuk lembaga keuangan tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, tahun depan uang negara yang bakal disetorkan ke lembaga-lembaga keuangan itu mencapai Rp 1,02 triliun. Namun, pemerintah buru-buru membantah dan tidak ingin jika kewajiban memberikan penyertaan modal negara (PMN) untuk lembaga keuangan internasional disebut sebagai setoran atau iuran wajib.

"Itu bukan iuran, itu modal kita. Tidak tidak menyumbang karena itu milik kita. Jadi kita anggap itu sebagai investasi kita di Bank Dunia. Dengan begitu kita akan mendapat perhatian di Bank Dunia," ujar Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Rabu (4/12).

Pemerintah juga meminta agar penambahan modal ini tidak menjadi polemik. Menteri Keuangan Chatib Basri menuturkan, ada kewajiban setiap anggota lembaga keuangan internasional untuk menanamkan modal. Apalagi, pada 2010 muncul edaran dari Bank Dunia agar setiap anggota menambah modal keikutsertaan. "Kita harus bayar," singkat Chatib usai rapat kerja dengan Komisi XI DPR.

Mantan Kepala BKPM ini dengan tegas menuturkan, setoran ke lembaga keuangan sama saja investasi pemerintah. Tujuan dari setoran ke lembaga keuangan itu selain memenuhi kewajiban sebagai anggota, juga mempertahankan hak suara Indonesia di lembaga keuangan yang dimaksud. Pemerintah mengklaim, jika setoran lancar, maka peran dan kepentingan Indonesia pada lembaga keuangan internasional bisa terjaga dengan baik.

Lalu apa untungnya terus menerus memberikan setoran ke lembaga keuangan internasional itu? Keuntungannya, Indonesia bisa mendapatkan utang dengan bunga rendah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai wajar bila pemerintah menambah besaran penyertaan modal di lembaga-lembaga keuangan internasional, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) atau Bank Dunia.

Alasannya, lembaga tersebut merupakan instansi multilateral yang mengelola perekonomian global. Jika situasi dunia dapat dijaga stabil, alhasil Indonesia akan ikut memperoleh manfaat.

Berikut ini lima lembaga keuangan internasional yang tiap tahun selalu mendapat setoran uang dari Indonesia.

Islamic Development Bank (IDB)

Dari nota keuangan RAPBN 2014 tercatat, pada 2011 Indonesia menggelontorkan dana sekitar Rp 107,9 miliar untuk disetor ke Bank Pembangunan Islam atau Islamic Development Bank. Namun pada 2012 dan 2013, Indonesia tidak memberikan setoran ke organisasi ini.

Asian Development Bank (ADB)

Nota keuangan RAPBN 2014 menyebutkan, Indonesia menyetor dana sekitar Rp 326,2 miliar pada 2011 untuk Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB). Jumlah setoran ke ADB sedikit mengalami penurunan pada 2012.

Tahun lalu, pemerintah memberikan PMN sebesar Rp 352,9 miliar untuk ADB. Tahun ini, sesuai APBN-P 2013, pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp 373,8 miliar untuk lembaga ini. Tahun depan, jumlah setoran pemerintah ke ADB dipatok sebesar Rp 337 miliar.

International Bank for Reconstruction and Development (IBRD)

Masih dari nota keuangan RAPBN 2014, pemerintah juga mencatat telah mengucurkan dana sebesar Rp 40 miliar untuk lembaga keuangan IBRD. Jumlah setoran ke lembaga ini melonjak tajam menjadi Rp 147,6 miliar pada tahun lalu.

Tahun ini, pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp 172,2 miliar untuk IBRD. Tahun depan, pemerintah sudah menyiapkan dana 172 miliar untuk lembaga keuangan ini.

International Fund and Agricultural Development (IFAD)

Sebagai anggota IFAD, pemerintah juga punya kewajiban memberikan setoran setiap tahunnya. Pada 2011, pemerintah memberikan modal sebesar Rp 13,7 miliar pada IFAD.

Pada 2012 modal pemerintah di lembaga ini ditambah menjadi Rp 18,9 miliar. Tidak tanggung-tanggung, uang negara yang disetor ke lembaga ini makin besar pada 2013, jumlahnya mencapai Rp 30,3 miliar.

International Finance Corporation (IFC)

Pada 2011, Indonesia tidak memberikan setoran ke IFC. Pada 2012, Indonesia memberikan tambahan modal di anggota kelompok Bank Dunia ini sebesar Rp 8,1 triliun. Setoran Indonesia ke IFC ditambah menjadi Rp 8,7 miliar pada tahun ini.

Baca juga:Pemerintah tak mau disebut kasih setoran ke Bank DuniaSelalu setor modal, Indonesia masih butuh Bank Dunia dan IMFTambah setoran ke Bank Dunia, Indonesia bisa mudah dapat utangRp 1 Triliun uang negara untuk lembaga keuangan internasionalBank Dunia: Krisis global mulai berakhir (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen
BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen

BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen

Baca Selengkapnya
Mantan Menlu Wanti-wanti Pemerintah, Jangan Ketergantungan Utang
Mantan Menlu Wanti-wanti Pemerintah, Jangan Ketergantungan Utang

Indonesia harus beralih ke sumber pembiayaan lain sebagai langkah diversifikasi.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya
Menhan Prabowo Subianto: Lima RUU Kerja Sama Bidang Pertahanan Penting Bagi Indonesia
Menhan Prabowo Subianto: Lima RUU Kerja Sama Bidang Pertahanan Penting Bagi Indonesia

Prabowo menyebut RUU tersebut menjadi penting sebab negara-negara tersebut memiliki peran dan teknologi yang cukup baik dalam bidang pertahanan.

Baca Selengkapnya
BNI Peroleh Fasilitas Pinjaman USD 600 Juta dari Enam Lemabaga Keuangan Internasional
BNI Peroleh Fasilitas Pinjaman USD 600 Juta dari Enam Lemabaga Keuangan Internasional

Langkah ini menjadi bagian upaya BNI untuk memperkuat posisi keuangan dan memperluas kapasitas pendanaannya di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Baca Selengkapnya
RI Jadi Anggota Tetap FATF, Jokowi: Langkah Awal Tata Kelola Rezim Anti Pencucian Uang
RI Jadi Anggota Tetap FATF, Jokowi: Langkah Awal Tata Kelola Rezim Anti Pencucian Uang

Menurut Jokowi, keanggotaan ini penting untuk meningkatkan persepsi positif terhadap sistem keuangan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Teken Nota Kesepahaman Local Currency Transaction, Pemerintah Jaga Stabilitas Nilai Tukar
Teken Nota Kesepahaman Local Currency Transaction, Pemerintah Jaga Stabilitas Nilai Tukar

Nilai transaksi dan jumlah pelaku LCT terus tumbuh positif dimana pada Januari hingga April 2023 mencapai USD2.1 milliar.

Baca Selengkapnya
OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Nasional dalam Kondisi Stabil
OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Nasional dalam Kondisi Stabil

Hal itu berdasarkan rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023

Baca Selengkapnya
Masuk Anggota Penuh FATF Ke-40, Indonesia jadi Negara Anti-Pencucian Uang
Masuk Anggota Penuh FATF Ke-40, Indonesia jadi Negara Anti-Pencucian Uang

Pengukuhan tersebut diputuskan dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis.

Baca Selengkapnya
Sederet Keuntungan Indonesia Gabung Jadi Mitra BRICS
Sederet Keuntungan Indonesia Gabung Jadi Mitra BRICS

Sembilan negara tambahan yang menjadi mitra baru BRICS.

Baca Selengkapnya
Indonesia-Amerika Serikat Sepakat Tukar Utang Rp565 Miliar dengan Konservasi Terumbu Karang
Indonesia-Amerika Serikat Sepakat Tukar Utang Rp565 Miliar dengan Konservasi Terumbu Karang

Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) Kedubes AS, Michael Kleine mengatakan, kesepakatan itu merupakan bukti hubungan bilateral yang kuat antara AS dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Cerita Jokowi Sempat Merasa Malu Gara-Gara Indonesia Belum jadi Anggota FATF
Cerita Jokowi Sempat Merasa Malu Gara-Gara Indonesia Belum jadi Anggota FATF

Harapan Jokowi, keanggotaan penuh ini menjadi momentum yang baik untuk terus menguatkan komitmen pencegahan dan pemberantasan TPPU.

Baca Selengkapnya