5 Mimpi bos Merpati saat maskapai di jurang kebangkrutan
Merdeka.com - Pekan lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memutuskan menghentikan sementara operasional maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines (MNA). Pertimbangannya jelas, jika dipaksakan tetap beroperasi, Merpati bakal terus merugi. Utang Merpati juga bakal semakin besar.
"Karena beberapa jet itu semakin terbang kan semakin rugi juga jadi misalnya mereka malu dipaksakan terbang dia semakin rugi. Jadi dia konsolidasi," ujar Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/2).
Tidak dipungkiri, Merpati tengah berada di titik nadir. Lilitan utang membuat perusahaan tak lagi bisa menghidupi karyawannya. Sejak Desember tahun lalu, karyawan dan pegawai Merpati tak lagi menerima gaji. Ada yang akhirnya memutuskan pergi dari perusahaan, tidak sedikit pula yang memilih bertahan di tengah keterpurukan Merpati.
-
Dimana pesawat Merpati dibajak? Saat berada di atas langit Pekalongan, sang pembajak ini memaksa untuk masuk ke ruang kemudi setelah berhasil mengancam sang kapten yaitu Soleh Sukarnapradja.
-
Siapa yang membajak pesawat Merpati? Pembajak yang diketahui mantan Korps Komando Angkatan Laut itu mengancam akan meledakkan pesawat dengan dua granat dan satu tas mesiu.
-
Kapan pembajakan pesawat Merpati terjadi? Drama pembajakan pesawat pertama di Indonesia menimpa salah satu maskapai bernama Merpati dengan nomor penerbangan MZ 171 pada tahun 1972 silam.
-
Siapa yang memimpin pelepasan merpati? Dalam prosesi tradisi ini, pengantin pria dan wanita bersama-sama memegang burung merpati dan melepasnya setelah didoakan oleh pak Lebe atau tokoh yang memandu pernikahan.
-
Kenapa Pelita Air batal terbang? 'Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,' katanya.
-
Mengapa pencarian pesawat jet sulit? Proses pencarian mengalami kendala karena danau itu kemudian membeku.
Tidak mudah menyelamatkan PT. Merpati Nusantara Airlines (MNA) dari kebangkrutan dan lilitan utang. Rencana penjualan dua unit usaha PT MNA yakni MMF dan MTC juga tidak serta merta bisa dilakukan.
Dua anak usaha itu harus terlebih diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) jika hendak dijual ke PT. Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Corporate Secretary (Corsec) PT. PPA Rizal memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk pencairan dana penjualan dua anak usaha Merpati itu sekitar 1-3 bulan.
Alasannya, anggaran untuk membeli dua unit usaha yang masih dalam tahap spin off tersebut berasal dari dana Restrukturisasi dan Revitalisasi (RR). Dana RR digunakan untuk penyehatan perusahaan-perusahaan BUMN yang sedang mengalami kesulitan financial.
Namun dana RR yang dimiliki oleh PPA tidak serta merta dapat dicairkan karena harus melalui persetujuan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Menteri Keuangan Chatib Basri . Sesuai peraturan menteri BUMN, untuk melakukan penjualan aset perusahaan, harus melakukan spin off atau pemisahan aset. Kemudian, melakukan pengkajian dengan membuat bisnis plan perusahaan.
Untuk melakukan penjualan dua unit usaha itu juga cukup panjang. Merpati harus spin off kemudian mengajukan surat permohonan untuk ikut program restrukturisasi. Surat tersebut diajukan ke Menteri BUMN yang kemudian memanggil pihak terkait dan melakukan penunjukan ke PPA untuk dilakukan penyehatan.
Lamanya penyelamatan Merpati membuat utang perusahaan membesar. Awalnya, utang Merpati disebut-sebut mencapai Rp 6,5 triliun. Merpati semakin dekat dengan jurang kebangkrutan lantaran utangnya kini menjadi Rp 7,3 triliun.
Hal itu diakui langsung oleh Direktur Utama Merpati Captain Asep Ekanugraha saat konferensi pers di Jakarta, Senin (10/2). Komposisi utang terbesar berasal dari tunggakan kepada sesama BUMN sebesar Rp 2,7 triliun. Sisanya adalah kewajiban pajak dan gaji.
"Utang sudah besar Rp 7,3 Triliun kepada pemerintah, BUMN, pajak dan swasta, karyawan dan Pemda," ujarnya.
Sumber utang lain yang menjerat maskapai pelat merah ini menurut Asep adalah saat pemerintah memberi pinjaman lunak Rp 2,4 triliun untuk membeli pesawat jet MA60 produksi China.
Di tengah keterpurukan dan makin dekatnya Merpati dengan jurang kebangkrutan, jajaran direksi masih punya mimpi dan keyakinan akan masa depan maskapai penerbangan perintis ini. Merdeka.com mencoba merangkum lima mimpi dan keyakinan bos Merpati di tengah kondisi perusahaan yang makin terpuruk. Berikut paparannya.
Utang segera dihapus
Walau beban perusahaan semakin berat, Direktur Utama Merpati Captain Asep Ekanugraha masih yakin direksi bisa mengajak pemerintah menghapus catatan merah di neraca mereka, lewat program konversi piutang dalam bentuk saham. Demikian pula langkah mengatasi beban tunggakan pembayaran ke sesama BUMN.
"Proses sudah mulai dibicarakan, diputuskan dilakukan dept swap to equity kepada negara dan BUMN-BUMN," jelasnya.
Adapun untuk utang Pajak sebesar Rp 0,873 triliun, kepada swasta Rp1,01 triliun karyawan Rp 0,262 triliun dan Pemda Rp 0,062 triliun. Buat beban lain ini, direksi mengaku masih putar otak buat mengatasinya. Sebab, mekanisme pelunasannya tak bisa seperti dengan pemerintah atau BUMN.
"Utang ke lainnya seperti pajak treatment beda. Dengan swasta treatment beda sendiri," kata Asep.
Dalam proses restrukturisasi dan revitalisasi, Merpati menyiapkan rencana bisnis 2014-2018. Dalam business plan tersebut, merpati akan melakukan spin off (pelepasan aset) dua unit usahanya, yakni Merpati Maintenance Facility (MMF) dan Merpati Training Center (MTC) untuk dijual ke PT. Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
Terbang ke Jeddah
Meski tengah berada di titik nadir di ambang kebangkrutan, jajaran direksi PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) masih optimis maskapai bakal kembali terbang lagi pasca restrukturisasi. Direksi Merpati menyebut, maskapai bakal terbang ke Jedah, Arab Saudi untuk perjalanan umroh.
Penerbangan ini sebagai implementasi Kerja sama Operasi (KSO) dengan yakni PT. Amagedon. "Umroh akhir Februari atau awal Maret kita jalankan," ujar Direktur Utama PT. MNA, Asep Ekanugraha di Jakarta, Senin (10/2).
Dia menegaskan, dimulainya penerbangan itu untuk menggerakkan kembali Merpati yang sempat terhenti awal bulan ini.
"Ini bukan maksud Merpati sok-sokan tebang ke luar negeri, Merpati sudah menerbangkan haji dengan pesawat Boing 707, Merpati juga melakukan penerbangan Biak-Honolulu dan Lost Angel, Australia," jelasnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mendukung rencana PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) menambah rute penerbangan menuju Jeddah. Penerbangan ini ialah implementasi Kerja sama Operasi (KSO) dengan PT. Amagedon.
"Merpati kemarin sudah mengajukan izin rute-rute baru ke kementerian perhubungan, ya dua tiga hari lalu lah. Itu rute-rute permintaan dari KSO," ujar Dahlan.
Ngotot ingin tetap hidup
Direktur Utama PT. MNA, Asep Ekanugraha menegaskan tidak akan untuk mematikan Merpati, sebab perusahaan maskapai negara tersebut berdiri sejak tahun 1962 dengan melayani penerbangan di daerah-daerah konflik. Untuk itu, dilakukan evaluasi mendasar mengenai permasalahan harian, perbaikan fleet, dan human capital.
"Kami nggak berpikir matikan, tapi berpikir hidup dan melayani negara," katanya.
Pembentukan KSO diharapkan dapat menjadi buku putih atau driven untuk menghidupkan kembali Merpati. Sebab, review rute dengan cara pembekuan jalur Merpati sudah mendapatkan izin dari Kemenhub selama satu bulan.
Asep menegaskan tidak akan untuk mematikan Merpati, sebab perusahaan maskapai negara tersebut berdiri sejak tahun 1962 dengan melayani penerbangan di daerah-daerah konflik. Untuk itu, dilakukan evaluasi mendasar mengenai permasalahan harian, perbaikan fleet, dan human capital.
"Kami nggak berpikir matikan, tapi berpikir hidup dan melayani negara," katanya.
Pembentukan KSO diharapkan dapat menjadi buku putih atau driven untuk menghidupkan kembali Merpati. Sebab, review rute dengan cara pembekuan jalur Merpati sudah mendapatkan izin dari Kemenhub selama satu bulan.
Pertengahan Februari terbang lagi
PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) saat ini tengah menghitung nilai aset dua unit usahanya Merpati Maintenance Facility (MMF) dan Merpati Training Center (MTC). Merpati telah melakukan tender penunjukan konsultan financial dan legal independen untuk menghitung nilai aset dari kedua unit perusahaan tersebut.
Coorporate Secretary PT MNA, Riswanto, berharap proses penjualan dua unit usaha ini cepat rampung sehingga Merpati bisa terbang lagi pada bulan ini. Penghitungan nilai aset kedua unit usaha itu sebagai syarat untuk menjualnya kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
"Targetnya sesuai arahan kementerian terkait, secepatnya. Kita sedang menunjuk independen konsultan. Ini sudah berproses penunjukan konsultan. Tender paling sekitar seminggu, kan kita enggak bisa lakukan penunjukan langsung," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (4/2).
Menurutnya, hasil penjualan aset nanti bakal digunakan untuk biaya operasional PT MNA yang saat ini sedang mengalami kesulitan keuangan.
"Tidak tertutup kemungkinan di tengah-tengah Februari ini kita bisa beroperasi lagi. Kita didampingi PPA untuk restrukturisasi. Semua kewajiban-kewajiban perseroan dibahas di restrukturisasi. Kita tunggu tim untuk merestrukturisasi cost, pesawat yang efisien. Penyelesaian tahap demi tahap," terangnya.
Didekati Sukhoi dan Bombardier
Jajaran direksi PT. Merpati Nusantara Airlines (MNA) mengklaim, banyak produsen pesawat yang menawarkan kerja sama walaupun maskapai tengah dirudung krisis keuangan yang membuat perusahaan berada di ambang kebangkrutan. Ada 15 perusahaan penerbangan swasta yang menawarkan kerja sama operasional atau KSO.
"Total KSO cukup banyak. Angkanya sudah dari 15 kita akan pilah, mana saja yang bisa kita on kan. Lebih fokus untuk beberapa hal," ujar Direktur Utama Merpati Asep Ekanugraha, di Jakarta, Senin (10/2).
Bentuk kerja sama tersebut mulai dari pesawat dan modal. Ada yang hanya menawarkan pesawat saja. Ada yang menawarkan kerja sama pengadaan pesawat, modal hingga pilot.
Empat produsen yang disebut-sebut sudah menawarkan kerja sama antara lain ARJ, Sukhoi Super Jet (SSJ), VRJ dan Bombardier. Asep mengklaim, empat produsen pesawat kelas kakap itu menawarkan kerja sama penyediaan maskapai dengan jumlah kursi 100 orang. "Semua masih koordinasikan," katanya.
Asep menyebutkan, ada pula produsen pesawat dari China yakni Xian Aircraf manufacture. Perusahaan ini dikabarkan telah menawarkan pesawat tipe MA60. Setidaknya, sudah dua kali produsen asal China tersebut bertemu dengan direksi Merpati.
"Itu untuk 60 seater, pabrik MA60 sudah kirim surat, sudah ketemu dua kali. Kerjasama MA60 itu akan termaintance oleh pabrikannya. Kita dalam koordinasi. Realible. Kemampuan serve jauh lebih baik karena kerja sama pabrikan," jelasnya.
Baca juga:Garuda Indonesia tak tertarik tolong maskapai 'sekarat' MerpatiDahlan dukung Merpati terbang menuju JeddahMerpati klaim didekati Sukhoi hingga BombardierUtang memburuk, Direksi Merpati ngotot ingin terus hidupDirut Merpati ikhlas 50 pilotnya mundur (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesulitan keuangan yang menerpa MYAirline terjadi setelah CEO maskapai tersebut Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaPembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca SelengkapnyaPembubaran 7 perusahaan BUMN merupakan bagian dari program transformasi yang diusung sejak 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaErick berencana jumlah BUMN akan dipangkas, menyisakan 40 perusahaan saja di tahun ini.
Baca SelengkapnyaLion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa maskapai tersebut setelah CEO perusahaan Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaMandala Airlines kini berganti nama menjadi Tigerair Mandala.
Baca SelengkapnyaPembubaran BUMN ini dilakukan hingga seluruh aset dan kewajiban kreditur selesai.
Baca SelengkapnyaBatik Air menjadi sorotan karena pilot dan co-pilot tertidur saat mengemudikan pesawat.
Baca SelengkapnyaKisah pria dulu bos rental mobil namun bangkrut dan jatuh miskin. Kini tumbuh menjadi seorang pengusaha kuliner berjualan nasi telur yang sukses.
Baca SelengkapnyaBaginya, efisiensi di tubuh BUMN terus menjadi agenda utama pada perusahaan-perusahaan milik negara yang ia pimpin.
Baca SelengkapnyaPenilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.
Baca Selengkapnya