5 Negara maju tapi utang menumpuk, ada yang terancam bangkrut
Merdeka.com - Tidak ada jaminan status negara maju berarti bebas dari utang. Justru kebanyakan negara maju biasanya memiliki utang jumbo pula. Misalnya dua negara raksasa dunia, Amerika Serikat dan China. Kedua negara ini masih membutuhkan pinjaman fulus dari luar negeri maupun swasta untuk membiayai negara mereka.
Bukan cuma Amerika dan China. Ada juga sejumlah negara lain terlilit masalah serupa. Bahkan, saking jumbonya nilai utang luar negeri mereka, butuh waktu lama untuk melunasinya. Sehingga tahun demi tahun utang terus menumpuk. Belum lagi ditambah krisis ekonomi yang membuat perekonomian terus memburuk sehingga terancam sebagai negara bangkrut.
Penasaran negara mana saja itu? Berikut ini rangkuman Merdeka.com dari berbagai sumber sejumlah negara yang memiliki utang menumpuk hingga terancam bangkrut:
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Siapa yang prihatin tentang konflik Laut China Selatan? Para menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu, 30 Desember 2023 menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
-
Mengapa China tenggelam? Penulis studi tersebut mengatakan bahwa faktor utama yang paling berpengaruh terhadap penurunan permukaan tanah adalah adanya kehilangan air tanah, yaitu dengan pengambilan air di bawah atau di dekat kota-kota untuk digunakan penduduk setempat.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Dimana negara berkembang di benua Asia? Negara Berkembang di Benua Asia Bhutan, Kazakstan, Mongolia, Armenia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei, Kamboja, China, India, Korea Utara, Indonesia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Palestina.
-
Apa yang membuat semua negara takut? 'Pertama harga minyak, kedua masalah bunga pinjaman. Semua pada takut masalah itu,' kata Jokowi dalam sambutannya di acara Musrenbangnas di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (6/5).
Amerika Serikat
Tak banyak yang tahu, negara dengan pertahanan nomor satu di dunia ini juga memiliki utang terbanyak di dunia. Jumlah utangnya sebesar USD 19.974 miliar atau setara Rp 274.000 triliun dengan persentase utang dari seluruh negara di dunia 31,8 persen.
Bahkan AS juga pernah meminta dana pada Saudi sebesar USD 4 miliar atau setara Rp 55 triliun untuk mempercepat keberangkatan pasukan AS ke Suriah.
China
Utang di China juga terbilang besar ke-3 di dunia. Jumlah utang USD 4.976 miliar atau setara Rp 68.000 triliun, dengan persentase utang dari seluruh negara di dunia 7,9 persen. Karena saking banyaknya, memaksa para pengusaha China untuk menjual sebagian asetnya.
Seperti Wang Jialin, orang terkaya di China pada 2015. Dia siap melepaskan beberapa sebagian bisnis propertinya di seluruh dunia. Lalu pemerintah setempat juga mengumumkan agar mereka membatasi investasi luar negeri perusahaan China, khususnya sektor perhotelan, real estate, hiburan dan olahraga.
Yunani
Negara ini terancam bangkrut akibat utang yang menggunung. Nilai utangnya mencapai ⬠323 miliar atau lebih dari 175 persen produk domestik bruto (PDB). Sebanyak 66 persen utang Yunani atau sebesar ⬠214 miliar merupakan dana talangan atau bailout yang merupakan patungan Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Bank Sentral Eropa (ECB) dan negara-negara UE lainnya.
Lalu Yunani terancam bangkrut karena gagal membayar utang sekitar Rp 22 triliun ke IMF pada 30 Juni 2015 lalu. Kondisi 'negara para dewa' itu sampai sekarang masih tertatih-tatih menyelesaikan krisis ekonomi yang membelit mereka.
Spanyol
Negeri matador ini juga sempat bangkrut akibat krisis ekonomi yang menimpa negaranya. Pada 2012, IMF menyatakan Spanyol sebenarnya telah bangkrut, tapi membantunya dengan meminjamkan USD 125 miliar pada bank-bank Spanyol.
Spanyol pernah meminta penyelamatan finansial dan dana bantuan dari Portugal, Irlandia, dan Portugal. Saat itu Spanyol membutuhkan dana sebanyak 100 juta euro untuk mendorong dan menghidupkan kembali sejumlah bank di sana.
Namun pinjaman dari IMF ini justru dinilai menambah utang Spanyol. Menurut miliarder terkaya di dunia Jim Rogers, dana talangan tersebut hanya menambah utang Spanyol. Masalahnya adalah terlalu banyak utang yang ditanggung Spanyol, menambahnya lagi dengan pinjaman dalam jumlah besar hanya mempercepat kebangkrutan Spanyol.
Jepang
Negeri Sakura ini ternyata terjerat utang sebesar USD 11.813 miliar atau setara Rp 162.000 triliun, dengan persentase utang dari seluruh negara di dunia 18,8 persen. Meskipun begitu, Jepang terbilang sering meminjamkan dana ke Indonesia.
Menurut data BI, negara Nippon itu masih menjadi negara yang paling sering memberikan utang ke Indonesia. Sepanjang 2017, total utang dari Jepang mencapai USD 13,9 miliar atau Rp 187 triliun.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Negara miskin menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan bahkan kebangkrutan akibat beban pinjaman luar negeri.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia masih berada di bawah utang India sebesar USD629 miliar atau setara Rp9.800 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini
Baca SelengkapnyaTekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaArsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim kini jadi perhatian seluruh negara.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus beralih ke sumber pembiayaan lain sebagai langkah diversifikasi.
Baca Selengkapnya