5 Orang terkaya dunia dari negara tetangga Indonesia

Merdeka.com - Lembaga pemeringkat kekayaan, Wealth-X telah mengeluarkan data terbaru 50 orang terkaya di dunia. Kekayaan 50 orang tersebut sangat mengejutkan. Jika dijumlahkan kekayaannya mencapai USD 1,46 triliun atau setara dengan Rp 20.277 triliun.

Jumlah tersebut lebih besar dari pendapatan ekonomi Australia, Spanyol dan Meksiko. Kekayaan ini juga setara dengan 11 kali penerimaan negara dalam APBN 2016 yang mencapai Rp 1.822 triliun.

Seperti dilansir businessinsider.com, Rabu (27/1), Wealth-X melakukan penelitian pada 110.000 orang yang berpendapatan tinggi di dunia. Perhitungan tersebut juga memasukkan instrumen nilai tukar mata uang, pajak yang harus dibayar, tabungan serta investasi lainnya.

Peringkat terbaru ini menimbulkan fakta baru, dimana 29 orang terkaya tersebut berasal dari Amerika Serikat. Namun, beberapa orang ini tak lahir dalam keadaan kaya atau dari keturunan bangsawan.

Hampir 35 orang kaya yang masuk dalam daftar ini membangun bisnis dan perusahaan sendiri seperti Amazon, Google, Nike, Oracle dan Berkshire Hathaway.

Tak hanya berasal dari Amerika Serikat, orang-orang terkaya ini berasal dari negara tetangga Indonesia seperti China, Hongkong dan India. Berikut 5 orang terkaya dunia dari Asia:

Wang Jianlin

Wang Jianlin adalah orang terkaya nomor satu Asia. Pengusaha asal China ini memiliki kekayaan mencapai USD 29,2 miliar atau Rp 405 triliun.

Dia baru saja membeli World Triathlon Corporation yaitu perusahaan yang mengorganisasi kompetisi triathlon dunia seharga USD 650 juta. Aksi korporasi ini dilakukan untuk memperbesar kerajaan bisnis olahraganya yang sedang tumbuh.

World Triathlon adalah penyelenggara kompetisi triathlon Ironman, di mana dalam kompetisi bergengsi tersebut sejumlah atlet harus berenang, lari dan bersepeda selama 17 jam.

Wang sebelumnya sudah memiliki saham klub sepak bola Atletico Madrid. Setelah mengakuisisi World Triathlon, Dalian Wanda Group yang merupakan perusahaan Wang Jianlin bakal menjadi perusahaan olahraga terbesar dunia. Wang baru-baru ini menyalip miliuner Li Ka-Shing sebagai orang terkaya Asia.

Wang Jianlin saat ini menduduki posisi 16 orang terkaya dunia versi Wealth-X.

Li Ka-Shing

Miliuner Li Ka-Shing berkali-kali menempati peringkat pertama orang kaya Asia. Total kekayaannya saat ini mencapai sekitar USD 19,5 miliar atau setara dengan Rp 270 triliun. Namun demikian, Li kini tidak lagi menjadi orang terkaya Asia. Posisinya diambil oleh Wang Jianlin dengan kekayaan mencapai USD 29,2 miliar atau sekitar Rp 405 triliun.

Kekayaan Wang Jianlin terus bertambah berkat untung perusahaan yang dipimpinnya, Dalian Wanda Group yaitu sebuah perusahaan real estate komersial dan hotel mewah.

Namun demikian, kehidupan Li Ka-Shing selalu menarik untuk dibahas, dia memiliki cerita luar biasa dalam mengejar kekayaannya. Li kecil terpaksa putus sekolah karena harus menghidupi keluarganya. Li Ka-Shing juga sempat bekerja di pabrik hingga mendirikan pabrik pertamanya ketika dia masih berusia 22 tahun.

Namun kini, Li Ka-Shing menjadi salah satu orang terkaya dunia dan berkali-kali menempati posisi orang terkaya nomor satu di Asia. Banyak kisah yang dilalui Li hingga hidupnya bisa berubah.

Li saat ini menduduki posisi 35 orang terkaya dunia versi Wealth-X.

Jack Ma

Jack Ma memiliki kekayaan mencapai USD 26,5 miliar atau setara Rp 368 triliun. Pendiri Alibaba ini menduduki posisi 23 orang terkaya dunia versi Wealth-X.

Lebih dari sepuluh tahun lalu, Jack Ma bukanlah orang penting apalagi orang kaya di China. Dia cuma pengangguran yang prestasi di bangku kuliah pun pas-pasan. Namun siapa sangka Jack Ma kini dikenal sebagai pendiri e-commerce Alibaba terbesar di China yang perusahaannya bersaing ketat dengan eBay milik Amerika. 

Kesuksesan Ma tidak terjadi dalam sekejap. Perlu kesungguhan dan tekad setebal baja untuk menjadi sukses seperti sekarang ini.

Saat ini Jack Ma menjadi orang nomor dua terkaya di China setelah Wang Jianlin.

Mukesh Ambani

Pengusaha migas asal India ini memiliki kekayaan mencapai USD 24,8 miliar atau setara Rp 344 triliun. Ambani menempati posisi 27 dunia sebagai orang terkaya versi Wealth-X.

Tren kemerosotan harga minyak dunia menjadi berkah buat taipan India Mukesh Ambani. Ini menjadi anomali di tengah kebanyakan konglomerat dunia justru merana lantaran penurunan harga komoditas primer itu berdampak pada ekonomi global.

Pekan lalu, kekayaan Ambani meningkat sebesar USD 620 juta. Ini lantaran Reliance Industries, perusahaan dikontrol Ambani, menangguk untung dari kompleks pengilangan minyak yang merupakan terbesar di dunia.

Kenaikan itu merupakan peningkatan terbesar sepanjang tahun ini. Hampir lima kali lebih tinggi ketimbang peningkatan aset Alice Walton, pewaris Wal-Mart, sebesar USD 130 juta.

Ambani menjadi satu-satunya taipan India yang kekayaannya meningkat. Padahal, Negeri Hindustan itu memiliki 13 biliuner tergabung dalam klub 400 orang superkaya dunia.

Berdasarkan survei Bloomberg terhadap 16 analis, profit Reliance pada kuartal Desember, diumumkan resmi kamis esok, diperkirakan mencapai 69,8 miliar rupee atau setara USD 1 miliar. Ini bisa menjadi profit tertinggi dalam delapan tahun terakhir.

Alhasil, torehan ini memikat perusahaan investasi, semacam BlackRock Inc. Reliance menjadi perusahaan berkinerja terbaik dalam tiga bulan terakhir versi Bloomberg World Oil&Gas Index.

Valuasi saham Reliance meningkat 14 persen pada 2015. Itu mengakhiri tujuh tahun kesialan Reliance di S&P Bombay Stock Exchange Sensitive Index.

Sepanjang 2008-2014, saham Reliance tergelincir 37 persen. Lebih dalam ketimbang indeks ekuitas patokan di India yang merosot hanya 35 persen.

Pangeran Alwaleed bin Talal bin Abdul Aziz al Saud

Pangeran Arab saudi ini memiliki kekayaan USD 22,5 miliar atau setara Rp 312,5 triliun. Pemilik Kingdom Holding Company ini menduduki peringkat 30 orang terkaya dunia versi Wealth-X.

Gaya hidup salah satu orang terkaya dunia, Pangeran Al-Waleed bin Talal dari Arab Saudi selalu menarik untuk dibahas. Hidup bergelimang harta sering kali membuat Anggota Kerajaan Arab Saudi ini terlihat angkuh dan sombong.

Selama dua tahun, Pangeran Al-Waleed terlibat pertempuran sengit dengan media internasional, Forbes. Dia menganggap Forbes meremehkan dan keliru menulis soal total kekayaannya. Al-Waleed bahkan tidak segan-segan menggugat majalah Forbes karena dinilai melakukan pencemaran nama baik.

Menurut Sang Pangeran, Forbes sangat meremehkan dengan hanya menulis kekayaannya Rp 146,7 triliun dan membuat dirinya hanya menempati posisi ke-26 dalam daftar orang terkaya. Menurut Al-Waleed, kekayaannya mencapai Rp 452,3 triliun dan menempatkan dirinya di daftar sepuluh besar orang terkaya di dunia.

Pangeran menuduh Forbes cacat dan tidak akurat serta bias dalam menampilkan investor dan lembaga keuangan asal Timur Tengah.

Bagaimana pun juga, Al-Waleed tetap adalah salah satu orang kaya dunia, dia mempunyai saham di Kingdom Holding Company. Selain itu dia juga memiliki investasi real estate di Saudi, serta mempunyai saham di perusahaan media Saudi.