Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Pelajaran berbisnis dari almarhum Hari Darmawan, pendiri Matahari Department Store

5 Pelajaran berbisnis dari almarhum Hari Darmawan, pendiri Matahari Department Store hari darmawan. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Hilang sejak Jumat (9/3) sore, pendiri Matahari Departemen Store Hari Darmawan ditemukan tewas di pinggir Sungai Ciliwung, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. jasad Hari ditemukan warga pagi kemarin sekitar pukul 06.30 WIB. Dugaan sementara penyebab kematian Hari karena jatuh terpeleset.

Perjalanan bisnis Hari Darmawan cukup terjal. Terlatih susah sejak kecil, Hari mampu mengembangkan gurita bisnis Matahari Department Store pada era keemasannya di tahun 90-an.

Matahari berdiri saat Hari membeli toko serba ada di Pasar Baru bernama Toko De Zon, yang artinya The Sun atau Matahari. Hari mengganti nama toko itu menjadi Matahari. Hari membeli toko itu lantaran pemilik De Zion yang merupakan pesaingnya sedang kesulitan keuangan.

Dia membuka gerai pertama Matahari pada 24 Oktober 1956. Gerai tersebut di gedung dua lantai seluas 150 meter persegi di Pasar Baru, Jakarta. Pada 1980-an, Matahari membuka cabang-cabangnya di hampir semua kota besar di Indonesia.

Toko tersebut terkenal sebagai toko jaringan ritel terbesar di Indonesia. Matahari Department Store sebagai toko serba ada merupakan gerai modern dan tanpa saingan pada 1990-an.

Semasa hidupnya, Hari banyak memberi pelajaran khususnya dalam berbisnis. Berikut pelajaran bisnis Hari Darmawan seperti dikutip dari Liputan6.com.

Murah berbagi ilmu

Wakil Ketua Aprindo Tutum Rahanta menuturkan, Hari Darmawan sosok yang punya visi memajukan ritel Indonesia meski usianya sudah tidak muda lagi. Tak hanya itu, Hari juga termasuk sosok yang suka berbagi ilmu kepada pesaingnya.

"Tidak sungkan untuk membagi ilmu. Bila beliau dari luar dan mendapatkan sesuatu, ia akan mengumpulkan kami untuk berikan miles-miles. Ia juga orangnya terbuka dan tak mau menang sendiri," kata Tutum, saat dihubungi Liputan6.com.

Baik dan rendah hati

Wakil Ketua Aprindo Tutum Rahanta menuturkan, Hari Darmawan, ialah sosok sangat baik dan rendah hati. "Beliau orang sangat baik," kata Tutum.Meski usia mendekati 80 tahun, Hari tidak berhenti untuk memajukan sektor ritel Indonesia. "Kami sangat bersedih dan kehilangan. Pak Hari Darmawan, pelopor ritel modern di Indonesia. Ia tidak berhenti untuk memajukan ritel Indonesia," ujar Tutum.

Pekerja keras dan pantang menyerah

Kisah bisnis pria kelahiran Makassar 27 Mei 1940 ini cukup berliku hingga mampu mendirikan Matahari Department Store. Lahir dari keluarga pengusaha produk pertanian, Hari harus melihat usaha keluarganya bangkrut pada usia lima tahun.Kemudian orangtuanya kembali membangun usaha dari nol. Maka dari itu, sejak usia dini dia sudah terlatih untuk kerja keras, tekun, dan pantang menyerah saat berdagang.

Pintar memilih strategi

Hari Darmawan, dalam mengembangkan Matahari Department Store, memiliki strategis bisnis yang baik. Dia memajang produk dengan lengkap, sehingga konsumen datang ke tokonya dan memilih barang yang mereka suka dengan kualitas terbaik.Dengan konsep penjualan itu, gerai Matahari milik Hari Darmawan mampu meraih banyak pelanggan tetap. Usaha Matahari kemudian berkembang. Matahari Department Store sebagai toko serba ada merupakan gerai modern dan tanpa saingan pada 1990-an.

Terbuka untuk pengembangan usaha

Seiring berjalannya waktu, Hari Darmawan juga menghadapi banyak pesaing. Dia pun aktif mencari pendanaan untuk investasi membuka gerai baru Matahari Department Store di berbagai pusat perbelanjaan yang baru dibangun.Hari Darmawan kemudian menjual sejumlah sahamnya di lantai bursa. Dia mendapatkan dana Rp 400 miliar. Namun, dana itu tidak cukup untuk membangun 1.000 gerai baru. Saat itu Matahari Departmen Store juga punya saingan berat dari Wal-Mart sebuah perusahaan ritel dari Amerika Serikat yang dikendalikan Grup Lippo. Hari Darmawan pun makin ekspansif dengan mendirikan gerai lainnya, yaitu Mega Matahari.

 

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hidup di Keluarga Serba Kekurangan hingga Dianggap Gelandangan, Kini Ahmad Jadi Bos Ritel
Hidup di Keluarga Serba Kekurangan hingga Dianggap Gelandangan, Kini Ahmad Jadi Bos Ritel

Kesuksesan ritel ini tidak hanya memberikan keuntungan finansial bagi Ahmad, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya
Bisnis Makanan Ringan Modal Rp10 Juta, Dedi Raup Omzet Rp1 Miliar dan Bisa Beli Rumah Tanpa Nyicil
Bisnis Makanan Ringan Modal Rp10 Juta, Dedi Raup Omzet Rp1 Miliar dan Bisa Beli Rumah Tanpa Nyicil

Dedi bercerita bahwa awal mula usahanya berjualan baju secara online pada 2016, namun harus tutup.

Baca Selengkapnya
Gagal Jadi Dokter karena Orang Tua Tak Mampu, Pria Ini Jadi Raja Properti Tajir Melintir
Gagal Jadi Dokter karena Orang Tua Tak Mampu, Pria Ini Jadi Raja Properti Tajir Melintir

Pria ini lahir pada tanggal 26 Maret 1952 di Surabaya, Jawa Timur, dengan nama Ang Tjoen Ming.

Baca Selengkapnya
Jalani Hobi Sejak Kecil, Dini Berhasil Pasarkan Batik hingga Mejeng di Dubai Expo
Jalani Hobi Sejak Kecil, Dini Berhasil Pasarkan Batik hingga Mejeng di Dubai Expo

Setiap tahun, Dini memberangkatkan satu karyawannya pergi umroh.

Baca Selengkapnya
Terlahir dari Keluarga Miskin, Kini Mas Hadi Jadi Juragan Bakso Miliki Tiga Cabang
Terlahir dari Keluarga Miskin, Kini Mas Hadi Jadi Juragan Bakso Miliki Tiga Cabang

Perjuangan keras harus ditempuh pria bernama Hadi di usianya yang masih belia.

Baca Selengkapnya
Awalnya Jualan Celana ke Teman Kampus Kini Jadi Pemilik Toko Oleh-oleh Paling Terkenal di Kota Batu, Pria Ini Ungkap Rahasia Bisnisnya
Awalnya Jualan Celana ke Teman Kampus Kini Jadi Pemilik Toko Oleh-oleh Paling Terkenal di Kota Batu, Pria Ini Ungkap Rahasia Bisnisnya

Muhammad Shofiyullah memulai bisnisnya dengan jualan celana jeans kepada teman-teman kuliahnya di Malang. Kini ia jadi crazy rich daerah.

Baca Selengkapnya
Jatuh Bangun Chairul Tanjung Berbisnis, dari Jual Alat Kedokteran hingga Bisa Beli Bank
Jatuh Bangun Chairul Tanjung Berbisnis, dari Jual Alat Kedokteran hingga Bisa Beli Bank

Namun tak banyak yang tahu, jika perjuangan Chairul Tanjung dalam meraih kesuksesan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Baca Selengkapnya
Kisah Mantan Kasir Karyawan Minimarket Sukses Bangun Toko Perlengkapan Bayi, Bagikan Ilmu Berharga Usai 6 Tahun  Lebih Jadi Pegawai
Kisah Mantan Kasir Karyawan Minimarket Sukses Bangun Toko Perlengkapan Bayi, Bagikan Ilmu Berharga Usai 6 Tahun Lebih Jadi Pegawai

Wanita ini mendapatkan banyak ilmu dari tempat kerja lamanya hingga bisa bangun tempat usaha sendiri dengan baik.

Baca Selengkapnya
Demi Biaya Pendidikan Anak, Janda ini Nekat Buka Warung di Tengah Hutan Jati Selama 12 Tahun
Demi Biaya Pendidikan Anak, Janda ini Nekat Buka Warung di Tengah Hutan Jati Selama 12 Tahun

Dia begitu berani berjualan di warung miliknya yang terletak di tengah hutan belantara.

Baca Selengkapnya
Bisnisnya Hancur Dilahap Api, Perempuan Ini Bangkit Meski Terjerat Utang
Bisnisnya Hancur Dilahap Api, Perempuan Ini Bangkit Meski Terjerat Utang

Dia membuat produk perawatan rambut lalu dijual ke berbagai salon daerah Tangerang.

Baca Selengkapnya
Anak Pembuat Becak Ini Gagal Jadi Dokter hingga Terjerat Utang, Kini Jadi Konglomerat Tanah Air yang Dikenal Dermawan
Anak Pembuat Becak Ini Gagal Jadi Dokter hingga Terjerat Utang, Kini Jadi Konglomerat Tanah Air yang Dikenal Dermawan

Pria ini masuk barisan orang terkaya di Indonesia. Siapakah sosoknya?

Baca Selengkapnya
Kisah Mantan Petani yang Kini Kelola Enam Agen BRILink, Volume Transaksi Per Bulan Capai Miliaran Rupiah
Kisah Mantan Petani yang Kini Kelola Enam Agen BRILink, Volume Transaksi Per Bulan Capai Miliaran Rupiah

Harmanto telah menjadi Agen BRILink sejak tahun 2013. Kini ia telah memiliki enam gerai Agen BRILink di daerah Sleman

Baca Selengkapnya