5 Pembelaan Dahlan dan anak buahnya soal penjualan aset BUMN
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan kembali berurusan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Masalahnya soal penjualan aset perusahaan BUMN. DPR berencana memanggil Dahlan untuk menjelaskan penjualan saham milik anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) yakni TelkomVision.
Komisi VI DPR menolak penjualan aset BUMN ke PT. Trans Corp yang dilakukan pada 3 Oktober 2013. DPR punya alasan kuat menolak penjualan saham anak perusahaan PT Telkom ini. Salah satunya karena kinerja TelkomVision yang sejauh ini cukup baik dan prospeknya cukup efektif ke depannya.
Bahkan, anggota DPR mengancam akan membatalkan penjualan saham TelkomVision. "Hak interpelasi akan diajukan. Perusahaan TelkomVision itu bagus dari sisi keuangan. Kami menolak penjualan TelkomVision," ujar Anggota komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Chairuman Harahap.
-
Bagaimana menurut Jusuf Kalla jika semua perusahaan BUMN yang rugi dihukum? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem,' ujar JK.
-
Bagaimana Kementerian BUMN mengelola BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Mengapa DPR mencecar bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
-
Apa yang dibahas DPR dengan bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
-
Siapa yang mencecar bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
-
Apa saja bisnis Inul Daratista? Inul Daratista bukan hanya seorang penyanyi, tetapi juga sukses sebagai pengusaha. Dengan membuka bisnis karaoke Inul Vizta sejak 2005, ia berhasil menjadikannya sebagai jaringan terkenal di seluruh Indonesia, menciptakan lapangan pekerjaan untuk ribuan karyawan.
Dahlan menanggapi santai rencana pemanggilan DPR. "Enggak apa-apa. Silakan saja," ujar Dahlan di Menara 165, Jakarta, Selasa (10/12).
Telkom resmi menjual 1,03 miliar lembar saham TelkomVision atau setara 80 persen saham perusahaan itu kepada TransCorp senilai Rp 926,5 miliar. Dahlan cuek dengan penolakan DPR atas penjualan itu. Dahlan mengaku siap menjelaskan alasan TelkomVision dijual ke Trans Corp. "Itu terserah lah, saya ikut saja. Enggak apa-apa, baik itu," singkatnya beberapa waktu lalu.
Dalam beberapa pekan terakhir, Dahlan tengah menjadi sorotan. Terutama soal lepasnya aset perusahaan BUMN yang seharusnya dijaga. Bicara soal penjualan aset, Dahlan pernah menceritakannya pengalamannya keliling China untuk mempelajari sistem perekonomian negeri tirai bambu tersebut. Terutama soal kemungkinan menjual BUMN yang merugi.
"Saya Pengen BUMN yang setengah mati itu diberi ke karyawannya seperti di China. Ini biar mereka semangat lagi dan di China itu terbukti. Saya mau seperti itu. Tapi aturan kita belum ada yang kesana. Ini agar BUMN kita produktif," katanya.
Dihujani kritik soal penjualan aset BUMN, Dahlan selalu punya jawaban. Termasuk saat disudutkan terkait penjualan saham TelkomVision. Tidak hanya Dahlan, anak buahnya pun ikut membela Dahlan. Berikut lima pembelaan Dahlan dan anak buahnya soal penjualan aset BUMN.
Tidak intervensi perusahaan BUMN
Dahlan mengaku tidak ingin ikut campur dalam aksi korporasi perusahaan BUMN. Termasuk soal penjualan aset. Dahlan menegaskan, dia tidak bisa mengintervensi aksi korporasi perusahaan BUMN.
Menurutnya, jika menteri terlalu banyak ikut campur dalam aksi korporasi, maka perusahaan tidak akan bisa bergerak leluasa dalam mengembangkan usaha. Jika menteri ikut menangani permasalahan di korporasi, akan dianggap intervensi.
"Itu namanya intervensi. Orang bilang supaya jangan banyak intervensi. Ini tidak banyak intervensi disalahkan juga. Sebaiknya saya tidak terlalu banyak intervensi kepada korporasi-korporasi. Kalau ada korporasi apa gunanya Dirut kalau semuanya menteri yang mendikte," jelasnya.
Wewenang di tangan direksi dan komisaris
Kementerian BUMN mengaku tidak punya hak menyetujui atau menolak aksi korporasi PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) menjual TelkomVision ke Trans Corp. Otoritas sepenuhnya berada di Dewan Komisaris Telkom, sesuai dengan aturan dalam anggaran dasar.
"Di anggaran dasar itu kewenangan dewan komisaris untuk aksi seperti ini. Memang hasil dari RUPS, Menteri berwenang minta penjelasan dan segala macam," ucap Deputi bidang usaha industri strategis dan manufaktur kementerian BUMN, Dwijanti Tjahjaningsih di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/12).
Janti menjelaskan, sebagai perusahaan terbuka, kepemilikan saham Telkom sebagian besar milik masyarakat. Jadi, Menteri BUMN tidak bisa mengintervensi aksi korporasi perusahaan. "Tidak bisa, karena otoritas ada di Telkom," ucapnya.
Dahlan pun menegaskan hal yang sama. Wewenang aksi korporasi sepenuhnya diserahkan ke komisaris dan direksi Telkom. "Tanya Telkom dong masak tanya saya," singkat Dahlan.
Rugi terus
Saat kabar penjualan TelkomVision mencuat ke permukaan, Dahlan Iskan memaklumi keputusan bos Telkom mengamputasi TelkomVision dan menyerahkannya kepada pengusaha Chairul Tanjung. Dahlan mengaku tidak tahu bagaimana ceritanya pemilik CT Corpora yang membawahi Trans TV dan Trans7 itu bisa memenangkan tender TV berbayar tersebut.
"Itu urusannya direksi dan komisaris Telkom masalah tender. Yang menang CT. Telkom itu anak usaha telkom berusia 16 tahun. Enggak pernah untung. Rugi terus, sehingga saya maklum Telkom amputasi," ungkapnya.
Tidak produktif
Soal penjualan aset BUMN, Dahlan Iskan mengaitkan dengan kinerja perusahaan. Dia memaklumi jika aset BUMN dijual lantaran kinerja perusahaan BUMN yang tidak produktif. Dahlan meminta perusahaan BUMN yang tidak produktif dijual. Sebab, jika sudah tidak mampu menjalankan operasionalnya maka akan membebani keuangan negara.
"Saya sebenarnya menginginkan BUMN yang setengah-setengah (tidak sanggup menjalankan operasional) itu dilepas (dijual) saja," ujar Dahlan di Aula Fakultas Kedokteran UI Salemba, Jakarta, Rabu (27/11)
Tanpa perusahaan BUMN, negara masih bisa maju. Dia mencontohkan di Amerika Serikat dan Inggris yang tidak ada perusahaan BUMN seperti di Indonesia.
"Di AS tidak ada BUMN, tapi maju. Inggris dulu banyak BUMN, tapi sekarang sudah ada yang dijual dan negara itu juga maju. Karena itu menurut saya seharusnya di sini (Indonesia) melakukan hal yang sama. Tapi kita tidak bisa melakukan hal sama," jelasnya.
Bantah jual aset
Kementerian BUMN melempar bola panas penjualan saham TelkomVision ke komisaris dan direksi PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Komisaris utama PT. Telkom Tbk Jusman Syafii Djamal pun angkat bicara soal ini.
Saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi VI DPR, Jusman menjelaskan, penjualan saham TelkomVision lantaran Telkom telah memiliki penggantinya yakni Use Tv. Ini sesuai rencana bisnis Telkom.
"TelkomVision dijual harus ada pengganti karena kita punya bisnis times, kalau dijual apakah portofolio dimiliki. Kalau melahirkan anak cabang maka anak cabang ini harus dijual maka harus ada yang baru," ujar Jusman di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/12).
Saat DPR ramai-ramai mengkritik penjualan aset negara, Jusman pun membantahnya. "Kami memandang tidak menjual aset negara, tetapi menggantinya sebagai strategi pertumbuhan," tegasnya.
Baca juga:Dua anak buahnya terlibat tabrakan, ke mana Dahlan?Dahlan: Politik identik kambing hitam, tikus, sapi, adu dombaDahlan: Tidak baik kalau ikut campur aksi korporasi BUMNDahlan beberkan kekalahan Pertamina dari PetronasDahlan dorong PT Pos telah jalankan clearing house tahun depan (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Jambi AKBP Ade Dirman mengatakan sudah 60 orang diperiksa kasus PTPN6.
Baca SelengkapnyaPenyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan terkait kasus dugaan korupsi pembelian LNG PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaDahlan tidak menapik akan terjadinya kasus korupsi, baik dilakukan secara personal maupun secara korporasi.
Baca SelengkapnyaPelaporan dilakukan sebagai upaya untuk mengungkap kebenaran.
Baca SelengkapnyaDari 12 perusahaan tersebut, 7 di antaranya merupakan perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaMantan Menteri BUMN itu diminta KPK untuk memberikan keterangan sebagai saksi terkait kasus korupsi gas alam cair (LNG) Pertamina.
Baca SelengkapnyaLangkah tersebut juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun BUMN yang sehat dan kuat.
Baca SelengkapnyaKetua sementara KPK, Nawawi Pomolango mengaku bakal menelaah terlebih dahulu laporan yang dilayangkan oleh Sugeng Teguh.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta, Pramono Anung kembali bertemu dengan Anies hari ini, Rabu (20/11)
Baca SelengkapnyaMantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaBahlil menambahkan, Dewan Pers sudah meminta salah satu media online untuk meminta maaf kepadanya.
Baca Selengkapnya2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca Selengkapnya