5 Pengakuan menteri ekonomi kabinet Jokowi di hari pertama kerja
Merdeka.com - Kemarin, Senin (27/10), Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 menteri dan 2 wakil menteri dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019. Usai pelantikan, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta menteri-menteri Kabinet Kerja menggelar sidang kabinet paripurna pertama di Istana Negara.
Dalam rapat perdana itu Presiden Jokowi memberikan arahan mengenai tugas dan tupoksi para menteri-menterinya. Ini berkaitan dengan arah pembangunan dan visi misi pemerintahan Jokowi-JK. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menginstruksikan jajaran menterinya untuk langsung bekerja di hari pertama dan tidak perlu menggelar acara besar-besaran.
Usai mendengar arahan sang presiden, beberapa menteri ekonomi kabinet Jokowi langsung menyambangi kantor kementerian yang dipimpinnya. Sejumlah kementerian menggelar acara serah terima jabatan dari menteri lama ke menteri baru.
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang melakukan kunjungan ke Menko Perekonomian? Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, Selasa (15/8).
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Dalam acara ini menteri-menteri kabinet kerja Jokowi-JK buka kartu soal perasaan mereka menjadi menteri. Juga cerita perjalanan mereka menjadi orang pilihan Jokowi yang akan membantunya menjalankan visi misi pemerintahan. Merdeka.com merangkum pengakuan para menteri di hari pertama kerja. Berikut paparannya.
Rachmat Gobel tak mau dipanggil menteri
Saat serah terima jabatan di kantor Kementerian Perdagangan, Rachmat membuka kartu, menceritakan pengalaman hari pertama menjadi menteri.
Dia belum terbiasa dengan status barunya sebagai menteri. Hal itu sudah dirasakan sejak di kediamannya.
"Tadi pagi-pagi saya bangun, kata istri saya 'Pah, bangun cepat mandi. Kan harus berangkat'," ujar Rachmat menirukan ucapan istrinya.
Rachmat melanjutkan ceritanya belum terbiasa dengan status menteri. "Begitu masuk (kantor) dan mulai rapat tadi dengan keluarga besar Kemendag semua panggil 'Pak Menteri'. Lalu agak bingung saya," kenangnya.
Karena tidak terbiasa, Rachmat pun meminta seluruh stafnya untuk tidak memanggilnya dengan sebutan itu.
"Akhirnya saya bilang panggil saja Pak Rachmat. Lebih enak bahasanya. Itulah arahan pertama saya," tutur bos Panasonic ini.
"Panggilah Pak Rachmat jangan Pak Menteri," pungkasnya yang disambut dengan tepuk tangan hadirin yang hadir.
Bambang Brodjonegoro lebih beruntung dari Chatib Basri
Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro mengaku lebih beruntung ketimbang pendahulunya Chatib Basri. Mengingat, hari pertama Bambang menjadi menkeu tak sesulit saat Chatib Basri memulai menjadi orang nomor satu Kemenkeu pertengahan tahun lalu.
"Pak Chatib masuk ketika pemerintah firm menaikkan harga BBM subsidi. Jadi, hari pertama Pak Chatib sudah berhadapan dengan DPR membahas APBN-P dan penaikan harga BBM subsidi. Betapa sulitnya tugas menkeu saat itu," kata Bambang saat serah terima jabatan menkeu dari Chatib Basri, di Aula Mezzanine Kemenkeu, Jakarta, Senin (27/10).
"Saya tidak dalam posisi itu sekarang. Tapi paling tidak pengalaman itu sangat berharga buat saya," lanjut mantan wakil menteri keuangan itu.
Indroyono bangga teruskan jejak Habibie
Menteri koordinator bidang Kemaritiman, Indroyono Susilo, langsung mendatangi kantor barunya usai sidang kabinet perdana bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kementerian koordinator baru ini ternyata harus menumpang di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta Pusat.
"Ini kantor saya," kata Indroyono, Senin (27/10). Memakai batik cokelat, dia merasa tak masalah meski institusinya harus menumpang.
Menurut dia, Jokowi berpesan tidak perlu membangun gedung dan menambah staf baru untuk kementeriannya. Walau begitu, diakuinya bahwa kementerian ini merupakan andalan presiden.
"Ini diandalkan pak presiden. Ini kehormatan bagi saya juga tantangan," ujarnya.
Untuk gedung baruya ini, Indroyono mengaku bakal menempati ruang bekas Menteri Riset dan Teknologi dan Presiden ketiga BJ Habibie. "Saya berkesempatan menduduki kamarnya Pak Habibie," jelasnya.
Indroyono tak mau jadi pengangguran
Indroyono Soesilo dipercaya Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi untuk menjadi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman. Dia ditugaskan mengawal sektor yang menjadi andalan pemerintahan Jokowi.
Otomatis Indroyono harus mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Sumberdaya Perikanan & Aquakultur di Organisasi Pangan Dunia atau Food and Agricultural Organization (FAO). Dia mengaku, surat pengunduran diri telah dikirim melalui pesan elektronik.
"Sekarang diproses surat pengunduran resminya," singkat Indroyono di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Senin (27/10).
Dia punya alasan khusus baru mengajukan surat pengunduran diri setelah benar-benar dinyatakan resmi sebagai menteri. "Daripada saya kirim duluan, nanti tahunya nggak jadi menteri, saya nganggur dong," terangnya sambil tertawa.
Tak ada program 100 hari
Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sesumbar bakal mengedepankan dan membangkitkan sektor maritim Indonesia sebagai visi misi pemerintahannya lima tahun ke depan. Namun diakui masih banyak kekurangan di sektor ini.
Guna menunjang ide Jokowi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (MenPU dan Pera) Basuki Hadimuljono menegaskan, pihaknya akan memperbanyak pembangunan pelabuhan di dalam negeri. Termasuk di dalamnya soal perumahan bagi para nelayan.
"Di dalam pelabuhan itu ada nelayan. Termasuk perumahannya, termasuk kapal-kapalnya dan lainnya. Itu untuk membentuk kemaritiman," kata Basuki di Gedung Kementerian PU, Jakarta, Senin (27/10).
Dia juga diberi tugas untuk membangun infrastruktur untuk mendukung program kedaulatan pangan. Salah satunya bendungan dan irigasi.
Meski setumpuk tugas menanti Basuki mengaku tidak memiliki program untuk 100 hari kerja di bawah kepemimpinan Jokowi. "Tidak ada pembahasan program 100 hari," tegasnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi langsung menyapa para menteri yang telah duduk berkeliling setengah lingkaran
Baca SelengkapnyaSelain Airlangga, terlihat hadir pula Menteri Investasi Rosan Roeslani dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai sangat wajar jika Jokowi bertemu dengan para ketua umum partai politik
Baca SelengkapnyaRapat kali ini dihadiri para menteri termasuk Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaRapat tersebut membahas hal serius, namun wajah para pembantu presiden tetap cerah dan tersenyum.
Baca Selengkapnya4 Menteri yang hadir Airlangga Hartarto, Muhadjir Effendy, Sri Mulyani dan Tri Rismaharini
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi sambutan di acara Pembukaan Rakernas XVIII HIPMI Tahun 2023, Kamis (31/8).
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan dirinya akan langsung pulang ke Solo, Jawa Tengah usai pensiun pada 20 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaIsu seperti itu biasa digembor-gemborkan pihak tertentu dan bersifat politis.
Baca SelengkapnyaDia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media.
Baca SelengkapnyaUsai disumpah, tiga menteri dan satu wakil menteri langsung menandatangani surat pelantikan.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, semua akan dikumpulkan dalam satu waktu saat perjanjian kerja sama (PKS) sudah siap untuk ditandatangani.
Baca Selengkapnya