5 Pihak yang Raup Untung dan Dirugikan Triliunan Saat Listrik Padam
Merdeka.com - Minggu 4 Agustus kemarin meninggalkan pengalaman tak mengenakan bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Sebab, penduduk harus menghabiskan sebagian besar waktunya seperti di zaman purba karena listrik padam.
Presiden Joko Widodo meminta penjelasan dari direksi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait padamnya listrik di hampir seluruh Pulau Jawa pada Minggu. Presiden Jokowi mengatakan pemadaman listrik sangat merugikan masyarakat.
"Saya tahu ini tidak hanya bisa merusak reputasi PLN, namun banyak hal di luar PLN terutama konsumen sangat dirugikan," ucap Presiden Jokowi.
-
Siapa yang terdampak hilangnya pekerjaan karena mobil listrik? 'Jika kendaraan listrik menjadi satu-satunya opsi, termasuk bagi para pemasok kami, maka pekerjaan orang-orang tersebut akan hilang,' ujarnya.
-
Kapan Hari Listrik Nasional diperingati? Hari Listrik Nasional yang diperingati setiap tanggal 27 Oktober merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia untuk menghargai peran listrik dalam kehidupan sehari-hari dan pembangunan nasional.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Kenapa energi listrik penting? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat modern. Peran listrik telah berkembang secara signifikan seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan manusia yang semakin kompleks.
-
Bagaimana internet mati di dunia mempengaruhi listrik? 1 mingguPemadaman listrik terjadi di mana-mana. Jaringan listrik modern kebanyakan telah mengandalkan internet untuk mengoordinasukan pembangkit listrik dan gardu listrik, termasuk pengoperasiannya melaui komputer.
-
Apa saja kesulitan warga Cinungku tanpa listrik? Masyarakat Kampung Cinungku mengeluhkan akses listrik yang belum bisa maksimal masuk ke kampungnya. Sehingga mereka kesulitan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
PLN tengah berupaya memulihkan aliran listrik dari timur Jawa ke arah barat Jawa yang terganggu pasokannya. PLN menjelaskan padamnya listrik di wilayah Jabodetabek dikarenakan adanya gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.
Atas kejadian listrik padam kemarin, ada sejumlah pihak yang dirugikan dan diuntungkan. Berikut merdeka.com akan merangkum siapa saja mereka.
Pengelola Mal
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan menyebut bahwa pemadaman listrik yang terjadi malah membuat peningkatan jumlah pengunjung pusat belanja.
"Dampaknya sebenarnya gini. Kalau ke pengunjung, pengunjungnya jadi banyak banget. Jadi padat banget, ramai banget. Ya penyewa untung lah," kata dia saat dihubungi Merdeka.com.
Menurut dia, pengunjung yang memadati pusat belanja tidak saja untuk berbelanja, melainkan juga untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari yang terhambat karena padamnya listrik.
"Saya kira bukan hanya numpang nge-charge saja. Dia kan ngadem. panas kan. Orang Jakarta sudah tidak bisa sama udara panas. Jadi dia ngadem segala macam," jelas Stefanus.
Hotel
Okupansi atau tingkat huni hotel tercatat meningkat karena dampak pemadaman aliran listrik. Salah satunya di The Margo Hotel yang tingkat huniannya naik hingga 40 persen pada Minggu (4/8). Pada hari itu pengunjung yang datang di hari itu (reservasi same day) melonjak."Untuk okupansi ada kenaikan dampak dari pemadaman. Info yang saya terima di hotel kami terjadi kenaikan 35-40 persen," kata PR The Margo Hotel (TMH) Kartika Sekartadji.Menurut dia, ada beberapa alasan pengunjung datang dan menginap di hotel. Utamanya, mereka mencari alternatif tempat yang memiliki akses aliran listrik dan jaringan internet. Sehingga mereka bisa melakukan aktivitas seperti biasa. "Sepertinya kemarin karena mati listrik mereka jadi hijrah ke hotel, karena mungkin butuh kenyamanan seperti AC, charge HP dan lain lain. Mostly orang Depok dan sekitarnya," ucapnya.
Pengusaha Ritel
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicolas Mandey mengatakan potensi kerugian material anggota Aprindo akibat listrik yang padam sejak Minggu (4/8) ditaksir lebih dari Rp 200 miliar pada 82 pusat perbelanjaan dan 2.500 lebih toko ritel modern swa kelola di Jakarta."Potensi kehilangan penjualan terlihat betul, karena masyarakat akhirnya enggan atau membatalkan keinginan berbelanja mereka," kata Roy.Roy menambahkan, biaya operasional juga ikut membengkak, karena beberapa gerai menggunakan genset diesel agar tetap bisa melayani masyarakat. "Demi kenyamanan konsumen, kami menggunakan genset diesel berbahan bakar solar yang tentu berimbas pada naiknya biaya operasional, dan itu seharusnya tidak perlu kami keluarkan," lanjutnya.
Pengusaha Besar dan UKM
Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, ketergantungan dunia usaha dan pelayanan publik terhadap listrik sangatlah besar. Menurut Sarman, kerugian yang dialami oleh pengusaha sangat besar akibat padamnya listrik. Selain itu, masalah ini juga berdampak pada banyaknya pesanan barang dan jasa yang tidak terlayani.Industri Kecil Menengah (IKM) sangat terpukul dengan mati lampu yang cukup lama ini seperti industri kuliner, konveksi, restoran, cafe, catering, transportasi online, SPBU, bengkel, mebel, dan usaha lainnya.Sedangkan pelayanan publik di Jakarta hampir lumpuh seperti MRT, Commuter Line, ATM, pelayanan pintu tol, jaringan komunikasi, pelayanan kesehatan dan lalu lintas dan lain lain akibat mati lampu."Kita agak sulit menghitung angka kerugian akan tetapi jika dilihat dari banyaknya sektor usaha dan pelayanan publik yang terimbas maka bisa mencapai triliunan rupiah. Kejadian ini juga akan berdampak pada ketidakpercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia jika kondisi pelayanan energi listrik seperti ini," jelas dia.
Industri Petrokimia
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas), Fajar Budiyono, mengatakan total kerugian industri petrokimia mencapai USD 25 juta atau setara Rp 375 miliar akibat listrik padam sejak Minggu (4/8). Hingga Agustus 2019, industri petrokimia telah mengalami pemadaman mesin mendadak sebanyak enam kali akibat gangguan listrik."Kami terpaksa emergency shut down semua. Untuk seluruh industri petrokimia di Banten dan Jawa Barat terkena semua tanpa terkecuali," kata Fajar.Fajar menambahkan, hingga Agustus 2019, industri petrokimia telah mengalami pemadaman mesin mendadak sebanyak enam kali akibat gangguan listrik. Pada 2018 hal tersebut dilakukan sebanyak dua kali. Sementara pada 2017 tidak terjadi pemadaman mesin mendadak karena pasokan listrik yang lancar."Kalau enam kali padam berarti kerugian USD 25 juta dikalikan enam," jelas Fajar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN akan memperbanyak tindakan preventif gangguan dengan mengerahkan seluruh personel
Baca SelengkapnyaPLN baru menemukan penyebab minor seperti tower yang berdekatan dengan pohon, jamperan yang terputus dan lainnya.
Baca SelengkapnyaPer hari ini, aliran listrik di Jambi sudah pulih 100 persen sejak hari Rabu (05/6) sekitar pukul 23:50 WIB malam hari.
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaKhususnya agraria, yang tak mencerminkan pemerintahan Jokowi bekerja untuk melindungi
Baca SelengkapnyaDampak mati listrik serentak di Sumatra, warganet unggah momen-momen unik ini.
Baca SelengkapnyaAda 1,5 juta warga terdampak dari mati listrik total di Sumatera sejak Rabu 2 Juni.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui adanya tekanan dari sektor energi khususnya tambang
Baca SelengkapnyaSelain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.
Baca SelengkapnyaAinul mengatakan akibat pemakaian listrik ilegal, dalam kurun tiga tahun terakhir terjadi peningkatan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaBerikut peristiwa mengerikan saat internet mati total di seluruh dunia.
Baca Selengkapnya