5 Produk karya narapidana Indonesia yang mendunia
Merdeka.com - Bertumbuhnya perekonomian Indonesia saat ini membawa konsekuensi. Tidak meratanya pertumbuhan membuat kesenjangan antara si kaya dan si miskin makin tajam.
Akibatnya, tingkat kriminalitas semakin meningkat. Tingginya tingkat kriminalitas membuat kuantitas narapidana bertambah.
Namun, ternyata para narapidana ini mampu bermanfaat bagi pendapatan devisa negara. Pasalnya, dalam masa tahanan, para narapidana dididik untuk mandiri secara ekonomi dengan belajar menciptakan barang yang laku dijual.
-
Apa yang dilakukan narapidana di Lapas Sijunjung? Berada di rumah tahanan tidak membuat para narapidana di Lapas Sijunjung Sumatera Barat berdiam diri meratapi nasib buruk. Mereka pun tidak berhenti berkreasi, salah satunya menyulap limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi.
-
Apa yang dibuat oleh warga binaan Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Kenapa makanan di Lapas penting? Makanan Bergizi Ruangan daur tempat memasaknya bersih dan rapi, nasi yang dimasak berasal dari beras medium. Untuk lauknya pun mencukupi kebutuhan gizi, dari mulai yang berprotein, sayuran, hingga buah-buahan.
-
Siapa yang ditangkap dan dipelihara? Dahulu pernah ada orang dari suatu daerah berhasil menangkap burung jalak lawu ini untuk dijadikan burung peliharaan. Awalnya tidak terjadi apa-apa pada orang yang menangkap burung ini. Namun, ketika sampai di tengah perjalanan. As mobil orang tadi tiba-tiba patah secara misterius.
-
Bagaimana narapidana di Lapas belajar memasak? Salah seorang warga binaan yang menjadi tukang masak di Rutan Kelas IIB Garut, Ahmad (37) mengatakan bahwa sebelum resmi menjadi tukang masak ia mendapat pelatihan khusus dalam memasak. Hal yang sama juga didapatkan warga binaan lainnya yang bertugas di dapur.
-
Bagaimana cara narapidana memperoleh kayu? 'Kayu ini tidak dibeli tapi diminta (dari tempat penggergajian kayu).
Hasilnya luar biasa. Produk buatan para narapidana ini telah mampu menembus pasar dunia. Bahkan ekspor produk buatan narapidana telah digunakan di event Piala Dunia.
Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Kementerian Hukum dan HAM, Tuti Nurhayati, mengatakan, setiap narapidana mendapatkan uang dari produk yang dia hasilkan. Para napi tersebut mempunyai kontrak kerja dengan kepala lembaga pemasyarakatan atau lapas.
"Misalnya di lapas Padang itu ada kerja sama membuat tiang listrik. Dari satu tiang listrik per napi mendapat premi Rp 30.000," ucap Tuti saat Pameran Katumbiri dan Napi Craft di Jakarta Convention Center (JCC).
Pendapatan yang diperoleh napi berbeda-beda, tergantung produk yang dihasilkan. Sayangnya, dia enggan menjelaskan berapa besar pendapatan yang diperoleh napi setiap bulannya.
"Di dalam (penjara) mereka punya penghasilan. Ada Napi bahkan bisa memberi nafkah keluarganya. Keluarga mereka girang bapaknya mendapat pendapatan," ucap Tuti.
Menurutnya, ada napi yang memiliki penghasilan tinggi. Sangking tingginya penghasilan itu, anak sang napi sampai tidak merasa bahwa ayahnya sedang berada di balik terali besi.
"Di rutan Lampung ada pelukis yang bisa menjual karyanya dengan harga tinggi. Sampai-sampai anaknya tidak tahu kalau bapaknya ditahan," katanya.
Tentunya luar biasa apa yang dilakukan para narapidana ini. Berikut merdeka.com merangkum apa saja produk narapidana ini yang laku diekspor dan diterima masyarakat dunia.
Bola
Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin , mengatakan, saat ini salah satu produk kerajinan narapidana telah diekspor ke Eropa. Namun, dia tidak menyebut negara tujuan ekspor bola karya narapidana.
"Bola itu ekspor ke Eropa. Jumlahnya persis angkanya saya lupa pokoknya tiap tahun ada berkembang terus," ucap Amir di sela acara Pameran Napi Craft di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (11/12).
Untuk di pasar dalam negeri, produk hasil warga binaan LP juga tidak kalah dengan produk buatan industri. Produk narapidana yang laku di pasaran dalam negeri antara lain batik serta lukisan.
"Batik dalam negeri, sepatu, sandal hotel. Batik yang banyak. Tahun lalu kita bikin galeri khusus tapi masih lukisan saja," tuturnya.
Direktorat Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Tuti Nurhayati, mengatakan, sudah banyak produk hasil karya narapidana yang diekspor keluar negeri. Salah satunya bola. Dia mengklaim, bola yang diproduksi narapidana Indonesia akan digunakan di gelaran Piala Dunia 2014 di Brasil.
"Itu produksi bola kita sudah mulai MoU dengan perusahaan tahun 1990-an. Itu ekspor ke Eropa, Brasil. Pertandingan luar negeri itu di Brasil nanti pakai bola produk narapidana kita," ucap Tuti.
Menurut Tuti, lapas yang telah memproduksi bola sejak 1990-an antara lain Lapas Cirebon dan Majalengka.
"Lapas Cirebon, Majalengka. Modal awal dari perusahaan, bahan dan peralatan segala perusahaan. Dikerjakan di lapas oleh warga binaan. Mereka dilatih dulu, diberikan pekerjaan itu sampai jadi," tutupnya.
Topik pilihan: Neraca Perdagangan | Daya Saing Ekonomi
Kursi rotan
Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Tuti Nurhayati, mengatakan produk kerajinan napi saat ini telah berkualitas internasional dan sudah dipercaya di pasar luar negeri.
Beberapa lapas yang telah menghasilkan produk ekspor ini antara lain lapas narkotika Cirebon, Majalengka di Subang dan lapas di Bandung.
"Salah satunya kursi rotan sintetis itu sudah ekspor juga dan itu hasil produksi lapas narkotika Cirebon, Majalengka di Subang dan lapas di Bandung," kata Tuti ketika dihubungi di Jakarta.
Topik pilihan: Neraca Perdagangan | Daya Saing Ekonomi
Sarung tangan baseball
Produk lain buatan narapidana yang juga sukses diekspor adalah sarung tangan baseball. Produk ini sudah berhasil menembus pasar Eropa.
Sementara, napi yang memproduksi sarung tangan baseball ini adalah lapas dari Ambarawa.
"Sarung tangan base ball itu ekspor dari lapas Ambarawa. Sebetulnya ada sepatu juga, namun sepatu tidak dipamerkan (Napi Expo 2013 di JCC). Tapi sepatu itu sudah di ekspor," jelas Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Tuti Nurhayati.
Topik pilihan: Neraca Perdagangan | Daya Saing Ekonomi
Lemari
Produk hasil warga binaan lainnya yang telah tembus pasar Eropa adalah Chesp 3 Drawer atau lemari laci. Produk ini dihasilkan napi di Porong, Jawa Timur.
Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Tuti Nurhayati menyebut di lapas saat ini sudah seperti pabrik yang memproduksi banyak barang.
"Itu mebel seperti lemari-lemarian, namanya chesp 3 drawer. Itu sudah ekspor ke Eropa. Dari lapas Porong Jawa Timur. Untuk nilai ekspor keseluruhan saya kurang tau karena itu di perusahaan," tuturnya.
Topik pilihan: Neraca Perdagangan | Daya Saing Ekonomi
Celana olahraga sepak bola
Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Kementerian Hukum dan HAM, Tuti Nurhayati, mengatakan, penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang kelas I bisa menghasilkan celana bola yang berkualitas. Tak tanggung-tanggung, celana bola tersebut dijual hingga Nigeria.
"Celana boxer untuk bola ke Nigeria ini sudah lima tahun lalu. Produk dari Lapas Cipinang Kelas 1," ucap Tuti saat pameran Katumbiri dan Napi Craft di Jakarta Convention Center.
Selama ini permintaan produk tersebut di luar negeri cukup tinggi. Untuk memenuhinya, pengelola LP Cipinang telah bekerja sama dengan eksportir.
"Setahun cukup banyak kita ekspor bisa beberapa kontainer. Dan di lapas sudah seperti perusahaan di dalam sana," katanya.
Menurutnya, jalur ekspor produk tersebut dibuka oleh warga negara Nigeria yang pernah di tahan di LP Cipinang.
"Bukan pihak lapas yang ekspor, tapi perusahaan yang ekspor. Pihak lapas hanya menyediakan tenaga kerja dan tempat," katanya.
Selain celana bola, LP Cipinang juga memproduksi kipas, bekerja sama dengan LP di Bali.
Baca juga: Kursi goyang ala narapidana Lampung laku keras di Napi Craft Produk mainan China masih menjadi raja di pasar Indonesia Produk buatan narapidana Indonesia ini sukses tembus pasar Eropa Kenaikan tarif PPh pasal 22 mampu mengerem impor Rp 12 T Kebijakan ekonomi Indonesia terlalu bertumpu pada anggaran (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para narapidana ini siap membuktikan dirinya telah berubah dan siap bermanfaat untuk masyarakat di sekitarnya
Baca SelengkapnyaKedatangan Menkumham Supratman Andi Agtas dan rombongan disambut langsung oleh Kalapas Narkotika Cipinang Fonika Affandi
Baca SelengkapnyaMereka membuat tokoh kartun terkenal seperti Doraemon, Crayon Shin Chan, Hello Kitty hingga Dragon Ball dengan sangat detail dan penuh warna
Baca SelengkapnyaNarapidana yang merupakan warga Kota Madiun berkesempatan dapat beasiswa kuliah dari pemkot setempat. Ini syaratnya.
Baca SelengkapnyaRemisi yang diterima bervariasi, mulai dari 15 hari, 1 bulan, 1 bulan 15 hari, hingga 2 bulan
Baca SelengkapnyaKain batik tulis dan batik cap karya warga binaan ini nantinya dipamerkan dalam perayaan Hari Batik Nasional.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan hal buruk, wajar jika seseorang ditahan di lapas. Namun kita juga harus memperlakukan mereka dengan baik. Seperti yang dilakukan polisi di Jambi.
Baca SelengkapnyaDapur ini mempermudah para petugas dalam kegiatan mengolah bahan makanan menjadi makanan siap saji.
Baca SelengkapnyaIkrar sumpah setia pada NKRI itu dilakukan secara hibrida dengan dipusatkan di Lapas Khusus Kelas IIA Gunungsindur, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaBukan hanya mendalami ilmu agama, santri-santri di Pondok Pesantren Nailul Ulum, Kampak, Trenggalek juga berkesempatan mengasah kreativitas mereka.
Baca SelengkapnyaTurut hadir pula Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Tonny Nainggolan.
Baca Selengkapnya