Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Sikap & pemikiran bakal menjebak Anda di kelas menengah selamanya

5 Sikap & pemikiran bakal menjebak Anda di kelas menengah selamanya Orang kaya bangkrut. © TheRichest.com

Merdeka.com - Menjadi kaya dan hidup bergelimang harta adalah impian semua orang. Namun tidak semua bisa berhasil mencapainya, banyak terjebak dalam kelas menengah di mana perekonomiannya tidak kunjung naik. Mereka ini hidup pas-pasan tidak kekurangan namun juga tidak punya uang berlebih.

Menurut data Forbes, total harta 400 orang kaya di Amerika sama dengan total harta 150.000 masyarakat kelas bawah. Di antara itu, ada masyarakat kelas menengah. Mereka tidak kaya namun juga tidak miskin.

Masih menurut data Forbes, beberapa dekade terakhir, kelas menengah dunia cenderung bergerak. Ada yang menjadi kaya dan ada yang menjadi miskin. Ini adalah jalan yang harus dipilih masyarakat kelas menengah tersebut. Jika Anda ingin menjadi orang kaya, Anda harus berpikir seperti orang kaya.

Berikut perbedaan cara hidup, sikap dan berpikir orang kaya dengan kelas menengah ditulis hipwee.

Beda pemikiran soal tabungan

Masyarakat kelas menengah mempunyai kebiasaan menabung tanpa berusaha menaikkan jumlah pemasukan tiap tahunnya. Jika rata-rata tiap orang Indonesia menghasilkan Rp 32 juta per tahun (pendapatan per kapita 2013, BPS) dan menabung 10 persennya, maka tabungan yang terkumpul per orang dalam per tahun cuma Rp 3,2 juta. Angka ini tentu tidak sebanding dengan inflasi yang terus berjalan tiap tahunnya.

Orang kaya juga menabung, tapi selain menabung, mereka juga berusaha membuat tabungan itu meningkatkan pendapatannya dari waktu ke waktu. Mereka gak akan puas dengan satu sumber pemasukan. Mereka fokus untuk menambah income sehingga bisa menabung lebih banyak.

Beda cara berpikir soal masa depan

Kebanyakan kelas menengah hari ini tumbuh besar di era 90-an sebelum krisis melanda, di mana hidup begitu nyaman, barang-barang murah, bisnis lancar, BBM mudah. Kalau enggak pernah mencicipi hidup di tahun 90-an, setidaknya Anda pernah mendengar ceritanya. Cerita ini terus menerus diturunkan pada generasi muda tanpa menyadari betapa bahaya terbuai dalam masa lalu. Orang yang percaya kemarin lebih cerah dari pada hari ini bakal kesulitan buat sukses, kebanyakan malah depresi.

Sedangkan orang kaya berorientasi pada masa depan, mereka selalu optimis bahwa keadaan hari esok lebih cerah daripada hari ini. Mereka menghargai masa lalu dengan mengambil pelajaran hingga bisa diaplikasikan sekarang sebagai bekal di masa depan. Self-made millionaire jadi kaya karena mereka berani mempertaruhkan mimpi dan targetnya di masa depan, bukan di masa lalu.

Kelas menengah melihat orang kaya itu sombong

Ada banyak label negatif yang disematkan pada orang-orang kaya. Mungkin Anda menyebut mereka sebagai orang-orang angkuh dan sombong yang menganggap dirinya lebih baik daripada orang kebanyakan.

Tapi sebenarnya mereka bukan sombong, mereka percaya diri. Mereka pede karena berulang kali mempertaruhkan kenyamanannya dan hampir selalu menang. Bahkan jika mereka pada akhirnya gagal, mereka tetap pede untuk belajar dari kesalahan dan kembali lebih kuat dari sebelumnya. Ini bukan bentuk keangkuhan, tapi keyakinan.

Beda cara melihat uang

Seseorang berpendidikan tinggi, cerdik dan sukses dari kelas menengah dalam sekejap bisa berubah menjadi seorang yang berpikir berdasarkan ketakutan. Takut kesejahteraannya ambruk dan uangnya berkurang. Kelas menengah melihat uang sebagai barang yang harus dicintai dan jangan pernah lepas seperti pacar yang sempurna.

Sebaliknya, orang kaya enggak membuat keputusan finansialnya berdasarkan ketakutan. Layaknya pacar yang enggak setia, uang bisa datang dan pergi kapan saja. Uang bukanlah benda yang harus dijaga-jaga agar gak hilang, melainkan sebuah kesempatan untuk memiliki opsi yang lebih banyak.

Orang kaya berani susah, kelas menengah hidup nyaman

Mayoritas masyarakat kelas menengah atau yang akan terjebak di kelas menengah menginginkan kehidupan yang senang dan nyaman. Mencapai kenyamanan secara fisik, psikis dan emosional adalah tujuan utama kaum kelas menengah. Apa-apa cukup dan dicukupkan. Serta sedikit uang lebih untuk liburan dan gadget mahal.

Beda hal dengan orang kaya, mereka berusaha dari bawah justru sudah sangat tahu rasanya diinjak-injak. Hanya dengan itu mereka bisa makmur seperti sekarang. Justru ketika kaum kelas menengah akan mengutamakan kepastian masa depan dan kenyamanan kualitas hidup, orang yang kaya karena berusaha akan sebisa mungkin menghindari jebakan dari rasa nyaman.

Penghasilan tetap dan kebutuhan hidup utama yang terpenuhi memang menggiurkan, namun orang kaya tak akan puas hanya meraih itu saja.

 

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kaum Ekonomi Kelas Menengah, Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Kaya
Kaum Ekonomi Kelas Menengah, Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Kaya

Menghabiskan uang demi penampilan akan menjadi kehancuran terbesar.

Baca Selengkapnya
Kaya Miskin Tak Melulu soal Uang, Kenali 5 Mindset Ini Untuk Kehidupan yang Lebih Baik
Kaya Miskin Tak Melulu soal Uang, Kenali 5 Mindset Ini Untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Orang-orang dengan rich mindset tahu apa yang mereka inginkan. Sehingga, mereka akan lebih bijaksana mengelola keuangan.

Baca Selengkapnya
BPS Ungkap Biang Kerok Jumlah Kelas Menengah di Indonesia Merosot
BPS Ungkap Biang Kerok Jumlah Kelas Menengah di Indonesia Merosot

Dalam catatan BPS, jumlah kelas menengah terbukti terus mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Standar Orang Kaya Dunia Naik, Rasio Negara Kaya dan Miskin Makin Timpang
Standar Orang Kaya Dunia Naik, Rasio Negara Kaya dan Miskin Makin Timpang

Kesenjangan ekonomi semakin terasa saat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat
Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat

Jumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2023 tercatat 52 juta jiwa atau 18,8 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Selengkapnya
5 Orang Terkaya Dunia Gandakan Hartanya, Kemiskinan di Muka Bumi Tidak akan Punah 229 Tahun Lagi
5 Orang Terkaya Dunia Gandakan Hartanya, Kemiskinan di Muka Bumi Tidak akan Punah 229 Tahun Lagi

5 Orang Terkaya Dunia Gandakan Hartanya, Kemiskinan di Muka Bumi Baru akan Punah 229 Tahun Lagi

Baca Selengkapnya
Sederet Bukti dan Fakta Jumlah Kelas Menengah Turun
Sederet Bukti dan Fakta Jumlah Kelas Menengah Turun

Jumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah

Baca Selengkapnya
Wamenkeu Thomas: Fenomena Penurunan Kelas Menengah Jadi PR Baru Prabowo
Wamenkeu Thomas: Fenomena Penurunan Kelas Menengah Jadi PR Baru Prabowo

Thomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Orang Miskin Tetap Miskin, Pelajari Cara Memutus Rantai Kemiskinan
Ternyata Ini Penyebab Orang Miskin Tetap Miskin, Pelajari Cara Memutus Rantai Kemiskinan

Bukan artinya orang miskin akan terus-terusan terjebak dan tidak bisa mengubah garis hidupnya.

Baca Selengkapnya
Ada Fenomena ‘Makan Tabungan’ di Masyarakat, Ini Penjelasan dan Faktor Penyebabnya
Ada Fenomena ‘Makan Tabungan’ di Masyarakat, Ini Penjelasan dan Faktor Penyebabnya

Tekanan yang dihadapi masyarakat kelas menengah juga tercermin dari indikator penduduk berdasarkan golongan pendapatan.

Baca Selengkapnya
Tips dan Trik Bagi Kelas Menengah Untuk Mengelola Keuangan dengan Bijak
Tips dan Trik Bagi Kelas Menengah Untuk Mengelola Keuangan dengan Bijak

Tip atau kiat bagi masyarakat kelas menengah untuk bisa bertahan dan mengelola keuangan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Mirip Amerika Latin, Indonesia Berpotensi Alami Revolusi Jika Kelas Menengah Turun Kelas
Mirip Amerika Latin, Indonesia Berpotensi Alami Revolusi Jika Kelas Menengah Turun Kelas

Pemerintah Indonesia harus banyak belajar dari pengalaman negara lain dalam menengani permasalahan kelas menengah.

Baca Selengkapnya