5 Tanda Anda Workaholic Tapi bukan Pekerja Andal
Merdeka.com - Bekerja adalah suatu kebutuhan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, ada beberapa orang yang menjadi pecandu kerja atau workaholic, di mana mereka bekerja tak mengenal waktu.
Meski demikian, pecandu kerja ini bukan berarti termasuk pekerja andal. Sebab, bekerja gila-gilaan dalam waktu yang panjang dan mengerahkan 110 persen usaha pastinya akan menyebabkan kelelahan.
Selain itu, ada beberapa perbedaan besar antara pecandu kerja dan pekerja andal. Julien Gordon pada 2014 lalu sempat menuliskan di LinkedIn, workaholic memang punya kemiripan dengan pekerja andal, tapi secara hasil perbedaannya sangat mencolok.
-
Siapa yang disebut workaholic? Workaholic adalah orang yang memiliki dorongan yang berlebihan dan kompulsif untuk bekerja.
-
Apa dampaknya workaholic terhadap hidup? Workaholic mungkin juga menemui kesulitan dalam menjaga keseimbangan antara hidup kerja dan pribadi, yang mengakibatkan hubungan yang tegang, perasaan terisolasi, dan penurunan kepuasan hidup secara keseluruhan.
-
Kenapa workaholic bisa rugi kesehatan mental? Dampaknya pada kesehatan mental Anda juga tidak bisa diabaikan. Fokus yang terus-menerus pada pekerjaan dapat menyebabkan kelelahan, kepenatan, dan tingkat stres yang tinggi.
-
Gimana cara berhenti jadi workaholic? Dilansir dari Health Shot, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil: Tetapkan Batasan Ini bukan hanya tentang menetapkan batasan yang jelas dengan pasangan Anda untuk hubungan yang sehat. Anda juga sebaiknya menetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi Anda. Tentukan jam kerja yang spesifik dan patuhi untuk memastikan gaya hidup yang lebih seimbang.
-
Apa yang terjadi saat kita terus-menerus dalam mode kerja? Terus-menerus dalam mode kerja meningkatkan kadar kortisol, hormon stres yang seharusnya berada pada level rendah di malam hari. Ketika kortisol tetap tinggi di malam hari, ini dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan.
-
Siapa yang menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi? Milenial sering dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang tinggi, namun penting bagi mereka untuk mengatur waktu dengan bijaksana antara pekerjaan dan keluarga.
Berikut 5 perbedaan antara pecandu kerja dengan pekerja andal, dilansir Business Insider.
Sulit memprioritaskan waktu
Saat seorang workaholic punya kesulitan waktu untuk memisahkan mana pekerjaan yang harus diprioritaskan, pekerja andal mengerti kapan dan bagaimana harus mengerahkan energi dengan cara yang lebih berkelanjutan.
"Pekerja andal bekerja keras dengan cara yang sehat dan merasa bahagia. Sementara workaholic bekerja keras dengan cara yang tidak berkelanjutan, serta merasa tak bahagia dan kehabisan tenaga," tulis Gordon.
Sibuk setiap saat
Pekerja andal berfokus pada hasil yang dapat diraih lewat upaya matang. Mereka akan disiplin dengan pekerjaan dan waktu, untuk kemudian memilah mana tugas yang paling penting.
Sementara workaholic bakal menyibukkan diri dengan pekerjaan lantaran tidak merasa nyaman bila tak melakukan apa-apa. Alhasil, mereka hanya memiliki sedikit waktu luang alih-alih menyelesaikan pekerjaan secara efisien.
Butuh pengakuan
Ketika pecandu kerja tak henti berusaha untuk mendapatkan validasi atau pengakuan dari pihak atasan dan koleganya, pekerja andal tahu batasan untuk kemudian mengevaluasi diri secara berkala.
Tidak mengetahui makna kesuksesan
Seorang pekerja andal punya arti kesuksesan yang jelas dan bekerja untuk meraihnya. Di sisi lain, pecandu kerja menilai kesuksesan sebagai hal yang tak bisa didefinisikan.
"Workaholic tak tahu apa itu cukup. Mereka selalu fokus berlebihan dan berusaha memaksimalkan segalanya karena mereka tidak benar-benar tahu apa itu kesuksesan," ungkap Gordon.
Kurang peduli pada diri sendiri
Gordon mengatakan, pekerja andal mengutamakan dirinya lantaran mengerti dengan melakukan itu mereka bisa melayani orang lain dengan lebih baik. Sedangkan pecandu kerja acapkali terlihat selalu mengutamakan kebutuhan orang lain.
"Meskipun punya niat baik, melayani orang lain dengan upaya berlebih tentunya akan sangat melelahkan. Dan pastinya, kelelahan tidak baik bagi siapapun," ujar Gordon.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bekerja terlalu keras bisa menyebabkan masalah pada kesehatan mental kita. Berikut sejumlah cara untuk berhenti menjadi workaholic.
Baca SelengkapnyaTren bekerja tanpa henti sering dianggap prestasi luar biasa.
Baca SelengkapnyaSejumlah kebiasaan yang kita miliki ternyata tanpa sengaja bisa membuat mental kita cepat lelah.
Baca SelengkapnyaManajer proyek bertanggung jawab untuk merencanakan, mengatur, dan mengelola penyelesaian proyek.
Baca SelengkapnyaAntusiasme itu tidak hilang bahkan ketika orang mencapai tingkat kekayaan yang sangat tinggi.
Baca Selengkapnya