Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Tips Sukses untuk Wanita Promosikan Diri di Kantor

5 Tips Sukses untuk Wanita Promosikan Diri di Kantor wanita karir. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Pelatih personal branding, Carlii Lyon mengatakan, statistik pencapaian wanita dalam karir hanya mencapai 0,5 persen dari sejarah yang tercatat. Hal ini membuktikan laki-laki yang lebih sering didengar dan ditampilkan di publik.

Sebab itu, kini adalah waktu yang tepat bagi wanita untuk memiliki lebih banyak kesempatan untuk dilihat dan didengar. Namun, sayangnya itu tidak selalu berarti bahwa perempuan merasa nyaman menerima kesempatan ini.

Dilansir dari Dynamic Business, dalam sebuah penelitian berjudul 'The Gender Gap in Self-Promotion', para peneliti dari Wharton dan Harvard menemukan bahwa dalam hal promosi diri, wanita seringkali menilai diri mereka sendiri lebih rendah daripada pria. Bahkan, jika hasil pekerjaan mereka secara obyektif lebih baik.

Jadi, apa yang bisa Anda lakukan untuk mengubah narasi dan memastikan masa depan tidak hanya dibentuk oleh perempuan, tetapi juga dilihat?Berikut lima tips praktis bagi Anda sebagai wanita yang siap memiliki personal branding lebih baik.

1. Bingkai ulang makna 'self-promotion'

Membiasakan diri untuk terbiasa dalam melakukan self-promotion tidak berarti bahwa Anda meremehkan prestasi orang lain dan hanya fokus pada ego serta pencapaian dari diri sendiri. Ingatlah bahwa apa yang Anda lakukan adalah untuk memungkinkan dampak atau tujuan yang lebih besar, terutama dalam kehidupan karier profesional.

2. Perkuat imej foto profil

Dari perspektif pencitraan personal branding, foto profil Anda adalah aset penting. Penelitian telah menunjukkan bahwa konteks, gaya, dan ekspresi wajah yang ditampilkan dalam foto dapat secara dramatis membentuk tingkat kesukaan, pengaruh, dan kompetensi yang dimiliki.

Berdiri atau duduk dengan percaya diri dengan kontak mata langsung adalah beberapa cara yang direkomendasikan untuk mengirimkan pesan yang kuat secara visual.

3. Jangan lupa ucapkan 'terima kasih'

Salah satu cara tercepat untuk membangun keraguan diri dan rasa tidak nyaman adalah dengan meremehkan pencapaian Anda sendiri. Kebiasaan buruk tersebut tidak hanya menciptakan cerita negatif di dalam pikiran, tetapi juga mengirimkan pesan kepada orang-orang yang ditemui bahwa mungkin Anda benar-benar tidak pantas mendapatkan pujian atau pengakuan.

Sehingga, dibanding mengecilkan prestasi Anda ketika seseorang melontarkan pujian, biasakan diri untuk mengucapkan terima kasih. Membangun kebiasaan baik ini adalah cara terbaik untuk tidak hanya memiliki dan menerima pencapaian, tetapi juga membiarkan apa yang Anda kerjakan dilihat dan diapresiasi oleh orang lain.

4. Menyerah pada gagasan tentang kesempurnaan

Sekarang adalah saatnya untuk merayakan fakta bahwa kita semua termasuk Anda adalah manusia yang tidak sempurna. Sehingga, menunggu waktu yang tepat sampai merasa sempurna untuk memulai menerapkan personal branding akan menjadi penantian yang tidak berujung. Tidak ada waktu yang paling sempurna untuk memulai, waktu yang tepat adalah sekarang.

5. Manfaatkan kekuatan jaringan relasi

Dalam sebuah wawancara dengan Forbes, Sally Helgesen, salah satu penulis buku 'How Women Rise: Break the 12 Habits Holding You Back from Your Next Raise, Promotion, or Job' mengatakan, "Wanita tidak selalu mendapatkan manfaat dari jaringan relasi kuat yang mereka miliki dan pelihara di tempat kerja karena mereka enggan untuk meningkatkan hubungan mereka, yang kami maksud adalah melibatkan orang lain untuk membantu mereka memenuhi tujuan karier yang spesifik atau jangka panjang."

Personal branding bukanlah sesuatu yang bisa Anda lakukan sendiri. Memiliki jaringan relasi yang kuat dengan orang-orang yang mampu merekomendasikan Anda dan melihat apa yang Anda capai adalah bagian dari menciptakan personal branding yang kuat.

Ingatlah bahwa untuk mengubah sebuah narasi tentang minimnya pencapaian perempuan, perlu lebih banyak figur perempuan berprestasi dan mumpuni berada di luar sana dan menjadi bagian dari cerita.

Reporter: Priscilla Dewi Kirana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei Terbaru: Karyawan di Indonesia Tergolong Pasif dan Kurang Inisiatif
Survei Terbaru: Karyawan di Indonesia Tergolong Pasif dan Kurang Inisiatif

Di level manajer, hanya 8 persen yang terlibat aktif di dunia kerja.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: Saya Beri Kesempatan Perempuan untuk Isi Puncak Kepemimpinan BUMN
Erick Thohir: Saya Beri Kesempatan Perempuan untuk Isi Puncak Kepemimpinan BUMN

Erick Thohir mendorong kepemimpinan perempuan di perusahaan BUMN.

Baca Selengkapnya
Peran Srikandi BUMN Pertamina Grup dalam peringatan Hari Kartini 2024
Peran Srikandi BUMN Pertamina Grup dalam peringatan Hari Kartini 2024

Memperingati hari Kartini 2024, PT Pertamina terus mengoptimalkan Srikandi BUMN Pertamina grup.

Baca Selengkapnya
Dipimpin Direksi Perempuan, Laba Kotor Perusahaan BUMN Melonjak
Dipimpin Direksi Perempuan, Laba Kotor Perusahaan BUMN Melonjak

Penambahan 10 persen direksi perempuan mampu meningkatkan laba perusahaan BUMN.

Baca Selengkapnya
39,2 Persen Perempuan di Jepang Bekerja di Pelayanan Publik
39,2 Persen Perempuan di Jepang Bekerja di Pelayanan Publik

Pemerintah telah mencoba memberikan dukungan agar pelamar dapat menyeimbangkan karier sambil membesarkan anak.

Baca Selengkapnya
Wanita Dinilai Lebih Unggul Berinvestasi Dibanding Pria, Ini Alasannya
Wanita Dinilai Lebih Unggul Berinvestasi Dibanding Pria, Ini Alasannya

Wanita lebih unggul dalam berinvestasi. Sebab, wanita lebih cakap dalam menimbang antara resiko dan imbalan yang didapatkan.

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru Ungkap Bahwa Pekerjaan Ini Bisa Lipatgandakan Risiko Penyakit Jantung
Penelitian Terbaru Ungkap Bahwa Pekerjaan Ini Bisa Lipatgandakan Risiko Penyakit Jantung

Sejumlah pekerjaan terutama kondisi bekerja bagi pekerja kantoran bisa tingkatkan risiko penyakit jantung.

Baca Selengkapnya
Perludem: Sejak Pilkada 2015 hingga 2020, Minim Isu Perempuan dan Anak
Perludem: Sejak Pilkada 2015 hingga 2020, Minim Isu Perempuan dan Anak

Titi Anggraini menilai pada penyelenggaraan Pilkada 2024, belum banyak yang mengusung kebutuhan maupun peran perempuan.

Baca Selengkapnya
Tuntutan Hidup Tinggi, 69 Persen Masyarakat Indonesia Tetap Bekerja Setelah Pensiun
Tuntutan Hidup Tinggi, 69 Persen Masyarakat Indonesia Tetap Bekerja Setelah Pensiun

Rata-rata masyarakat Indonesia mulai menabung dan berinvestasi di usia 31 tahun.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati dengan 7 Kalimat ini, Terdengar Manis Tapi Justru Menyakitkan
Hati-Hati dengan 7 Kalimat ini, Terdengar Manis Tapi Justru Menyakitkan

Meskipun terdengar manis dan penuh pujian, ucapan seseorang kadang-kadang dapat secara tidak sadar merendahkan orang lain.

Baca Selengkapnya
Begini Peran Srikandi BUMN dalam Transformasi Perusahaan
Begini Peran Srikandi BUMN dalam Transformasi Perusahaan

Keberhasilan para Srikandi ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi perempuan lainnya untuk terus berprestasi.

Baca Selengkapnya
Menteri Erick Buka Pintu Generasi Muda Perempuan jadi Pimpinan BUMN
Menteri Erick Buka Pintu Generasi Muda Perempuan jadi Pimpinan BUMN

Mengingat saat ini baru ada 10 persen pimpinan BUMN yang berasal dari kalangan perempuan.

Baca Selengkapnya