5 Tips Sukses untuk Wanita Promosikan Diri di Kantor
Merdeka.com - Pelatih personal branding, Carlii Lyon mengatakan, statistik pencapaian wanita dalam karir hanya mencapai 0,5 persen dari sejarah yang tercatat. Hal ini membuktikan laki-laki yang lebih sering didengar dan ditampilkan di publik.
Sebab itu, kini adalah waktu yang tepat bagi wanita untuk memiliki lebih banyak kesempatan untuk dilihat dan didengar. Namun, sayangnya itu tidak selalu berarti bahwa perempuan merasa nyaman menerima kesempatan ini.
Dilansir dari Dynamic Business, dalam sebuah penelitian berjudul 'The Gender Gap in Self-Promotion', para peneliti dari Wharton dan Harvard menemukan bahwa dalam hal promosi diri, wanita seringkali menilai diri mereka sendiri lebih rendah daripada pria. Bahkan, jika hasil pekerjaan mereka secara obyektif lebih baik.
-
Apa alasan wanita lebih unggul dalam investasi? Chantal Marx, seorang kepala riset investasi FNB Wealth and Investments mengatakan, wanita lebih unggul dalam berinvestasi. Sebab, wanita lebih cakap dalam menimbang antara resiko dan imbalan yang didapatkan.
-
Apa ciri wanita sukses? Wanita yang berhasil umumnya memiliki pola pikir dan kebiasaan teratur, yang mengarahkan mereka menuju puncak prestasi.
-
Kenapa Yan Fitri bilang istri lebih berani dari pria? Lebih lanjut, eks Wakapolda Kepri itu mengaku tak takut dengan istri soal karakter yang satu itu. Namun, dia mengungkap jika istri dan kaum wanita sebenarnya lebih berani dari para pria. 'Kamu takut ya? Saya nggak takut, cuma mereka lebih berani sama kita. Gitu aja,' ujarnya.
-
Bagaimana perempuan berperan penting dalam dunia penyiaran? Komisioner Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Margaret Aliyatul Maimunah mengakui bahwa para ibu adalah tokoh kunci untuk melindungi anak dari siaran yang negatif di media.
-
Bagaimana stigma sosial memengaruhi wanita? Stigma ini membuat banyak wanita merasa ragu untuk mengeksplorasi tubuh mereka sendiri, apalagi membicarakan tentang kesenangan seksual.
-
Apa yang diungkapkan Yan Fitri tentang karakter wanita? 'Ini kita ke sini juga sekalian mengecek kelengkapan ibu Bhayangkari. Ya kan? Tuh, mereka senyum,' terang Yan Fitri. Usai memberi pujian pada karakter perempuan yang satu itu, Yan Fitri lantas membeberkan fakta.
Jadi, apa yang bisa Anda lakukan untuk mengubah narasi dan memastikan masa depan tidak hanya dibentuk oleh perempuan, tetapi juga dilihat?Berikut lima tips praktis bagi Anda sebagai wanita yang siap memiliki personal branding lebih baik.
1. Bingkai ulang makna 'self-promotion'
Membiasakan diri untuk terbiasa dalam melakukan self-promotion tidak berarti bahwa Anda meremehkan prestasi orang lain dan hanya fokus pada ego serta pencapaian dari diri sendiri. Ingatlah bahwa apa yang Anda lakukan adalah untuk memungkinkan dampak atau tujuan yang lebih besar, terutama dalam kehidupan karier profesional.
2. Perkuat imej foto profil
Dari perspektif pencitraan personal branding, foto profil Anda adalah aset penting. Penelitian telah menunjukkan bahwa konteks, gaya, dan ekspresi wajah yang ditampilkan dalam foto dapat secara dramatis membentuk tingkat kesukaan, pengaruh, dan kompetensi yang dimiliki.
Berdiri atau duduk dengan percaya diri dengan kontak mata langsung adalah beberapa cara yang direkomendasikan untuk mengirimkan pesan yang kuat secara visual.
3. Jangan lupa ucapkan 'terima kasih'
Salah satu cara tercepat untuk membangun keraguan diri dan rasa tidak nyaman adalah dengan meremehkan pencapaian Anda sendiri. Kebiasaan buruk tersebut tidak hanya menciptakan cerita negatif di dalam pikiran, tetapi juga mengirimkan pesan kepada orang-orang yang ditemui bahwa mungkin Anda benar-benar tidak pantas mendapatkan pujian atau pengakuan.
Sehingga, dibanding mengecilkan prestasi Anda ketika seseorang melontarkan pujian, biasakan diri untuk mengucapkan terima kasih. Membangun kebiasaan baik ini adalah cara terbaik untuk tidak hanya memiliki dan menerima pencapaian, tetapi juga membiarkan apa yang Anda kerjakan dilihat dan diapresiasi oleh orang lain.
4. Menyerah pada gagasan tentang kesempurnaan
Sekarang adalah saatnya untuk merayakan fakta bahwa kita semua termasuk Anda adalah manusia yang tidak sempurna. Sehingga, menunggu waktu yang tepat sampai merasa sempurna untuk memulai menerapkan personal branding akan menjadi penantian yang tidak berujung. Tidak ada waktu yang paling sempurna untuk memulai, waktu yang tepat adalah sekarang.
5. Manfaatkan kekuatan jaringan relasi
Dalam sebuah wawancara dengan Forbes, Sally Helgesen, salah satu penulis buku 'How Women Rise: Break the 12 Habits Holding You Back from Your Next Raise, Promotion, or Job' mengatakan, "Wanita tidak selalu mendapatkan manfaat dari jaringan relasi kuat yang mereka miliki dan pelihara di tempat kerja karena mereka enggan untuk meningkatkan hubungan mereka, yang kami maksud adalah melibatkan orang lain untuk membantu mereka memenuhi tujuan karier yang spesifik atau jangka panjang."
Personal branding bukanlah sesuatu yang bisa Anda lakukan sendiri. Memiliki jaringan relasi yang kuat dengan orang-orang yang mampu merekomendasikan Anda dan melihat apa yang Anda capai adalah bagian dari menciptakan personal branding yang kuat.
Ingatlah bahwa untuk mengubah sebuah narasi tentang minimnya pencapaian perempuan, perlu lebih banyak figur perempuan berprestasi dan mumpuni berada di luar sana dan menjadi bagian dari cerita.
Reporter: Priscilla Dewi Kirana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di level manajer, hanya 8 persen yang terlibat aktif di dunia kerja.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mendorong kepemimpinan perempuan di perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaMemperingati hari Kartini 2024, PT Pertamina terus mengoptimalkan Srikandi BUMN Pertamina grup.
Baca SelengkapnyaPenambahan 10 persen direksi perempuan mampu meningkatkan laba perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mencoba memberikan dukungan agar pelamar dapat menyeimbangkan karier sambil membesarkan anak.
Baca SelengkapnyaWanita lebih unggul dalam berinvestasi. Sebab, wanita lebih cakap dalam menimbang antara resiko dan imbalan yang didapatkan.
Baca SelengkapnyaSejumlah pekerjaan terutama kondisi bekerja bagi pekerja kantoran bisa tingkatkan risiko penyakit jantung.
Baca SelengkapnyaTiti Anggraini menilai pada penyelenggaraan Pilkada 2024, belum banyak yang mengusung kebutuhan maupun peran perempuan.
Baca SelengkapnyaRata-rata masyarakat Indonesia mulai menabung dan berinvestasi di usia 31 tahun.
Baca SelengkapnyaMeskipun terdengar manis dan penuh pujian, ucapan seseorang kadang-kadang dapat secara tidak sadar merendahkan orang lain.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan para Srikandi ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi perempuan lainnya untuk terus berprestasi.
Baca SelengkapnyaMengingat saat ini baru ada 10 persen pimpinan BUMN yang berasal dari kalangan perempuan.
Baca Selengkapnya