52,2 Juta pekerjaan di Indonesia terancam hilang karena digitalisasi
Merdeka.com - Kemajuan teknologi dikhawatirkan akan mengurangi lapangan pekerjaan. Oleh sebab itu pekerja diharapkan mempunyai keterampilan yang memadai. Berdasarkan kajian McKinsey sekitar 52,2 juta pekerjaan di Indonesia berpotensi hilang digantikan oleh proses otomatisasi.
"Temuan McKinsey, 52,2 juta pekerjaan yang akan hilang itu setara dengan jumlah angkatan kerja kita. Jadi bukan main-main," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (21/2).
Menteri Bambang mengatakan pekerjaan yang bisa digantikan di antaranya pertanian. Di mana saat ini petani sudah tidak lagi menggunakan kerbau untuk membajak sawah melainkan memakai traktor.
-
Bagaimana cara Mentan reformasi pertanian? Mentan mengatakan, Vietnam dan Indonesia adalah dua negara besar yang sama-sama memiliki potensi pertanian luar biasa. Khusus di Indonesia, Mentan menyampaikan bahwa pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien serta mampu menekan biaya hingga 50 persen. 'Teknologi dan mekanisasi yang presisi adalah poin yang juga kami sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa,' katanya.
-
Kapan teknologi akan menggantikan pekerjaan? Menukil laporan World Economic Forum (WEF), teknologi dan otomatisasi diperkirakan akan menggantikan 85 juta pekerjaan di Indonesia pada tahun 2025.
-
Mengapa teknologi pertanian penting? Perkembangan teknologi pertanian telah memungkinkan produksi makanan yang lebih besar dan efisien.Mengurangi ketergantungan pada tenaga manusia, dan menghasilkan hasil pertanian yang lebih berkualitas.
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
-
Apa pekerjaan utama buruh Jawa di perkebunan? Mereka ini sangatlah penting untuk pengembangan perkebunan karet dan tentunya bisa menghasilkan komoditi yang berkualitas.
-
Mengapa petani di Eropa beralih ke pertanian? Salah satu kemungkinan adalah mereka melihat gaya hidup baru ini menawarkan sumber daya yang lebih dapat diprediksi.
Selanjutnya di sektor manufaktur. Dia mencontohkan, di salah satu pabrik di Banten, semua pekerjaan menggunakan mesin dan tidak terdapat pegawai. Hanya bagian yang terkait keterampilan masih menggunakan pegawai, misalnya memasangkan pakaian boneka.
"(Pembuatan) boneka dan mobil-mobilan, 100 persen otomatisasi. Tidak ada orangnya, pakai mesin (semua)," ujarnya.
Selain itu, pekerjaan bidang konstruksi, pergudangan, dan ritel terancam hilang karena digitalisasi. "Kalau dulu kita ke toko baju, penjaga tidak cuma ngurus pembayaran tapi harus siap pertanyaan baju bahan apa, nyucinya bagaimana. Sekarang orang datang ke toko sudah tahu mau apa, cara nyuci dsb karena dapat info dari online," jelas Menteri Bambang.
Meski begitu, masih ada pekerjaan yang tetap tidak akan terancam digitalisasi antara lain arsitek, surveyor, manajer konstruksi, pengawas konstruksi, tenaga kesehatan, pengajar.
"Guru dan dosen tetap diperlukan. Meski itu universitas jarak jauh, beda rasamya kuliah video conference dengan kuliah ketemu langsung," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.
Baca SelengkapnyaKemunculan otomasi dan AI ini membuat semua negara kesulitan untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya.
Baca SelengkapnyaGig economy bisa mempekerjakan seseorang di dalam negeri maupun luar negeri.
Baca SelengkapnyaPeran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
Baca SelengkapnyaJumlah masyarakat berstatus sebagai pekerja meningkat 2,66 juta orang dari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaIni merupakan hasil riset yang dilakukan oleh Populix terhadap masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaAngka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menjadi salah satu faktor rendahnya produktivitas pertanian di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaDi tengah perkembangan teknologi saat ini, muncul berbagai hasil produk inovasi yang bisa mengancam sektor bisnis yang sudah ada.
Baca Selengkapnya"Kalau pada masa Orde Baru, 65 persen pekerja dari sektor pertanian. Sekarang 25 persen."
Baca SelengkapnyaRiset WEF mengungkapkan bahwa 23 persen tenaga kerja di berbagai industri akan berubah hanya dalam lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaWEF melaporkan bahwa dominasi penggunaan kecerdasan buatan atau AI akan berdampak pada struktur pasar tenaga kerja.
Baca Selengkapnya