6 Aksi Menteri Jonan usai kejadian jatuhnya AirAsia QZ8501
Merdeka.com - Kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya - Singapura menjadi pukulan telak untuk Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Bagaimana tidak, kecelakaan yang terjadi di Selat Karimata tersebut merenggut 162 korban jiwa atau seluruh penumpang dan kru pesawat.
Anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR, Saiful Tamliha menegaskan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan harus bertanggungjawab atas peristiwa kecelakaan Pesawat AirAsia QZ8501. Pesawat dengan rute Surabaya-Singapura itu, hilang kontak setelah take off dari Bandara International Juanda Surabaya.
UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa yang mutusin kontrak Qorry di Air Asia? Ada tujuh orang dari manajemen Air Asia yang hadir. Sementara Qorry hadir seorang diri.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
Hal ini dikatakan politisi asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang kebetulan berada di Bandara Juanda, hendak pulang dari Jakarta usai dari Bangil.
"Ya Menhub harus bertanggungjawab. Dia tidak harus pandai ngurus kereta api saja. Iya kan, dia kan, dulu direktur utama PT KAI. Ini peristiwa kecelakaan pesawat yang kali pertama sejak dia menjabat sebagai menteri," tegas Saiful Tamliha, Minggu (28/12).
Meski belum genap 3 bulan menjadi menteri, Jonan langsung memperlihatkan aksinya paska kecelakaan. Berikut 6 aksi Jonan yang dirangkum oleh merdeka.com.
Evaluasi bisnis AirAsia
Kecelakaan yang menimpa pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura beberapa hari lalu menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah. Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan sebagai pihak regulator bahkan langsung mengevaluasi ulang kinerja bisnis dan operasional maskapai asal Malaysia tersebut."Kita akan review bisnis dan operasional agar faktor keselamatannya lebih baik," ujarnya saat jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (29/12) atau sehari paska kecelakaan.CEO AirAsia, Tony Fernandes, meyakinkan bahwa pesawat QZ 8501 saat melakukan penerbangan dalam kondisi laik terbang.
Lihat langsung serpihan
Dua hari setelah kecelakaan atau Selasa 30 Desember 2014, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bersama beberapa pejabat dari Kementerian Perhubungan meninjau langsung posko utama pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.
Ini adalah hari pertama ditemukannya serpihan pesawat setelah hilang kontak pada Minggu 28 Desember 2014. Pantauan merdeka.com, Jonan tiba dengan menggunakan pesawat Kalibrasi milik Kemenhub sekitar pukul 17.15 Wita, Selasa (30/12).
Jonan langsung menuju posko kesehatan dari Basarnas yang didampingi Bupati Kabupaten Kota Waringin Barat Ujang Iskandar. Dia ingin melihat langsung serpihan pesawat yang ditemukan.Komandan Lanud Pangkalanbun Johnson Situmorang menjelaskan serpihan tersebut merupakan tangga darurat dari bagian dalam pesawat AirAsia."Ini tabung oksigen, koper dan ini jelas pak dari pesawat AriAsia karena ada kodenya," kata Johnson kepada Jonan.
Geruduk kantor operasi maskapai
Seakan tak mau kecelakaan terulang lagi, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan secara mendadak menggeruduk kantor operasi sejumlah maskapai penerbangan di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Jonan ingin memastikan semua maskapai mematuhi prosedur standar keamanan dan keselamatan penerbangan.Hal pertama yang dicek Jonan adalah kantor Indonesia AirAsia. Jonan menyaksikan langsung persiapan pilot sebelum terbang. Jonan memperhatikan prosedur pilot mendapat update informasi cuaca.Salah seorang direktur AirAsia menjelaskan, selama ini pihaknya mendapat info cuaca dengan cara mengunduh dari website BMKG. Pilot tidak selalu mendapat briefing secara fisik dari Flight Operation Officer (FOO)."Itu yang sudah berlaku secara internasional, mengambil info cuaca secara fisik dari BMKG itu cara tradisional," kata direktur itu. Jonan hanya manggut manggut mendengar penjelasan direktur yang tidak diketahui namanya tersebut.
Jonan marah marah
Dalam sidaknya di kantor Indonesia AirAsia, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sempat ngamuk dan marah marah. Awal cerita ketika Jonan mendapat penjelasan mengenai info cuaca dengan cara mengunduh dari website BMKG. Pilot tidak selalu mendapat briefing secara fisik dari Flight Operation Officer (FOO).Jonan marah karena dalam penerbangan QZ8501, pihak AirAsia mengambil laporan cuaca BKMG pukul 07.00 WIB. Padahal pesawat tujuan Surabaya - Singapura itu take off sekitar pukul 05.20 WIB."Kalau itu cara tradisional, kenapa Anda masih ambil laporan cuaca BMKG jam 7, setelah pesawat Anda terbang?" tanya Jonan merujuk kasus jatuhnya pesawat AirAsia nomor penerbangan QZ8501 di teluk Karimata, akhir pekan lalu."Itu ya karena tradisional saja Pak," jawab direktur yang tidak diketahui namanya yang menemani Jonan sidak. Mendengar jawaban itu Jonan naik pitam.
Ancam cabut izin operasi AirAsia
Tidak puas dengan pelayanan kerja AirAsia, Menteri Jonan mengancam akan mencabut izin maskapai asal Malaysia tersebut. Jonan tidak segan segan mencabut izin maskapai milik Tony Fernandes tersebut jika tidak menaati prosedur penerbangan yang diberlakukan di dalam negeri dan internasional.
Salah satu masalah yang membuat Jonan mengancam mencabut izin operaso AirAsia adalah karena maskapai tersebut tidak menjalankan prosedur laporan cuaca BMKG. AirAsia baru mengambil laporan cuaca BMKG pukul 07.00 WIB. Padahal pesawat QZ8501 sudah take off sekitar pukul 05.20 WIB.Soal keharusan menyediakan dokumen cuaca dari BMKG, Menteri Jonan menegaskan agar AirAsia seharusnya menyediakan dokumen itu sebelum pesawat tinggal landas. Itu sudah menjadi ketentuan yang berlaku di dunia penerbangan. Jika tidak dijalankan, konsekuensi besar harus diterima AirAsia."Ya memang harus mengandalkan BMKG. Mereka juga harus terus briefing. Kalau tadi semua ada. Terkait izin, kalau tidak dilakukan itu semua, kita akan cabut (izin-nya)," ancamnya.
Bekukan izin rute Surabaya-Singapura
Setelah melakukan investigasi langsung ke markas AirAsia di Bandara Soekarno-Hatta, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan langsung membekukan sementara izin rute penerbangan AirAsia Indonesia. Rute yang dibekukan sementara adalah Surabaya - Singapura (pp).
Pembekukan ini terhitung mulai tanggal 2 Januari 2015 sampai dengan hasil evaluasi dan investigasi.
Kepala Pusat Komunikasi Publik, J.A Barata mengatakan hal yang melatarbelakangi pembekukan izin rute Indonesia AirAsia tersebut adalah karena maskapai tersebut telah melakukan pelanggaran persetujuan rute yang diberikan.Pada surat Direktor Jendral Perhubungan Udara Nomor AU.008/30/6/DRJU.DAU-2014 tanggal 24 Oktober 2014 perihal izin penerbangan luar negeri periode winter 2014/2015, bahwa rute Surabaya - Singapura (PP) yang diberikan kepada Indonesia AirAsia adalah sesuai dengan jadwal penerbangan pada hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu."Namun pada pelaksanannya penerbangan maskapai tersebut dilaksanakan di luar izin yang diberikan, yaitu antara lain pada hari minggu," ujarnya di Kemenhub, Jakarta, Jumat (2/1).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesulitan keuangan yang menerpa MYAirline terjadi setelah CEO maskapai tersebut Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa maskapai tersebut setelah CEO perusahaan Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaSebuah kecelakaan maut terjadi sore kemarin di Malaysia ketika jet pribadi jatuh di jalan tol di pinggiran Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaPIC juga sudah melakukan pemberitahuan ke penumpang bahwa mesin pesawat akan dimatikan untuk proses penurunan penumpang dalam kondisi gelap di kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaPesawat Super Air Jet mengalami kerusakan atau muncul dari salah satu panel di ruang kokpit.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan daftar manifest, Datuk Seri Johari Harun (53) turut menjadi korban meninggal. Dia merupakan anggota parlemen Negara Bagian Pelangai.
Baca SelengkapnyaPesawat tersebut tampak hancur lebur. Sebanyak 10 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaSaat ini moda transportasi pesawat sudah tidak lagi menjadi kebutuhan tersier bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca Selengkapnya