6 Maskapai ini gunakan wi-fi di udara
Merdeka.com - Maskapai penerbangan nasional tengah berlomba memberikan pelayanan terbaik bagi penumpangnya. Fasilitas modern pun disiapkan.
Di tengah geliat bisnis yang tinggi saat ini membuat kebutuhan akan dunia on-line sangat tinggi. Dunia maya menjadi salah satu media tercepat dalam melakukan komunikasi atau sekedar mencari informasi.
Seperti yang dilakukan maskapai penerbangan low price Lion Air. Maskapai penerbangan murah ini seperti tidak kehabisan strategi untuk menguasai pasar penerbangan nasional. Setelah mencuri perhatian dengan aksi bisnisnya membeli 234 pesawat airbus, kini maskapai milik Rusdi Kirana ini mencoba terobosan baru untuk armadanya.
-
Apa saja yang ditawarkan Garuda Indonesia di SOTF? Selain menghadirkan penawaran harga tiket dengan diskon spesial, Garuda Indonesia juga turut memberikan nilai tambah berupa Welcome Bonus 2000 Miles untuk Anggota Baru/Renewal GarudaMiles Gold Privilege, pemberian free kartu desain spesial untuk anggota baru GarudaMiles Junior, penawaran diskon Rp50.000 untuk cetak kartu GarudaMiles Junior, hingga penawaran paket Bundling cetak kartu GarudaMiles Junior + 1000 Miles dengan harga khusus.
-
Di mana Lion Air melakukan perawatan pesawat? Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Lion mengikuti strategi Garuda Indonesia memasang fasilitas layanan internet di pesawat. Aksi ini sebagai salah satu strategi menjaring penumpang.
Penerapan sistim wi-fi di moda transportasi udara di Indonesia sebetulnya sudah bisa dilakukan. Namun keputusan implementasi masih harus menunggu izin dari regulator telekomunikasi dan penerbangan.
Meski di Indonesia belum ada namun beberapa maskapai di dunia telah menerapkan ini. Hasil survei IMS Research saat ini tercatat hanya 80 maskapai saja yang memiliki jaringan wi-fi dalam penerbangan.
Bahkan di Amerika Serikat sudah 80 persen maskapainya menyediakan akses internet melalui wi-fi. Berikut merdeka.com mencoba mengulas beberapa maskapai yang akan dan telah menggunakan sistim wi-fi pada layanan penerbangannya.
Lion Air
Lion Air menggandeng anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Telkomsel untuk mengembangkan layanan sistem komunikasi di udara."Kalau dari Lion Air sendiri tinggal menunggu boeing Batik Air saja, minggu depan sudah datang dan sekaligus dipasang wi-fi. Dan selanjutnya tinggal pihak Telkomsel terkait dengan perizinan dari Indonesia, jadi kita tunggu pihak Telkomsel saja untuk mengurusi masalah ini," ungkap Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana usai MOU Lion Air 'Inovasi In Flight Communication Pertama di Indonesia' di Hotel Sheraton, Tangerang.Nilai investasi yang disiapkan Lion Air cukup besar. Sekitar USD 2,5 juta per pesawat dirogoh untuk kerja sama dengan Telkomsel ini.Direktur Sales Telkomsel Masud Khamid berjanji segera merealisasikan kerja sama ini. "Target lebih cepat lebih bagus, triwulan ini bisa dilakukan. Selain itu, kita ada layanan distribusi voucher maupun sim card baik pelanggan domestik maupun internasional dengan menawarkan perdana atau spesial paket kepada mereka," ujarnya.Dia mengklaim, layanan inovatif hasil kolaborasi Telkomsel dan Lion Air bakal memberikan kenyamanan bagi penumpang. Sejalan dengan persaingan di dunia telekomunikasi semakin ketat, Masud juga menyadari perlunya ide atau inovasi dengan pertumbuhan bisnis ke depan yang akan mengarah pada digital mobile lifestyle.
Garuda Indonesia
Garuda Indonesia berencana untuk memberikan pelayanan wi-fi dalam armadanya sejak 2010. Rencananya, untuk implementasi pemasangan wi-fi ini akan bekerjasama dengan PT. Telkom.??? Rencana awal, pada kuartal I-2012 seharusnya pesawat baru Garuda seperti Airbus 330-200, dan Boeing 737-800NG yang baru didatangkan, serta Boeing 777-300ER yang didatangkan pada Mei 2013, sudah bisa dinikmati penumpang dengan wi-fi.Namun penerapan wi-fi ini, sama seperti Lion Air, hingga saat ini tertunda karena masih menunggu kepastian regulasi dari regulator penerbangan nasional agar tidak ada unsur keselamatan yang dilanggar dan pembayaran frekuensi yang merugikan negara.Garuda pada 2010 telah menyiapkan dana investasi untuk proyek ini sekitar USD 17,5 juta. Jika jadi diterapkan, BUMN ini memastikan tidak akan ada tambahan biaya untuk penumpang.
American Airlines
American Airlines menawarkan koneksi melalui wi-fi untuk hampir semua jenis pesawatnya. Sekitar 300 armada pesawat terbang telah terpasang jaringan nirkabel ini.Untuk pesawat terbang Boeing 767-200 sudah dapat mendukung internet Wi-Fi dari AA, sedangkan untuk pesawat terbang 300 MD-80 dan Boeing 737-800 juga akan mendukung internet wi-fi dari AirCell.Dalam penerbangan menggunakan armada pesawat terbang Amerika, internet akan diaktifkan setelah pesawat mencapai ketinggian sekitar 10.000 kaki dan internet harus dinonaktifkan kembali sebelum pesawat turun.Di luar negeri beberapa perusahaan seperti AeroMobile Communications Ltd (Inggris), OnAir (Swiss), dan Aircell (Amerika Serikat) yang menyediakan perangkat ke berbagai maskapai.
All Nippon Airways
All Nippon Airways (ANA) ialah salah satu maskapai penerbangan asal Jepang. Maskapai ini berencana menawarkan layanan wi-fi di penerbangan internasional mulai Juli tahun ini.ANA akan melengkapi 28 pesawat di rute internasional dengan sistem wi-fi berbasis satelit dari OnAir (perusahaan asal Swiss). Pesawat yang akan pertama dipasangi Wi-Fi adalah B777-300ER dan B767-300ER, dan kemudian akan berlanjut ke B787 Dreamliner.Rencana ini akan menghabiskan dana sekitar Rp 119 miliar. Penerbangan internasional lebih dipilih untuk pemasangan wi-fi ini karena lebih menguntungkan. Pasalnya, pada layanan domestik waktu tempuh lebih singkat.
Emirates
Maskapai asal Uni Emirat Arab ini memasang perangkat wi-fi pada hampir seluruh armada Airbus A380 nya. Airbus A380 dipilih untuk pemasangan layanan wi-fi karena merupakan pesawat dengan contoh teknologi penerbangan modern.Para penumpang Emirates dapat mengakses layanan wi-fi di udara dengan menggunakan perangkat komputasi mereka, termasuk ponsel, komputer tablet, dan laptop. Biaya yang dikenakan terbilang cukup terjangkau yakni mulai dari USD 7,50 atau sekitar Rp 75.000 untuk perangkat ponsel dan USD 15 atau sekitar Rp 150.000 untuk laptop.Sebagai penyedia perangkat jaringan wi-fi, Emirates memercayakan kepada OnAir, vendor inflight connectivity yang berbasis di Jenewa, Swiss.
Singapore Airlines
Tahun lalu Singapore Airlines secara resmi meluncurkan in-flight wi-fi untuk layanan telepon genggam dan memasangnya di beberapa maskapai penerbangan.? In-Flight wi-fi sekarang tersedia di 14 pesawat terbang Singapura termasuk Airbus A340-500 yang digunakan pada penerbangannya ke Amerika Serikat.Melalui kemitraan dengan OnAir, vendor inflight connectivity yang berbasis di Jenewa, Swiss, teknologi ini akan diluncurkan di seluruh maskapai jarak jauh Singapore Airlines Airbus A380-800, A340-500 dan Boeing 777-300ER. Untuk menikmati fasilitas canggih ini, para penumpang tentu saja akan dikenai biaya.Teknolofi wi-fi tersebut dalam penerbangan akan dikenai biaya USD 25 untuk data sebesar 30 megabyte dan USD 10 untuk data sebesar 10 megabyte. (mdk/bmo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau di udara, hacker juga bisa mengakses data-data penumpang dengan menggunakan WiFi.
Baca SelengkapnyaKondisi AirAsia Indonesia dan Citilink di Bandara Soekarno-Hatta yang terdampak gangguan IT CrowStrike.
Baca SelengkapnyaPendaratan ini menandai peluncuran layanan reguler antara Abu Dhabi dengan Bali.
Baca SelengkapnyaAirbus A320, merupakan pesawat penumpang komersial jarak dekat sampai menengah yang diproduksi oleh Airbus.
Baca SelengkapnyaTelkomsel telah menyiapkan dan menghadirkan 49 Base Transceiver Station (BTS) teknologi terkini 5G dan 4G di IKN.
Baca SelengkapnyaPesawat A330neo juga memperkenalkan kursi kain anti-noda di kelas Premium dan Ekonomi.
Baca SelengkapnyaPenetapan Bandar Udara Internasional dapat memperkuat sektor penerbangan nasional.
Baca SelengkapnyaSebagian besar masyarakat mungkin sudah paham bahwa harga makanan atau beberapa layanan dan fasilitas di bandar udara (bandara) cukup mahal.
Baca SelengkapnyaTelkom menyelenggarakan Apel Kesiapan Kerja KTT AIS Forum TelkomGroup yang dilanjutkan dengan kick-off posko.
Baca SelengkapnyaBandara Soekarno-Hatta berada di peringkat kedelapan.
Baca SelengkapnyaPesawat yang ke-10 dan ke-11 akan tiba di minggu ke-4 November 2023.
Baca SelengkapnyaStasiun Purwokerto yang memiliki wajah baru sejak awal tahun 2024. Dengan tujuan memberikan pelayanan yang unggul, memberikan nilai tambah.
Baca Selengkapnya