6 Pengusaha Indonesia kehilangan status miliuner dunia
Merdeka.com - Gejolak ekonomi dunia telah menyebabkan sejumlah pengusaha Indonesia harus kehilangan status miliuner dunia. Sebab, anjloknya harga komoditas dan pelemahan mata uang telah menyebabkan kekayaan mereka terkuras.
Dilansir dari laman Forbes, Kamis (3/12), orang terkaya di Indonesia harus kehilangan kekayaan rata-rata sekitar USD 9 miliar atau setara Rp 124,5 triliun. Secara total, kekayaan 50 orang terkaya Indonesia turun sekitar 9 persen ke USD 92 miliar dari tahun lalu.
Enam pengusaha tersebut termasuk di dalamnya Edwin Soeryadjaya dan Sukanto Tanoto. Kedua orang ini menjadi pengusaha yang paling terpukul karena bisnisnya mengalami kemerosotan kinerja akibat gejolak ekonomi dunia.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
-
Siapa yang mengalami penurunan kekayaan? Pada awal Desember 2023, harta kekayaan Hartono Bersaudara anjlok. Beberapa konglomerat Indonesia terpantau mengalami kenaikan nilai kekayaannya. Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, hingga Sri Prakash Lohia merupakan segelintir konglomerat yang mengalami kenaikan harta. Kendati demikian, kekayaan Hartono bersaudara terpantau mengalami penurunan.
Pemilik perusahaan Saratoga Investama Sedaya, Edwin Soeryadjaya, harus kehilangan 30 persen sahamnya. Sementara, Sukanto Tanoto harus menderita kerugian akibat turunnya harga kelapa sawit dunia. Penurunan ini membuat Sukanto Tanoto harus kehilangan status miliunernya untuk pertama kali dalam tujuh tahun.
Daftar baru ini membuat Indonesia saat ini hanya memiliki 28 pengusaha dengan kekayaan miliaran Dolar. Di mana peringkat teratas ditempati oleh Budi dan Michael Hartono dengan kekayaan USD 15,4 miliar. Sedangkan, urutan paling buncit ditempati Hary Tanoesoedibjo dengan kekayaan USD 1 miliar.
Berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah pengusaha yang kehilangan predikat miliuner dunia.
Edwin Soeryadjaya
Edwin Soeryadjaya saat ini memiliki 60 persen saham di perusahaan Saratoga Investama Sedaya. Perusahaan ini bergerak di bidang batu bara, minyak dan gas bumi, serta minyak kelapa sawit.Edwin kini menempati posisi 33 orang terkaya di Indonesia. Pria berumur 66 tahun tersebut saat ini jumlah kekayaannya mencapai USD 930 juta atau setara Rp 12,8 triliun.
Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto ialah pemilik perusahaan produsen sawit terbesar di Indonesia, Asian Agri. Kekayaan Sukanto harus terjun mencapai USD 880 juta atau setara Rp 12,1 triliun karena penurunan harga komoditas.Perusahaannya, Asian Agri, saat ini telah membangun proyek pembangunan 5 pembangkit listrik biogas dan berencana terus menambah jumlahnya dalam rangka mengurangi efek rumah kaca.
Sjamsul Nursalim
Sjamsul Nursalim adalah pengusaha pemilik perusahaan Gadjah Tunggal dan Mitra Adiperkasa. Saat ini Sjamsul harus pasrah saham Gadjah Tunggal merosot 50 persen dari tahun lalu akibat pelemahan ekonomi.Sementara, Mitra Adiperkasa adalah perusahaan ritel pemegang lisensi penjual sejumlah merek diantaranya Zara, DKNY, Cotton On, Bershka. Saat ini saham perusahaan tersebut merosot 40 persen. Kekayaan Sjamsul kini tercatat USD 470 juta atau setara Rp 6,5 triliun.
Nin King
Pria pemilik bisnis properti dengan merek Alam Sutra ini tercatat kekayaannya merosot ke posisi USD 410 juta atau setara Rp 5,6 triliun.Bisnis Nan King dimulai pada 1977 sebagai produsen pakaian. Pada Juni lalu, perusahaan miliknya Mega Manunggal Property melantai di bursa dan mampu meraup dana mencapai USD 70 juta.
Osbert Lyman
Osbert Lyman adalah pemilik perusahaan Lyman Grup. Grup ini meraup pundi-pundi dari bisnis kepemilikan properti.Sejumlah properti dari Lyman Grup adalah Casa Domaine dan Kota Baru Parahyangan. Kekayaan Osbert saat ini tercatat sebesar USD 600 juta atau setara Rp 8,3 triliun.
Iwan Lukminto
Iwan Lukmito adalah anak dari pendiri perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, Sritex Grup. Saat ini Iwan menjadi pemimpin perusahaan warisan ayahnya tersebut.Sritex juga menjadi produsen resmi seragam tentara untuk NATO. Pada 2016, Sritex berencana memperluas kawasan pabriknya. Saat ini, kekayaan Iwan tercatat sebesar USD 540 juta atau setara Rp 7,4 triliun.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca SelengkapnyaBanyak dari produk tersebut mengandalkan bahan baku impor.
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaSelama 23 tahun jumlah orang kaya di Indonesia hanya bertambah 164.867 orang.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPada awal Desember 2023, harta kekayaan Hartono Bersaudara anjlok.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.
Baca SelengkapnyaHolmes mendadak bangkrut setelah alat-alat kesehatan buatannya diragukan.
Baca Selengkapnya