690 Pengusaha Ikut TEI Ke-35 yang Digelar Virtual, Naik 2 Kali Lipat dari Target
Merdeka.com - Imbas pandemi Covid-19, Trade Expo Indonesia ke-35 untuk pertama kalinya diselenggarakan secara virtual. Mengusung tema 'sustainable trade in digital era, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyampaikan bahwa acara ini hadir membawa terobosan untuk menjembatani hubungan para eksportir dengan mitra bisnisnya di seluruh dunia. Di mana, saat ini tengah terbatas ruang geraknya secara fisik.
Meski digelar secara virtual, hal ini tak menyurutkan antusiasme dari pelaku usaha. Tercatat, ada 690 pelaku usaha yang bergabung dalam acara ini. Jumlah tersebut naik lebih dari dua kali lipat dari target yakni 300 pelaku usaha.
"Trade expo ini mendapat antusias yang sangat tinggi dari para eksportir. Terbukti kurun waktu kurang dari 1 bulan sejak diluncurkannya secara resmi pada September tanggal 21 2020, seluruh stan telah terisi penuh oleh para pejuang ekspor. Pada awal Oktober 2020 sebanyak 690 pelaku usaha," kata Menteri Agus Suparmanto dalam Opening Ceremony 35th Trade Expo Indonesia, Selasa (10/11).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Apa yang ditekankan Wapres Ma'ruf Amin di acara Merdeka Ekspor? Wapres Ma’aruf Amin menyebut kegiatan ekspor ini diharapkan dapat meningkatkan upaya hilirisasi di bidang pertanian.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Bagaimana kemendag meningkatkan hubungan dagang antar negara? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Kenapa Kemendag memastikan keberadaan prasarana perdagangan? 'Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti,' terang Wamendag Jerry.
-
Bagaimana Kemenkop UKM mendorong UMKM untuk terlibat dalam rantai nilai global? Untuk itu Hanung mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan kebijakan yang mengatur agar Pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN berbelanja produk UMKM.
Di sisi lain, Mendag Agus tak memungkiri adanya kesulitan untuk menyamai hasil penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2019 lalu. Di mana transaksi yang dihasilkan mencapai USD 10,96 miliar.
Selain itu, hingga 10 November 2020 pukul 10.30 WIB tercatat sebanyak 3.870 buyer terdaftar dari 109 negara melalui pendaftaran online maupun melalui perwakilan RI di luar negeri.
"Kami optimis dengan kelebihan pada sistem virtual ini penyelenggaraan trade Expo Indonesia tahun ini dapat memberikan kontribusi pada peningkatan ekspor. Walaupun dengan capaian yang akan sulit untuk menyamai hasil penyelenggaraan tahun 2019 lalu," kata Mendag Agus.
Sebagaimana pelaksanaan TEI tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraan TEI tahun ini tidak menggunakan dana APBN. Oleh sebab itu, apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada PT. Debindo selaku co-organizer serta kepada para sponsor. Wujud kolaborasi yang sinergis antara pemerintah dan swasta dalam mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia, yang Insyaallah akan kembali terwujud pada penyelenggaraan tahun ini.
Mendag Sasar Pasar Non-Tradisional di Trade Expo Indonesia 2020
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, menargetkan pencapaian di Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020 bisa meningkat dari TEI tahun 2019, dengan menyasar pasar-pasar non tradisional seperti negara Afrika Timur, Timur Tengah, Asia Tenggara, Eropa Timur, dan Amerika Latin.
"Target di 2020 ini harapannya meningkat dari tahun lalu dan target TEI tahun lalu ini bisa mencakup diversifikasi pasar yang lebih luas terutama pasar-pasar yang non tradisional seperti negara-negara Afrika Timur, Timur Tengah, Asia tenggara, serta Eropa Timur dan Amerika latin," kata Agus dalam Peluncuran Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition 2020, Senin (21/9).
Dia berharap, pelaksanaan TEI VE 2020 ini bisa menjadi pintu dalam meningkatkan akses dan penetrasi ke pasar non tradisional guna meningkatkan ekspor produk Indonesia.
Agus menjelaskan capaian TEI tahun 2019 lalu dikatakan luar biasa. Di mana transaksi di tutup dengan angka yang yang sangat memuaskan yakni mencapai USD 10, 96 miliar atau setara Rp 153,38 triliun yang meningkat 29, 04 persen dari nilai transaksi potensial tahun 2018 yang hanya bernilai USD 8,49 miliar.
Untuk jumlah peserta TEI 2019, Agus mengatakan terdapat 1.500 perusahaan yang berpartisipasi atau naik 29,31 persen dibanding peserta tahun 2018 yaitu sebesar 1.160 perusahaan. Di mana TEI 2019 ini dikunjungi sebanyak 42.700 orang dari 136 negara.
Jumlah pengunjung tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 yang hanya mampu mendatangkan 33.330 pengunjung atau naik sekitar 28 persen saja.
"Tahun ini kita melakukan dukungan penuh kepada kementerian luar negeri dan kementerian atau lembaga terkait lainnya, dengan pemda serta duta besar, KBRI, dan peran aktif atase perdagangan, yang mengharapkan juga target kita ini untuk mendatangkan sebanyak mungkin buyer secara virtual dan bertransaksi dengan eksportir-eksportir Indonesia," ungkapnya.
Demikian target untuk TEI VE 2020 ini Agus berharap bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dibanding tahun sebelumnya, serta mampu melebihi capaian target TEI sebelumnya yang dilaksanakan secara offline. "Tahun ini memang TEI 2020 harus mampu menjadi media efektif untuk mengupayakan diversifikasi ekspor baik pasar-pasar yang khususnya pasar non tradisional," tandasnya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemendag kembali menggelar pameran internasional Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 tahun 2023 yang akan dilaksanakan secara hybrid di Ice BSD, Tangerang.
Baca SelengkapnyaAjang Trade Expo Indonesia jadi sarana bagi para pelaku usaha dalam negeri untuk memperkenalkan produk-produknya ke pasar internasional.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan optimistis pelaksanaan TEI dalam format hibrida akan dapat mendorong realisasi target potensi transaksi tersebut.
Baca SelengkapnyaTarget itu lebih rendah dibandingkan realisasi tahun lalu. Namun, masih lebih tinggi dari target transaksi TEI ke 38 tahun 2023 sebesar USD 11 miliar.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan menyampaikan harapan di masih bisa memiliki kesempatan pidato terakhir di depan Joko Widodo sebagai presiden sebelum purna tugas.
Baca SelengkapnyaProyeksi pemerintah yang memperkirakan bahwa ekonomi digital Indonesia akan tumbuh hingga empat kali lipat atau mencapai nilai Rp 5.800 Triliun.
Baca SelengkapnyaBSI International Expo 2024 berhasil mencetak nilai transaksi lebih dari Rp2,4 triliun.
Baca SelengkapnyaBRI akan menggelar BRI akan menyelenggarakan pameran BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR.
Baca SelengkapnyaGelaran Pertamina SMEXPO 2023 bertujuan mendorong UMKM binaan untuk melangkah ke kancah internasional.
Baca SelengkapnyaTrade Expo mampu menggapai kemajuan signifikan dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi menyinggung tentang over-produksi di China yang memicu kekhawatiran banyak negara terkait membanjirnya produk impor murah.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan ajang PaDi UMKM Expo 2024 sedikit berbeda yang sebelumnya
Baca Selengkapnya