7 Alasan Anda tetap miskin meski berpenghasilan selangit

Merdeka.com - Berpenghasilan selangit serta jabatan yang mentereng tidak menjamin Anda kaya raya dan bergelimang harta. Alih-alih jadi kaya, banyak juga yang akhirnya jatuh miskin.
Untuk menjadi kaya dibutuhkan keahlian dalam mengelola keuangan sendiri. Meski bergaji besar, tapi tidak bisa mengelola uang maka dapat dipastikan Anda tidak akan menjadi kaya sampai kapanpun.
Seperti dilansir lifehack.org, berikut 7 alasan kenapa Anda masih akan tetap miskin meski mempunyai gaji tinggi.
Besar pasak daripada tiang
Tidak ada salahnya jika Anda ingin meningkatkan standar hidup, tetapi jika berlebihan maka akan menggerus uang Anda. Terlebih, jika Anda harus menghadapi situasi darurat, Anda tidak memiliki tabungan cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Jika pengeluaran Anda terus meningkat seiring naiknya pendapatan, maka akan sulit untuk mengumpulkan uang dan menjadi orang kaya.
Cobalah untuk menjaga pengeluaran pada tingkat stabil sejalan dengan pemasukan, jalani rute ini maka Anda akan sukses mengelola keuangan.
Mengabaikan kehidupan masa depan
Umumnya orang orang yang memiliki gaji selangit suka melupakan kebutuhan di masa depan, sehingga cenderung menghabiskan uangnya di masa sekarang. Padahal, kebutuhan masa depan sangat penting dipenuhi mengingat untuk mengantisipasi masalah yang akan datang.
Untuk itu perlu mengambil sikap secara cerdas mengelola keuangan. Lakukanlah mulai saat ini dengan menabung untuk masa depan.
Berpikir masih dini untuk menabung
Ketika masih muda, sangat mudah untuk mendapatkan kesenangan dari penghasilan Anda. Mungkin, Anda sering berpikir bahwa sekarang terlalu dini untuk mulai menabung atau berinvestasi. Padahal itu salah, dan tidak pernah terlalu dini untuk menyimpan sebagian dari penghasilan, tidak peduli seberapa rendah atau tinggi penghasilan Anda.
Mulailah menabung hari ini. Bahkan, perencana keuangan memberikan saran Anda harus menyimpan sebelum menghabiskan. Namun, tetap sisihkan sebagian penghasilan dan kemudian menghabiskan sisanya.
Melupakan catatan keuangan
Sering kali kita semua berpikir lari ke mana uang kita, hal itu diakibatkan tidak benar mencatat setiap pengeluaran. Kita mungkin menyadari pengeluaran utama tetapi sering kali juga melupakan hal hal kecil yang menggerus keuangan kita lebih besar.
Mulailah dengan menulis catatan untuk semua pendapatan dan pengeluaran Anda, apakah besar atau kecil. Dengan cara ini, Anda akan mengendalikan keuangan.
Bedakan kebutuhan dan keinganan
Untuk menghemat uang dan membangun kekayaan, Anda harus selalu mengingat dan bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dua hal itu yang paling penting, mana yang menjadi prioritas target keuangan Anda.
Jika menjadi kaya adalah prioritas utama bagi Anda, maka Anda perlu mengorbankan beberapa kesenangan Anda saat ini.
Buatlah catatan soal tujuan hidup yang jelas, dan selalu menjaga keuangan di jalur Anda.
Mengabaikan utang
Mayoritas orang di dunia pasti merasa sakit jika harus membayar utang. Sayangnya, mereka tidak tahu bagaimana untuk keluar dari lingkaran setan ini, bahkan sampai meninggalkan tabungan.
Pertama, buatlah pembayaran utang berdasarkan item. Lalu, mulailah tekun mengutamakan pembayaran utang sebelum hal buruk terjadi pada kehidupan Anda selanjutnya.
Kebiasaan membeli barang keluaran terbaru
Barang keluaran terbaru bukanlah bentuk investasi. Membeli gadget, barang fesyen dan kendaraan keluaran terbaru akan berdampak pada berkurangnya tabungan. Meski membelinya dengan cara mencicil dengan kartu kredit.
Alasannya jelas, kendaraan dan gadget adalah jenis barang minus investasi. Belilah gadget sesuai dengan kebutuhan, dengan mengambil langkah ini maka akan membantu dan memulai perjalanan Anda menjadi kaya. Seperti kata Willian Shatner Jika menyimpan uang adalah salah, saya tidak ingin menjadi benar.Â
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya