7 Trik kelola gaji Rp 3 juta per bulan biar ada sisa untuk disimpan

Merdeka.com - Pekerja pemula sudah merasa senang saat menerima gaji pertama pada akhir bulan. Apalagi, bangga dengan hasil keringat sendiri. Walaupun, gajinya masih terbilang minim, namun puas sudah berhasil mendapatkan uang.

Pekerja baru ingin bersenang-senang dari hasil keringatnya sendiri. Biasanya, pekerja baru mendapatkan gaji rata-rata Rp 3 juta per bulan. Namun, jangan takut, gaji tersebut tidak akan bertahan lama jika performa ataupun kinerja pekerja baru meningkat.

Keinginan pekerja baru untuk bersenang-senang selalu bergelora. Mulai belanja-belanja kosmetik, baju ataupun keperluan sehari-hari serta nongkrong di cafe-cafe sudut kota. Hasilnya, sebelum akhir bulan tiba gajinya sudah ludes tak tahu ke mana.

Para pekerja baru harus bisa mengelola gaji bulanan sebesar Rp 3 juta per bulan dengan baik. Berikut strategi kelola uang agar bisa menabung seperti dilansir hipwee.com:

Belajar memendam rasa hidup mewah

Setelah menerima uang bulanan, ingat kembali bahwa uang yang didapat ini tidak mungkin akan seterusnya utuh dan bisa digunakan untuk foya-foya. Masih ada utang, cicilan, tabungan serta kebutuhan lain yang harus dipenuhi.

Selalu tanamkan di lingkar kepala bahwa uang ini tidak membuat jadi orang kaya karena sifatnya yang hanya sementara. Setiap mendapatkan notifikasi bahwa transaksi transfer gaji sudah sukses dilakukan, tanamkan pola pikir uang ini harus dibelanjakan bagi kebutuhan-kebutuhan mendesak. 

Langsung kurangi gaji dengan tagihan uang kos, tagihan listrik, belanja kebutuhan pribadi, sampai uang makan bulan ini. Kalau perlu tarik uang sesuai nominal kebutuhan dan masukkan dalam amplop terpisah. Hal ini bisa meredam keinginan untuk langsung menghabiskan gaji dalam sekejap dan juga akan berpikir ulang sebelum bergaya hidup mewah.

Bikin tabungan

Membuat anggaran tiap bulan merupakan langkah jitu supaya bisa mengendalikan pengeluaran. Hal pertama yang harus dituliskan adalah anggarkan pengeluaran untuk menabung. 

Mulai menyisihkan sekitar 10 persen gaji untuk ditabung. Selain menetapkan anggaran, perlu ada catatan dan mengumpulkan nota belanja setiap kali berbelanja kebutuhan. 

Hal ini akan membantu mengendalikan besaran pengeluaranmu serta menekan keinginan untuk membeli hal-hal yang tidak tertulis di anggaran.

Misalnya besaran gaji Rp 3.000.000

Simulasi anggaran tiap bulan.

10 persen untuk ditabung Rp 300.000

10 persen untuk tabungan orang tua Rp 300.000

40 persen pengeluaran rutin Rp 1.200.000

10 persen pengeluaran pribadi Rp 300.000

30 persen utang atau cicilan atau tabungan Rp 900.000.

Buat rekening tabungan sendiri

Untuk mengantisipasi pengeluaran yang berlebihan, diimbau membuat rekening baru dari bank yang berbeda. Rekening tersebut digunakan untuk tabungan setiap bulannya. 

Namun, jangan pernah minta ke bank tersebut fasilitas kartu ATM. Jangan tergoda mengutak-atiknya untuk kebutuhan sehari-hari, sebab rekening ini hanya digunakan khusus untuk menabung. 

Tanpa potongan bulanan yang mencekik tabungan bisa bertahan dalam nominal aslinya dalam jangka waktu lama. Sedang tanpa fasilitas kartu ATM, akan membantu untuk tidak sewaktu-waktu menarik uang tabungan.

Atur pengeluaran setiap minggu

Jika membuat anggaran dirasa kurang cukup kuat untuk mengendalikan pengeluaran bulanan, target pengeluaran mingguan juga dapat membantu kendalikan gaji. Dengan metode ini, para pekerja pemula hanya mengisi dompet dengan uang yang besarannya sesuai dengan target mingguannya. 

Sehingga, tidak bolak-balik menarik uang melalui mesin ATM. Hal ini bisa membantu untuk semakin hemat karena secara tidak langsung merasa bahwa uang yang dimiliki hanyalah uang yang ada di dompet saja.

Misalnya, besar anggaran untuk keperluan rutin per bulannya Rp 1.200.000. Besar uang per minggu yang ada di dompet hanya Rp 300.000.

Museumkan kartu ATM

Kartu ATM memang terkadang bermanfaat namun bisa juga berubah menjadi merugikan. Namun, kartu ATM juga bisa dibawa untuk jaga-jaga sewaktu uang di dompet habis.

Apabila, ingin pergi berbelanja dengan keluarga atau teman lebih baik tak membawa kartu ATM di dompet. Alasannya, bakal banyak yang tergiur untuk menarik uang lebih demi membeli barang yang tidak bermanfaat hanya karena sedang lapar mata.

Hindari kredit barang

Hindari cicilan barang-barang yang tak terlalu penting. Alasannya, cicilan ini memang terlihat kecil, namun memberatkan. Seperti motor baru, telepon pintar baru hingga alat elektronik baru, lebih baik dihindarkan agar sisa uang atau gaji bisa disimpan.

Ini merupakan cara ampuh agar tidak boros atau tidak kehabisan uang di akhir bulan. Jika memang berniat untuk mencicil, carilah barang yang mendesak dibutuhkan sesuai anggaran dan bunga rendah.

Bikin tema belanja bulanan

Para pekerja baru memang memiliki hak untuk menggunakan uang hasil jerih payah sendiri demi kesenangan. Hitung-hitung sebagai penghargaan terhadap diri sendiri yang sudah bekerja keras dalam satu bulan ini.

Hal ini juga bisa membuatnya terus semangat dalam bekerja karena bisa merasakan uang dari hasil keringat sendiri. Namun, yang perlu diingat harus bisa mengendalikan foya-foya ini. Untuk membuat kegiatan foya-foya ini tetap berada di bawah kendali, coba memberikan tema bulanan yang selalu berbeda-beda.

Simulasi foya-foya yang terkendali:

Bulan Februari = Rp 250.000 untuk belanja baju

Bulan Maret = Rp 250.000 untuk makan enak di tempat mahal

Bulan April = Rp 250.000 untuk belanja kosmetik