8 BUMN manfaatkan fasilitas lindung nilai dari 3 bank negara
Merdeka.com - Delapan Korporasi dan tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan penandatanganan fasilitas lindung nilai (hedging) atau FX line senilai total USD 1,92 miliar. Hal ini diyakini bisa mengurangi resiko keuangan akibat transaksi dengan menggunakan mata uang asing.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengatakan transaksi oleh valuta asing akan menimbulkan resiko terkait nilai tukar. Sehingga, pelaksanaan hedging ini dapat meningkatkan daya tahan perusahaan BUMN terhadap gejolak yang mungkin terjadi di pasar keuangan.
"Dalam menandatangani hedging, ada manfaat bahwa fasilitas lindung nilai akan mengurangi resiko keuangan. Dengan ini kita punya kepastian tentang cash flow, menghitung harga produksi kuat, dan ini penting dalam kelola korporasi," kata Agus di Kantornya, Jakarta, Rabu (25/5).
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Siapa yang meminta tebusan USD 8 juta? 'Mereka minta tebusan USD 8 juta,' ujar dia.
-
Bagaimana Bitcoin menjadi aset terbesar kedelapan? Dengan pencapaian tersebut, Bitcoin berhasil melampaui kapitalisasi pasar perak yang berada di angka USD 1,70 triliun, menjadikannya sebagai aset terbesar kedelapan di dunia.
Dia menambahkan, dengan terjaganya stabilitas keuangan korporasi, maka hal tersebut akan berpengaruh pada stabilitas keuangan dan makro ekonomi negara. Menurutnya, perusahaan yang bisa menciptakan cash flow yang baik akan membuat pasar keuangan jadi efisien.
"Karena perusahaan keuangan kan mendukung pasar keuangan yang baik. Kalau dia bisa mengelola resiko perusahaan, maka resiko keuangan negara akan berkurang. Ini akan meningkatkan investor untuk keuangan negara," imbuhnya.
Korporasi BUMN yang berpartisipasi adalah Pupuk Indonesia, Perusahaan Gas Negara, Badan Urusan Logistik, Pelindo II, Pelindo III, Perum Peruri, Aneka Tambang dan Semen Baturaja. Sebelumnya, kontrak hedging telah dilakukan pula oleh PLN dan Pertamina.
Sementara itu penandatanganan FX Line ini yaitu dengan Bank BRI sebesar USD 750 juta, Bank BNI sebesar USD 619 juta, dan Bank Mandiri sebesar USD 555 juta.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkeu berencana memberikan dana suntikan PMN kepada tiga perusahaan pelat merah senilai Rp28,15 triliun.
Baca SelengkapnyaSejak resmi berdiri pada 13 September 2021, Holding Ultra Mikro yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan.
Baca SelengkapnyaDari segi pendapatan, kata Erick, meningkat dari Rp1.930 triliun pada 2020 ke Rp2.933 triliun pada 2023.
Baca SelengkapnyaLangkah ini menjadi bagian upaya BNI untuk memperkuat posisi keuangan dan memperluas kapasitas pendanaannya di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Baca SelengkapnyaBanyaknya perusahaan BUMN di bidang kontruksi terlilit utang mendorong bank melakukan mitigasi risiko dengan menghentikan kredit ke BUMN Karya.
Baca SelengkapnyaNama ini melambangkan kekuatan masa depan Nusantara dan simbol kekuatan kolektif Indonesia yang siap menghadapi tantangan global.
Baca SelengkapnyaPerkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaDengan berinvestasi pada instrumen obligasi pemerintah, masyarakat juga turut mendukung pembangunan dan ekonomi negara.
Baca SelengkapnyaBUMN juga harus memperhatikan peran pembagunan ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDanantara berbentuk superholding layaknya Temasek di Singapura.
Baca Selengkapnya