8 Prinsip Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan pembangunan Ibu Kota Negara akan dilakukan dengan berpegang pada 8 prinsip. Beberapa di antaranya yakni mendesain sesuai dengan kondisi alam. Berlandaskan bhineka tunggal ika. Terhubung, aktif dan mudah diakses.
"Terdapat 8 prinsip dalam perencanaan Ibu Kota Negara yakni mendesain sesuai dengan kondisi alam, bhineka tunggal ika, terhubung, aktif dan mudah diakses," kata Suharso dalam Sidang Paripurna di DPR-RI, Jakarta, Selasa (18/1).
Dia melanjutkan pembangunan ibu kota dilakukan dengan prinsip rendah emisi karbon. Sebagaimana rencana pemerintah dalam menurunkan emisi karbon.
-
Bagaimana Palangka Raya dipersiapkan jadi ibu kota? Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka. Beberapa bangunan yang didirikan di antaranya pusat kota seluas 10 x 10 kilometer persegi, gedung perkantoran, perumahan pegawai, sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, hotel, dan pembangkit listrik.
-
Siapa yang memimpin pembangunan kota? Tim arkeolog mengumumkan mereka menemukan kota yang tersembunyi di bawah pasir dengan usia sekitar 3.000 tahun yang berasal dari masa pemerintahan firaun Amenhotep III, dan digunakan oleh Tutankhamun juga Ay.
-
Siapa yang fokus membuat kota layak huni di IKN? Sementara itu, Direktur TOWNLAND, Monika Indirasari menekankan pentingnya membuat kota yang layak huni dalam mencapai konsep kota yang berkelanjutan.
-
Apa pengertian pembangunan berwawasan lingkungan? Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan serta mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup generasi masa kini dan masa depan.
-
Bagaimana mencapai tujuan pembangunan berwawasan lingkungan? Pembangunan berwawasan lingkungan juga dipahami sebagai upaya pembangunan yang dapat memeuhi kebutuhan masyarakat tanpa merusak lingkungan dan mengorbankan kehidupan generasi yang akan datang.
-
Bagaimana cara membuat IKN jadi kota yang layak huni? 'Hanya memindahkan kantor, maka tidak ada namanya kota formal-informal, kaya-miskin bercampur. Kota itu semua golongan harus hadir,' jelas Emil seperti dilansir dari Antara, Jumat (15/3).
Kemudian pembangunan bersifat sirkular dan tanggung. Ibu Kota Negara yang baru juga harus menjamin keamanan dan keterjangkauan. Menjadi wilayah yang nyaman dan efisien dengan penggunaan teknologi.
Terpenting, Ibu Kota bernama Nusantara ini harus menjadi ruang terbuka bagi perekonomian. "Terbuka ruang ekonomi," kata dia.
Dari berbagai prinsip tersebut, Suharso mengatakan pembangunan Ibu Kota Negara baru ini akan dilakukan secara bertahap dengan skema pendanaan yang juga bertahap. Cara ini kata dia sebagai upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berguna dalam jangka panjang.
"Pelaksanaan ibukota negara akan dilakukan bertahap dengan skema pendanaan bertahap," kata dia.
Makna dalam Nama Nusantara, Ibu Kota Baru Indonesia
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyampaikan, alasan pemilihan Nusantara sebagai nama ibu kota baru. Hal itu disampaikannya dalam Sidang Paripurna bersama DPR RI pada hari ini.
"Dapat kami sampaikan bahwa Nusantara dideskripsikan sebagai konseptualisasi atas wilayah geografi Indonesia dengan konstituenta pulau-pulau yang disatukan oleh lautan," ujar Menteri Suharso, Selasa (18/1).
Baik secara nama maupun lokasi, Menteri Suharso menyebut, Nusantara sebagai ibu kota baru akan merepresentasikan segala kekayaan dan kemajemukan yang berada di wilayah Indonesia.
"Terbersit di dalamnya kemajemukan geografi yang disertai dengan kemajemukan budaya. Maka Nusantara adalah sebuah konsep kesatuan yang mengakomodasi kekayaan, kemajemukan Indonesia," ungkapnya.
Tak hanya itu, sesuai dengan visi Indonesia 2045 sebagai top 5 negara ekonomi terkuat dunia, dia ingin Nusantara jadi modal dasar untuk memajukan kesejahteraan rakyat sekaligus mendongkrak target Indonesia sebagai negara maju.
"Dengan nama Nusantara, ibu kota negara Republik Indonesia merepresentasikan realitas tersebut. Realitas kekayaan/kemajemukan Indonesia itu jadi modal sosial untuk memajukan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan, menuju Indonesia maju, tangguh dan berkelanjutan," tuturnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putu membayangkan sebuah halaman hijau di tengah danau kecil bisa ditampilkan artefak-artefak di masa lalu dengan narasi lengkap
Baca SelengkapnyaDengan kota yang amorf, pembangunan sebuah kota tidak lagi didasari masterplan, tetapi berdasarkan desakan-desakan ekonomi atau komersial.
Baca SelengkapnyaDalam pembangunan IKN, Basuki menerapkan prinsip-prinsip ketat terkait kualitas, estetika, dan keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaJika para arsitek dari universitas di kota-kota Indonesia turut serta, maka akan lebih indah dan tertata.
Baca SelengkapnyaMenurut Diana, konsep kota pintar memberikan manfaat, baik bagi pemerintah maupun masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas hidup.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, untuk pindah ke IKN diperlukan kesiapan seperti rumah sakit, pendidikan, hingga logistik.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengusung konsep kota cerdas atau smart city dalam pembangunan IKN
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, prioritas utama adalah pembangunan gedung-gedung pemerintahan, mulai dari Gedung MPR/DPR, perumahan anggota, serta kantor yudikatif.
Baca SelengkapnyaData PBB mencatat bahwa hampir 84 persen kota dengan pertumbuhan tercepat menghadapi masalah perubahan iklim dan bencana ekstrim.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, perlu memprioritaskan gedung-gedung lembaga negara seperti yudikatif, eksekutif dan legislatif di IKN.
Baca SelengkapnyaPuan juga menyinggung soal keberhasilan pembangunan IKN yang membutuhkan dukungan semua pemangku kebijakan.
Baca SelengkapnyaPrabowo optimistis proyek pembangunan IKN dapat rampung
Baca Selengkapnya