Aceh darurat gula, harga tembus Rp 20.000 per kilogram
Merdeka.com - Menjelang Lebaran, harga gula gula pasir di Aceh tembus Rp 20.000 per kilogram. Kenaikan harga ini sudah berlangsung sejak awal puasa, meskipun naik secara bertahap.
Parahnya, melonjaknya harga gula seiring dengan stok semakin menipis saat ini. Apa lagi pasokan gula ke Aceh masih sangat ketergantungan dengan Sumatera Utara, Medan.
Jika sebelumnya harga gula Rp 650.000 / sak, sekarang dibanderol dengan harga Rp 825.000 / sak. Sedangkan harga eceran dilepas antara Rp 17.000 sampai dengan Rp 18.000 per kilogram. Padahal sebelumnya, harga gula di pasaran hanya antara Rp 11.000 sampai dengan Rp 13.000 per kilogram.
-
Kenapa Gulo Puan jadi langka? Eksistensi Gulo Puan saat ini semakin menurun, tak seperti Pempek yang namanya terus diingat orang. Penyebabnya adalah bahan baku yang tergolong memasuki masa kepunahan.
-
Kenapa harga gula naik? Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram. Gula pasir eceran yang biasanya dihargai Rp12.000 per kilogram kini menjadi Rp17.000 per kilogram. Begitu juga dengan gula premium yang semula harganya Rp14.000 per kilogram kini menjadi Rp18.000 per kilogram.
-
Mengapa gula aren Cipeuteuy sulit ditemukan di kota? Gula aren murni seperti yang ia buat sulit ditemukan di kota, karena pembuatannya terbatas.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Kenapa Kue Geplak Betawi hampir punah? Sayang, kue ini mulai sulit ditemukan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Jangan harap kehadirannya mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional, karena pasti hasil perburuan bakal tetap nihil.
-
Dimana nama lain gula bisa ditemukan? Namun, ada begitu banyak nama lain yang digunakan untuk menggambarkan gula pada label makanan dan minuman.
Seorang pedagang grosir, H Ramli mengatakan, kondisi ini telah terjadi selama bulan Ramadan. Mahalnya harga gula ditambah berkurangnya stok gula, Aceh sudah masuk kategori darurat gula.
Agar gula didapat merata, H Ramli mengaku terpaksa harus memberikan jatah yang merata untuk pembeli. Bahkan dia lebih mengutamakan menjual gula kepada warga dibandingkan untuk pedagang eceran.
"Menjelang Idul Fitri itu permintaan gula semakin meningkat, sedangkan stok tidak ada, ini Aceh sekarang termasuk darurat gula. Kalau stok ada barang mahal itu gak masalah, sekarang barang mahal, stok tak ada," kata H Ramli, Minggu (26/6).
Menurut H Ramli, tingginya harga gula akibat jatah untuk Aceh dikurangi. Dia mencontohkan, distributor gula di Banda Aceh hanya menerima 300 sak sekali masuk. Kemudian jumlah tersebut dibagi-bagikan pada pedagang grosir di Banda Aceh. Seperti dirinya, kata Ramli, hanya menerima 50 sak gula. Padahal biasanya, dia menerima lebih 100 sak sekali masuk gula ke Banda Aceh.
"Tentunya ini tidak cukup gula," imbuhnya.
Oleh karena itu, Ramli meminta Gubernur Aceh, Zaini Abdullah melalui dinas terkait untuk segera mengatasinya. Seperti mengambil kebijakan untuk segera memberikan izin masuk gula dari Sabang ke Banda Aceh untuk menambah stok gula, sehingga harga gula tidak melambung tinggi.
Agar tidak disalahgunakan gula yang dipasok dari Sabang. Pemerintah bisa memanggil semua pedagang grosir untuk merembuk. Kemudian pemerintah mempertanyakan setiap pedagang grosir berapa jumlah yang akan diambil.
"Tentu dalam keadaan darurat seperti ini, bisa saja kebijakan pemerintah memasukkan gula Sabang. Nanti mekanismenya bisa diatur yang ketat untuk mencegah kecurangan," pintanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga gula ini jauh melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang melihat ketersediaan stok bawang merah yang berada di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini sudah terjadi sekitar satu hingga dua minggu terakhir.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaHarga gula dunia terus mengalami peningkatan yang disebabkan beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaKenaikan ini dipengaruhi oleh pasokan gabah dari petani terbatas akibat panen padi di tingkat petani menurun.
Baca Selengkapnya