Ada 6.985 Pengaduan Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai, Total Kerugian Rp8,3 Miliar
Merdeka.com - Kepala Subdirektorat Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC), Hatta Wardhana mengungkapkan pengaduan kasus penipuan mengatasnamakan Bea cukai per November 2022 sebanyak 6.985 pengaduan.
Adapun total kerugian sebesar Rp8,3 miliar dengan potensi kerugian yang berhasil diselamatkan Rp12,6 miliar.
"Kasus penipuan masih marak terjadi, per November 2022 tercatat 6.958 pengaduan hampir 7.000 sampai dengan akhir November ini jadi kasus penipuan yang diterima pengaduan. Kemudian juga yang melalui media sosial bea cukai RI dan juga mengadu lewat kantor-kantor bea cukai," ujar Hatta dalam acara media briefing DJBC, Jakarta, Kamis (22/12).
-
Modus penipuan online apa yang sering terjadi saat belanja? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online. Diskon fantastis yang ditawarkan membuat konsumen rentan terkena tipu-tipu saat barang yang dikirim nggak sesuai.
-
Apa modus penipuan baru yang marak belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa penipuan yang marak terjadi saat ini? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Apa modus penipuan yang paling umum di DANA? Modus pelakunya pun beragam dan lihai, mulai memikat calon korban dengan iming-iming hadiah fantastis atau promo menggoda di berbagai platform media sosial.
Dia menerangkan, modus yang paling sering digunakan oleh pelaku penipuan yakni modus online shop dengan jumlah 264 kasus penipuan, atau mengalami peningkatan 33,33 persen apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 198 kasus penipuan.
Untuk varian modus yang terjadi yakni penipuan online shop, romansa, diplomatik, money laundry dan lelang. "Penipuan berkedok online shop yang paling banyak terjadi mengadukan kasusnya ke kami," terang dia.
Pihaknya melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penipuan di antaranya mengedukasi masyarakat melalui berbagai media sosial resmi milik DJBC. "Jadi sudah berbagai macam saluran kami lakukan edukasi tetapi nyatanya juga sampai dengan saat ini angka yang melaporkan itu bahkan lebih banyak lagi," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Subdit Bimbingan Pengguna Jasa dan Manajemen Layanan Informasi DJBC, Feri Gunawanmengatakan dari jumlah pengaduan tersebut kebanyakan yang berusia 25 hingga 31 tahun yang berpendidikan SMA sampai S1 dengan tingkat sosial rentan dari Social Economic Status (SES D).
"Yang dominan melakukan pengaduan umur 25 sampai 31 tahun," ujar Feri.
Modus Penipuan Mengatasnamakan Cukai
Jika anda ingin mengetahui macam modus penipuan mengatasnamakan Bea Cukai, simak ulasan berikut ini:
1. Online ShopPenipuan yang berkedok sebagai online shop yang menyasar pembeli barang secara online baik pembelian dari luar negeri maupun dalam negeri
2. RomansaPenipuan dengan modus perkenalan secara online melalui media sosial atau email dan kemudian melakukan pendekatan secara intens dengan menjanjikan akan mengirim barang atau hadiah kepada korban
3. DiplomatikPenipuan dengan modus akan mengirim barang melalui kiriman atau penumpang diplomatik
4. Money LaundryPenipuan dengan modus perkenalan secara online yang kemudian akan datang dengan membawa uang tunai atau mengirim hadiah uang tunai dengan jumlah besar
5. Lelang Penipuan menggunakan modus lelang palsu dengan barang seperti barang sitaan bea cukai dengan harga miring.
Untuk informasi lebih lanjut jika anda mengalami hal diatas anda dapat menghubungi nomor telepon layanan Bravo Bea Cukai 1500 225, atau media sosial resmi seperti instagram @beacukairi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkembangan e-commerce menjadi salah satu roda penggerak ekonomi digital di Indonesia
Baca SelengkapnyaModus penipuan dengan mengatasnamakan Bea Cukai marak terjadi. Biasanya, menyasar para penjual dan pembeli barang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaPPATK: Transaksi Judi Online Lebih Tinggi dari Penipuan dan Korupsi
Baca SelengkapnyaIni merupakan data dari PPATK sejak 2017 hingga 2024.
Baca SelengkapnyaHasil pengawasan dan penindakan penyelundupan di bidang kepabeanan dan cukai yang berlangsung sejak Oktober s.d. November tahun 2024, adalah sebagai berikut:
Baca SelengkapnyaFriderica menyebutkan, dalam periode 1 Januari hingga 23 Agustus 2024, OJK telah mengeluarkan 195 surat peringatan tertulis kepada 144 PUJK.
Baca SelengkapnyaRibuan website yang diblokir itu dari 2.278 perkara judi online ditangani Polri.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya mencatat total kejahatan, pada 2023 sebanyak 52.430 kasus
Baca SelengkapnyaBea Cukai telah melaksanakan 183 penyidikan tindak pidana dengan menetapkan 193 orang tersangka.
Baca SelengkapnyaPenipu menggunakan wajah seseorang yang dikenal oleh korban .
Baca SelengkapnyaPada tahun 2020-2021 terjadi peningkatan aduan tindak pidana transaksi keuangan.
Baca SelengkapnyaUntuk awal 2024 hingga bulan April akhir, terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.
Baca Selengkapnya