Ada Bansos, Belanja Pemerintah Naik 1,94 Persen di Kuartal IV-2020
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat belanja pemerintah pada kuartal IV-2020 mencapai Rp 732,74 triliun, naik 1,94 persen dibanding periode yang sama di 20219. Kenaikan ini dikarenakan adanya stimulus bantuan sosial (bansos) selama pandemi Covid-19.
"Kenaikan ini dipicu oh naiknya realisasi belanja pemerintah pusat yang kalau ditelisik ada 2 komponen yang tinggi, pertumbuhan belanja bansos 82,43 persen yang memang disediakan pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial, dan ada kenaikan belanja barang dan jasa," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam sesi teleconference, Jumat (5/2).
Suhariyanto menjelaskan, konsumsi pemerintah juga tetap tumbuh positif pada kuartal IV 2020. Menurutnya, konsumsi pemerintah jadi satu-satunya komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan positif di triwulan IV tahun lalu.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Siapa yang usulkan tambahan anggaran BPS? BPS mengajukan usulan tambahan anggaran sebesar Rp764,80 miliar pada pagu anggaran tahun 2024 yang digunakan untuk beberapa kegiatan seperti survei wisatawan nusantara, survei statistik e-commerce, survei metropolitan statistical area, hingga pengadaan tanah untuk bangunan kantor dan revitalisasi bangunan kantor.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kenapa dana Pemilu 2024 lebih tinggi dari Pemilu sebelumnya? Perbedaan jumlah anggaran salah satunya disebabkan adanya kenaikan honorium Badan Adhoc, yakni petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
-
Bagaimana Jasa Raharja meningkatkan pendapatannya di tahun 2022? Di sisi pendapatan, Jasa Raharja berhasil menorehkan kinerja positif dengan catatan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,94 persen yakni Rp5,9 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp6,4 triliun di tahun 2022.
"Jadi konsumsi pemerintah kemarin merupakan satu-satunya komponen pengeluaran yang tumbuh positif sebesar 1,76 persen," imbuhnya.
Selain menguat secara kuartal to kuartal (qtq), konsumsi pemerintah pada kuartal IV-2020 juga meningkat secara tahunan atau year on year (YoY) sebesar 0,5 persen dari kuartal IV-2019.
"Pertumbuhan konsumsi pemerintah pada triwulan IV ini menguat terutama disebabkan oleh pertumbuhan belanja barang dan jasa, kecuali untuk belanja perjalanan dinas. Jadi kita tahu penurunan belanja tersebut sebagai dampak kebijakan dari PSBB," ujarnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara pada 2024, penyaluran bansos dilakukan kembali secara reguler tanpa persoalan DTKS maupun modalitas transfer.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bansos yang dilakukan oleh Kementerian Sosial mencapai Rp37,4 triliun untuk Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta KPM.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat anggaran program bansos dalam APBN 2024 mencapai Rp496 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja ini dalam bentuk distribusi jaminan sosial, hingga bantuan sosial.
Baca SelengkapnyaKementerian Sosial paling besar distribusi anggaran Bansos.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan adanya kenaikan bantuan sosial atau Bansos hingga 135,1 persen
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja negara tumbuh sebesar 10,9 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa realisasi belanja pemerintah pusat mengalami pertumbuhan 2,6 persen dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaAnggaran perlinsos 2024 naik 12,4 persen dibanding tahun 2023. Ini selaras dengan tujuan pemerintah menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
Baca SelengkapnyaAdapun dari jumlah itu, terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp933,5 triliun atau 85,6 persen dari pagu anggaran.
Baca Selengkapnya