Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada Dana Rp1.200 T Mengendap di Perbankan Akibat Rendahnya Permintaan Kredit

Ada Dana Rp1.200 T Mengendap di Perbankan Akibat Rendahnya Permintaan Kredit Aktifitas Teller Bank BRi. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Sunarso, mengungkapkan saat ini ada Rp1.200 triliun dana kredit yang mengendap di perbankan akibat turunnya permintaan sebagai dampak pandemi Covid-19. Jumlah tersebut mengacu pada rasio pinjaman terhadap simpanan bank atau loan to deposit ratio (LDR) yang pada Oktober ini cukup longgar di level 82,79 persen.

Sedangkan, kata Bos BRI, pada kondisi normal sebelum adanya pandemi, LDR bank berada di level 92 persen. Alhasil, terdapat selisih sekitar 10 persen.

"LDR di perbankan saat ini di level 82 persen, sementara ke ideal itu 92 persen. Artinya ada dana Rp1.200 triliun duit yang tidak tersalurkan dalam bentuk kredit. Itu (Rp1.200 triliun) selisih LDR duit terjebak tidak bisa disalurkan," jelasnya dalam webinar Economic Outlook 2021, Rabu (25/11).

Orang lain juga bertanya?

Sunarso menjelaskan, saat ini pertumbuhan kredit baru masih mengalami tekanan akibat dampak pandemi Covid-19. Tercatat, kredit perbankan hanya tumbuh 0,47 persen menjadi Rp 5.480 triliun pada Oktober lalu.

Adapun, penyebabnya ialah masih terganggunya aktivitas bisnis sebagai dampak kebijakan pengetatan aktivitas sosial yang diterapkan di sejumlah daerah. Imbasnya UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional terpukul paling depan.

UMKM Bakal Pulih Lebih Awal

Kendati demikian, BRI optimistis sektor UMKM mampu pulih lebih cepat ketimbang segmen usaha menengah ataupun korporasi. Sebagaimana sudah teruji terjadi dalam berbagai kondisi sulit ekonomi.

"UMKM itu memang kena duluan. Tapi, ketika pembatasan aktivitas dilonggarkan sedikit cepat pulih, seperti krisis 1998 sampai yang terakhir 2019 akibat perang dagang. Justru kita harus waspada terhadap segmen menengah dan korporasi yang kena belakangan, saya gak yakin lebih cepat pulih" tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
Kinerja Apik, Kualitas Kredit Terjaga dengan Loan at Risk yang semakin Menurun
Kinerja Apik, Kualitas Kredit Terjaga dengan Loan at Risk yang semakin Menurun

Hal ini disampaikan oleh Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto bahwa hingga kuartal III-2023 untuk kinerja bank only.

Baca Selengkapnya
Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut
Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut

Data LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.

Baca Selengkapnya
OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 8,9 Persen di September 2023
OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 8,9 Persen di September 2023

Salah satu pendorong pertumbuhan kredit pada September 2023 adalah kredit investasi yang tumbuh 11 persen yoy.

Baca Selengkapnya
Orang Kaya Sibuk Buka Usaha, Jumlah Tabungan di Atas Rp5 Miliar Menurun
Orang Kaya Sibuk Buka Usaha, Jumlah Tabungan di Atas Rp5 Miliar Menurun

LPS melihat tren penurunan pada tabungan di atas Rp5 miliar. Setelah sebelumnya mencatatkan pertumbuhan 7,69 persen, kini terus turun.

Baca Selengkapnya
Kredit Perbankan Tembus Rp7.507 Triliun, Paling Banyak Disalurkan BUMN
Kredit Perbankan Tembus Rp7.507 Triliun, Paling Banyak Disalurkan BUMN

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.

Baca Selengkapnya
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024

Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.

Baca Selengkapnya
Pembiayaan Utang Lewat SBN Turun, Hanya Capai Rp157,9 Triliun
Pembiayaan Utang Lewat SBN Turun, Hanya Capai Rp157,9 Triliun

Pembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Baca Selengkapnya
OJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024
OJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024

Berdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.

Baca Selengkapnya
Data OJK: Laba Perbankan Indonesia Rp171 Triliun Pada Agustus 2024
Data OJK: Laba Perbankan Indonesia Rp171 Triliun Pada Agustus 2024

Berdasarkan proyeksi laba perbankan masih dapat tumbuh secara berkelanjutan, terutama setelah adanya kebijakan relaksasi moneter berupa penurunan BI Rate.

Baca Selengkapnya