Ada Diskon Pajak, Penjualan Mobil April 2021 Melonjak 227 Persen
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, penjualan kendaraan roda empat pada April 2021 melonjak 227 persen (yoy). Kondisi tersebut sebagai dampak dari pemberlakuan insentif PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) yang diberlakukan sejak Maret 2021.
"Bulan Maret saat awal diberlakukan sudah ada kenaikan 28,85 persen (yoy) namun di April ada kenaikan yang lebih besar lagi yaitu sekitar 227 persen," kata Menko Airlangga, Jakarta, Rabu (19/5).
Dengan adanya dampak positif tersebut, Menko Airlangga mengatakan, pemerintah akan tetap melanjutkan skema insentif PPnBM sesuai dengan skenario yang telah ditetapkan sebelumnya. Di mana, pembebasan insentif ini dilakukan secara bertahap.
-
Mengapa PPN kendaraan dinaikkan? 'Hari ini pemerintah memutuskan kenaikan tarif PPN 11 persen jadi 12 persen hanya dikenakan terhadap barang dan jasa mewah,' kata Presiden Prabowo pada konferensi pers di Kementerian Keuangan Jakarta, Selasa (31/12).
-
Kapan PPN kendaraan naik menjadi 12%? Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen untuk barang dan jasa yang termasuk dalam kategori mewah telah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto dan akan berlaku mulai awal tahun 2025.
Insentif PPnBM dengan diskon 100 persen diberikan pada Maret hingga Mei 2021, kemudian diskon 50 persen pada Juni hingga Agustus 2021, dan diskon 25 persen pada September hingga Desember 2021 untuk kendaraan kategori sedang dan tipe 4x2 dengan segmen sampai 1.500 cc.
"Kita melihat fasilitas ini tentu akan dilanjutkan sesuai dengan skenario yang sudah diumumkan," jelasnya.
Menko Airlangga menyampaikan, pemerintah juga telah memberikan stimulus seperti penghapusan atau penurunan beban biaya bagi pelaku usaha, bantuan langsung tunai untuk awak dan karyawan tertentu serta vaksinasi untuk tenaga kerja angkutan dan penumpang moda jalan.
Selain itu, pemerintah tengah mengkaji stimulus yang tepat untuk diberikan kepada sektor-sektor lain seperti transportasi dan properti yang terkait dengan retail dan hospitality. "Yang sudah jalan antara lain properti kemudian terkait juga dengan PPN yang ditanggung pemerintah untuk di sektor ritel misalnya itu masih dalam pembahasan," tandasnya.
Kemenperin: Tidak Ada Rencana Diskon Pajak untuk Mobil 3.000 CC ke Atas
Kementerian Perindustrian membantah adanya kabar terkait rencana pemerintah untuk memperluas insentif Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) atau diskon pajak kendaraan bermotor mobil dengan kapasitas silinder mesin 3.000 cc ke atas pada Oktober mendatang.
Hal ini disampaikan langsung oleh Dirjen Industri Logam, Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, Taufiek Bawazier.
"Saya rasa tidak ada. Kami tidak menghitung itu," tegas dia kepada Merdeka.com, Rabu (19/5).
Taufiek mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum menerima informasi resmi terkait rencana memperluas insentif PPnBM-DTP terhadap mobil dengan kapasitas silinder mesin 3.000 cc ke atas.
Untuk itu, pihaknya memastikan kabar tersebut tidak benar. Mengingat sumber yang dikeluarkan tidak jelas.
"Tidak ada (penambahan kapasitas PPnBM), karena dari mana infonya Mas," tekannya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Prabowo Subianto telah secara resmi mengumumkan bahwa mulai 1 Januari 2025, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan mengalami kenaikan menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaKukuh menyebut salah satu penyebab fenomena tersebut dapat terjadi yakni menurunnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaAngka kredit kendaraan bermotor naik ditengah penurunan penjualan kendaraan motor dan mobil.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mengeluarkan insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen untuk mobil hybrid.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil periode Januari-Mei 2024 turun drastis dibandingkan sebelumnya. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil baru pada tahun 2014 mencapai hingga 1,2 juta unit. Sementara penjualan mobil baru di sepanjang 2023 terus turun jadi berkisar 1 juta unit.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil di Indonesia terhenti pada angka satu juta unit dan tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaJepang merupakan rumah bagi produsen kendaraan kelas dunia. Tapi industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang.
Baca SelengkapnyaPelayanan pembiayaan kendaraan dari FIF Astra kian menanjak. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia telah secara resmi mengeluarkan stimulus untuk mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di tanah air.
Baca SelengkapnyaMenurut Gaikindo, kenaikan tarif tol dan wacana pembatasan BBM subsidi tidak terlalu berdampak pada penjualan mobil. Yuk simak!
Baca Selengkapnya