Ada Gernas BBI, Presiden Jokowi Ingin Jumlah UMKM Go Online Naik Signifikan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang telah berjalan satu tahun semakin membuahkan hasil. Dia pun menginginkan semakin banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjual produk online.
"Kita ingin jumlah UMKM kita yg on boarding ke platform e-commerce semakin meningkat secara signifikan. Peningkatan e-commerce pasti akan berdampak juga kepada pergerakan ekonomi offline," kata Presiden Jokowi secara virtual dalam acara Gernas BBI Festival Joglosemar di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (20/5).
Kehadiran UMKM di e-commerce akan membuat pergerakan ekonomi lebih maksimal. Tidak hanya terpusat di beberapa wilayah saja.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana BRI mendorong UMKM melakukan digitalisasi? “Contohnya saat pandemi, pelaku UMKM ‘dipaksa’ untuk melakukan digitalisasi. Penjualan harus online dan menarik saat dipasarkan secara daring. RUBY kasih pelatihan dan workshop. Pelaku UMKM terlihat ‘naik kelas’, ketika sebelum pandemi sebagian besar masih berjualan secara tradisional, kemudian upgrade skill mereka agar bisa memasarkan secara digital,“ lanjutnya.
"Sehingga perputaran ekonomi bergerak dari bawah, bergerak dari pinggiran di berbagai pelosok Indonesia secara merata dan berkeadilan," ungkap Presiden Jokowi.
Dia mengungkapkan bahwa ekosistem usaha bagi UMKM juga terus dibenahi. Dalam hal ini termasuk UU Cipta Kerja yang disebut telah memberikan berbagai kemudahan berusaha bagi UMKM, memangkas regulasi yang rumit dan tumpang tindih, serta memudahkan UMKM untuk membuka usaha baru.
"Saya mengingatkan kepada seluruh jajaran kabinet dan kepala daerah untuk memastikan eksekusinya, ini yang penting. Mengawal implementasinya, ini juga penting. Sehingga betul-betul dirasakan manfaatnya oleh pelaku UMKM," katanya.
Reformasi struktural yang dilakukan pemerintah, menurut Presiden Jokowi, bukan hanya soal perizinan. Akses pembiayaan telah dan akan terus dipermudah, akses pasar juga dibuka seluas-luasnya, pendampingan bagi UMKM, branding, packaging dan marketing terus dilanjutkan, serta perlindungan bagi UMKM juga terus diperkuat.
Digitalisasi UMKM Indonesia Terkendala Usia Tua Pengusaha
Operation and Partnership Management 99% Usahaku Telkomsel, Roy Krisdianto mengatakan, usia pelaku usaha menjadi masalah klasik dalam digitalisasi UMKM. Jauh sebelum pandemi Covid-19 terjadi, transformasi digital memang telah terbentur kemampuan masyarakat dalam beradaptasi dengan teknologi.
"Masalah klasik kita rata-rata UMKM kita ini range umurnya bukan anak muda, makanya digitalisasi ini sulit," kata Roy dalam Dialog Geliat Digitalisasi UMKM, Jakarta, Rabu (19/5).
Digitalisasi akrab dengan penggunaan teknologi seperti komputer maupun telepon pintar. Penggunaan komputer ini lah yang menjadi kendala bagi masyarakat yang belum melek teknologi.
Selain itu, perubahan pola bisnis online juga menjadi kendala lainnya. Dalam penjualan online pelaku usaha khawatir uang dari penjualan produknya tidak bisa digunakan. Padahal produk yang dibeli masih dalam proses pengiriman oleh ekspedisi.
"Mereka ini khawatir uangnya tidak bisa diterima. Dia tidak yakin uangnya ada padahal masih di tahap pengantaran," ungkapnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah juga menargetkan transaksi UMKM di setiap daerah tembus Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan program nasional tersebut dapat tercapai apabila seluruh pihak bekerja sama demi kepentingan kemajuan UMKM.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap, pameran BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR ini dapat mempertemukan UMKM dengan para pembeli (buyer) baik dalam negeri maupun luar negeri.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo berbicara mengenai startegi agar produk UMKM bersaing di tengah gempuran online shop
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo meminta masyarakat untuk membeli produk UMKM tanpa menawar harga lebih murah dari yang ditawarkan.
Baca SelengkapnyaGanjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia kembali mempertegas target untuk mencapai digitalisasi 30 juta pelaku UMKM pada 2024.
Baca SelengkapnyaMengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, tekadnya membangun bisnis di dunia digital memberikan kesempatan pada Benny raih omzet ratusan juta!
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong agar UMKM lokal bisa merambah pasar digital.
Baca Selengkapnya