Ada Pandemi Covid-19, BPS Catat Luas Panen Padi 2020 Hanya Turun Tipis
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan luas panen padi mencapai 10,66 juta hektare (ha) di 2020. Capaian tersebut turun tipis 0,19 persen dari luas panen 2019 yang sebesar 10,68 juta ha. Meski terdapat penurunan luas panen, namun ada kenaikan produksi beras.
"Total luas panen hampir sama dengan posisi 2019. Ada penurunan sangat tipis sekali," kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta Senin (1/3).
Suhariyanto menjelaskan, penurunan itu disebabkan oleh curah hujan tinggi yang terjadi pada awal musim tanam 2020 lalu. Tren data BPS menunjukkan, luas panen pada Januari-Maret 2020 jauh lebih rendah dari luas panen yang diperoleh pada tahun 2019.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Apa yang dikatakan Kementan soal produksi beras di tahun 2023? 'Saya yakin dengan data yang dikeluarkan BPS dan Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai produksi dan ketersediaan beras periode Januari Oktober yang mencapai 27,88 juta ton. Angka sebesar itu sudah dilakukan validasi baik melalui kerangka sempel area KSA maupun pengecekan lokasi yang dilakukan jajaran Kementan,' ujar Sulaiman (14/9).
-
Dimana konsumsi beras dunia meningkat? Berdasarkan analisa Tauhid, tren peralihan konsumsi beras sudah terjadi sekitar 20 tahun terakhir.
-
Apa yang dihasilkan dari lahan pertanian produktif? Kelompok Wanita Tani (KWT) D'Shafa mampu mendapatkan tambahan penghasilan setelah berhasil mengubah tempat penampungan sampah menjadi lahan pertanian produktif.
Meski luas panen turun tipis, dia memaparkan, produksi gabah dan beras justru mampu mengalami kenaikan. Hal itu mencerminkan adanya kenaikan produktivitas padi sehingga penurunan luas panen terkompensasi.
Produksi Gabah Naik
BPS mencatat, produksi gabah kering giling (GKG) sepanjang 2020 sebesar 54,65 juta ton. Terdapat kenaikan tipis, 0,08 persen dari produksi GKG 2019 sebanyak 54,6 juta ton.
"Ini karena ada kenaikan produktivitas di beberapa provinsi seperti Jawa Timur, Lampung, dan Aceh. Ini yang menyebabkan harga beras 2020 terjaga stabil dan tidak memberi andil inflasi," kata Suhariyanto.
Dengan adanya kenaikan GKG, maka turut berpengaruh pada produksi beras. Mengutip data BPS, produksi beras pada tahun yang sama mencapai 31,33 juta ton, naik 0,07 persen dari posisi 2019 sebesar 31,31 juta ton.
Suhariyanto mengatakan, kenaikan produksi gabah dan beras juga turut dipengaruhi oleh curah hujan akhir 2020 yang memudahkan proses penanaman. "Curah hujan juga berdampak positif sehingga berpotensi meningkatkan luas panen pada Januari-April 2021," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena el nino membuat produksi beras nasional turun 2,05 persen.
Baca SelengkapnyaDinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas optimistis sebagian besar tanaman padi di wilayahnya selamat dari kekeringan.
Baca SelengkapnyaHarga beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan, dari awal bulan puasa seharga Rp12.500 per kilogram hingga kini menjadi Rp10.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga beras turun hingga Rp2.000 per kilogram saat memasuki bulan puasa Ramadan 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mencatat, saat ini, cadangan beras di gudang Bulog mencapai 1,7 ton.
Baca SelengkapnyaIndeks harga yang diterima petani turun 0,16 persen lebih dalam dibandingkan dengan penurunan indeks harga yang dibayar petani.
Baca SelengkapnyaGabah kering panen di tingkat petani naik 2,73 persen, sementara beras deflasi di tingkat grosir.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi, melakukan panen raya padi di Desa Karanglayung.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaBPS memperkirakan Indonesia akan mengalami surplus beras akibat panen raya petani yang terjadi sejak Januari hingga April 2024.
Baca Selengkapnya