Ada peluang harga BBM naik di 2019
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution berharap tidak ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di 2019. Meski demikian, hal tersebut ditentukan oleh fluktuasi harga minyak, di mana pemerintah menargetkan harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) rata-rata mencapai USD 70 per barel.
"Kalau USD 70 per barel ya tidak akan ada kenaikan. Tapi kalau tidak USD 70 per barel ya lain lagi cerita," ujar Menko Darmin saat ditemui di Gedung JCC, Jakarta, Kamis (16/8).
Di tempat yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam menetapkan harga minyak sebesar USD 70 per barel, pemerintah telah mempertimbangkan kondisi terkini perdagangan minyak dalam negeri maupun perdagangan minyak secara global.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Bagaimana cara Pertamina atur harga BBM? Pihak Pertamina menyatakan bahwa perubahan harga ini penting untuk mengikuti kebijakan pemerintah dan untuk memastikan keberlanjutan pasokan energi.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM non subsidi? Harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Mengapa BPH Migas keluarkan regulasi tentang BBM subsidi? Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
"Untuk harga minyak, kami memperkirakan atau menggunakan angka USD 70 per barel. Ini adalah salah satu jenis prediksi yang paling sulit terus terang. Kami menggunakan USD 70 per barel itu adalah berdasarkan tren yang kita lihat selama 6 bulan terakhir," jelasnya.
Sri Mulyani mengakui, penetapan ICP ini cukup jauh dari target pemerintah dalam APBN 2018 sebesar USD 48 per barel. Untuk itu, penetapan harga ICP sebesar USD 70 per barel di 2019 dinilai sudah cukup kredibel.
"Sebetulnya berubah sangat besar dibandingkan asumsi tahun 2018 untuk diketahui asumsi untuk 2018 oil price itu sebanyak USD 48 per barel. Sekarang sudah selalu berada di kisaran 70 dan kita memprediksi mungkin 70 adalah save range yang akan bisa membuat APBN kita lebih kredibel," jelasnya.
"Meskipun kalau kita lihat proyeksi ada yang mengatakan minyak bisa naik ke USD 90 per barel bahkan bisa juga turun ke USD 50 per barel. Jadinya adalah sesuatu ketidakpastian yang harus terus kita jaga dari sisi APBN," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaKebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaDia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).
Baca SelengkapnyaJokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaSelain itu, konsumsi BBM hingga Mei 2024 juga masih terkendali. Bahkan, konsumsi BBM mengalami tren penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca Selengkapnya