Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada pemangkasan anggaran,BI proyeksi pertumbuhan 2016 4,9-5,3 persen

Ada pemangkasan anggaran,BI proyeksi pertumbuhan 2016 4,9-5,3 persen gedung bertingkat kawasan scbd. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 4,9 persen-5,3 persen dari 5 persen-5,4 persen. Hal ini dikarenakan adanya pemangkasan anggaran oleh pemerintah di semester II 2016.

"Pemerintah berencana potong anggaran Rp 133 triliun. Pengurangan belanja itu akan berdampak ke pertumbuhan ekonomi di semester II. Kami perkirakan bahwa perekonomian Indonesia yang di Semester I cukup terbantu oleh pengeluaran pemerintah di investasi dan konsumsi, kalau di Semester II anggaran berkurang itu akan berdampak ke perekonomian semester II," kata Agus di Kantornya, Jakarta, Jumat (19/8).

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan ada tiga faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Pertama, adanya indikasi penyesuaian fiskal oleh pemerintah untuk memperbaiki atau mendukung kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kedua, adanya penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global karena pengaruh keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit). Akibatnya, perekonomian Eropa menurun, perekonomian Amerika Serikat melemah, dan pertumbuhan ekonomi China cenderung tidak signifikan.

"Kami lihat ada proyeksi pertumbuhan ekonomi di 2016 dunia sebesar 3,1 persen, dan di 2017 sebesar 3,2 persen. Yang sebelumnya diperkirakan 3,3-3,4 persen di 2017. Faktor kedua ini juga mendorong kenapa BI turunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Perry.

Ketiga, permintaan domestik khususnya untuk investasi swasta masih memerlukan waktu untuk pemulihan. Meski, dia mengklaim saat ini sudah ada tanda-tanda indikasi permintaan investasi swasta naik sebagai dampak stimulasi fiskal dari yang dilakukan pemerintah ataupun relaksasi makroprudensial oleh BI.

Sayangnya, lanjut Perry, indikator permintaan investasi selama ini tidak sekuat dari yang diperkirakan. "Tapi BI yakin tren pertumbuhan ekonomi pemulihan akan tetap, bahwa Indonesia sudah melewati titik terendah dari pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada tahun lalu," imbuhnya.

Pertumbuhan triwulan II 2016 disumbang Jawa dan Sumatera

Agus Marto menjelaskan, pada triwulan II-2016 lalu, pertumbuhan mencapai 5,18 persen atau lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,91 persen. Meningkatnya kinerja ekonomi pada triwulan II-2016 didorong oleh meningkatnya permintaan domestik, terutama konsumsi dan investasi pemerintah serta konsumsi rumah tangga.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2016 didorong oleh peningkatan pertumbuhan di wilayah Jawa dan Sumatera, sementara pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) masih melemah.

"Stimulus fiskal dan kebijakan moneter yang longgar mulai memberi daya dorong terhadap konsumsi pemerintah dan konsumsi swasta," imbuhnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP