Ada PPKM, BPS Catat Mobilitas Masyarakat Februari Turun 23 Persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan mobilitas masyarakat di tengah penerapan kebijakan pemerintah dalam menekan angka penyebaran Covid-19. Hingga Februari 2021, tercatat mobilitas masyarakat masih melambat, di angka -23 persen. Angka ini tercatat turun dari Januari 2021 di mana penurunannya mencapai -24,3 persen.
"Kita lihat, misalnya di tempat perdagangan, ritel dan rekreasi, di bulan Januari menurun lebih dalam dibanding bulan November dan Desember 2020, meskipun di Februari ini ada kecenderungan mulai meningkat dibanding Januari 2021," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam rilis BPS, Senin (1/3).
Suhariyanto melanjutkan, aktivitas di beberapa lokasi mendadak ramai di saat hari libur nasional, misalnya saat Imlek. "Penurunan ini berdampak bisa dilihat di sektor pariwisata dan transportasi baik angkutan udara, laut maupun kereta api," ujarnya.
-
Mengapa penyebaran HMPV lebih lambat dari COVID-19? 'HMPV itu jauh atau sangat kurang memiliki potensi pandemi, karena penyebarannya lebih lambat dan tingkat keparahan penyakit juga ringan umumnya,' kata Dicky.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa jumlah penduduk Indonesia diprediksi terus melambat? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun. Artinya jumlah penduduk Indonesia terus melambat setiap tahun
-
Mengapa kemacetan di Jakarta berkurang? Karena, fenomena kemacetan saat jam pulang kerja terjadi karena aktivitas kegiatan menjelang buka puasa.
Selanjutnya
Sementara, di sektor lain seperti tempat belanja kebutuhan sehari-hari, mobilitas masyarakat terpantau naik meskipun masih minus, dari -8,6 persen menjadi -6,3 persen. Begitu pula dengan mobilitas di tempat transit yang meningkat dari -37,4 persen menjadi -36,6 persen.
Sementara di taman, mobilitasnya semakin menurun dari -20,5 persen menjadi -25,5 persen. Demikian pula di tempat kerja yang menurun dari -27,3 persen menjadi -29,6 persen.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang, menurun 0,46 juta orang terhadap September 2022.
Baca SelengkapnyaMenhub mengungkapkan jumlah orang yang berpergian pun menurun drastis.
Baca SelengkapnyaNamun, Imam menambahkan, tingkat kemiskinan perkotaan pada Maret 2024 masih lebih tinggi 0,53 persen poin jika dibandingkan kondisi September 2019.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Baca SelengkapnyaASN WFH selama KTT ASEAN tidak terlalu mengurangi volume kemacetan di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaData ini diambil berdasarkan hasil pemantauan volume lalu lintas melalui 49 titik Sensor Traffic Counting.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaBPS Jakarta mencatat angka penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaBPS menjabarkan ada dua faktor penumpang pesawat rendah, padahal maskapai tidak menaikkan harga tiket.
Baca Selengkapnya"Semakin kaya, pendidikan tinggi dan bermukim di perkotaan, berkolerasi erat dengan median usia menikah yang semakin mundur," kata Hasto," kata Kepala BKKBN
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.
Baca Selengkapnya