Ada PPKM Darurat, OJK Turunkan Proyeksi Penyaluran Kredit Jadi 6 Persen
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menurunkan proyeksi sektor jasa keuangan sejalan dengan diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali pada 3 -20 Juli 2021. Tercermin dari perubahan proyeksi pertumbuhan kredit yang turun menjadi 6 persen plus minus 1 persen dari sebelumnya optimis di angka 7 persen.
"Kita tetap punya proyeksi yang tentunya tidak seoptimis sebelumnya. Kredit tetap tumbuh di tahun 2021 sekitar 6 persen dari sebelumnya 7 persen," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso dalam Webinar Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus dan Vaksinasi, Jakarta, Selasa (6/7).
Dalam kondisi saat ini Wimboh menilai perbaikan ekonomi masih bisa dikejar dengan skenario ekstra. Ini perlu disusun segera agar ketika PPKM Darurat telah dicabut, perekonomian segera bergerak kembali.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK optimis terhadap sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana OJK menjaga stabilitas sektor jasa keuangan? Stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat. Selain itu, likuiditas industri keuangan juga sangat memadai dengan profil risiko yang manageable.
-
Apa itu keringanan PBB di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kemudahan dan keringanan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) melalui Peraturan Gubernur Nomor 16 Tahun 2024.
"Setelah ini kita bisa bangkit lebih tinggi, apalagi jika turis suda bisa kembali berdatangan ke Indonesia untuk berwisata," kata dia
Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan masih akan tumbuh direntang 11 persen secara tahunan pada 2021. Lalu piutang pembiayaan masih harus terkontraksi di kisaran angka - 1 persen sampai dengan - 5 persen secara tahunan.
Pertumbuhan kredit masih bisa ditingkatkan seiring dengan adanya kebijakan diskon PPnBM kendaraan bermotor dan pembelian properti. Hanya saja, milenial saat ini memiliki banyak uang, sehingga khusus pembelian kendaraan mereka lebih suka membeli dengan uang tunai.
"Milenial ini tabungannya banyak jadi kalau beli kendaraan bermotor mereka lebih suka membeli dengan uang tunai," kata Wimboh.
Sementara itu dari sisi pasar modal, dia memproyeksikan penghimpunan dana tahun ini meningkat. Sampai akhir tahun diperkirakan bisa mencapai Rp 150 triliun sampai Rp 180 triliun. Hal ini tidak terlepas dari menjamurnya para investor baru ritel yang berasal dari kalangan milenial. Generasi ini mengalihkan belanja konsumsinya untuk membeli saham.
"Ini sebuah kemajuan yang bagus yang patut diapresiasi," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyesuaian perlu dilakukan tidak hanya soal menurunkan bunga, namun perlu mempertimbangkan dampak keberlanjutan di waktu mendatang.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data historis dua tahun terakhir, memasuki bulan Ramadan tahun 2022 yaitu Maret 2022 tercatat penyaluran pinjaman naik signifikan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, bunga pinjol yang ditetapkan sebesar 0,4 persen per hari.
Baca SelengkapnyaIni sebagai respons terhadap aksi Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang kembali memangkas suku bunga Fed Fund Rate.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sejak bulan Mei-Agustus 2024. Tak hanya itu angka kelas menengah juga anjlok karena meningkatknya penduduk kelas bawah.
Baca SelengkapnyaOJK sedang menyusun rancangan peraturan OJK (RPJOK) terkait konglomerasi keuangan.
Baca SelengkapnyaSecara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy) di Kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit perbankan melanjutkan tren pertumbuhan sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024.
Baca SelengkapnyaHal itu dia sampaikan sebagai respons atas dugaan adanya oknum yang menetapkan bunga hingga 0,8 persen per hari.
Baca Selengkapnya