Ada SPBU jual Biosolar campur air, ini langkah Pertamina
Merdeka.com - Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, bahwa pihaknya telah menarik Biosolar yang diduga dicampur dengan air yang terjadi di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Solar yang diduga dicampur air terjadi di SPBU di Cakung Cilincing, Cilincing, Jakarta Utara. Kemudian, kasus ini juga terjadi di daerah Jl Juanda, Kelurahan Bhaktijaya, Sukmajaya, Kota Depok.
Menurut Wianda, SPBU yang menjual Biosolar akan di gantikan dengan menjual solar murni.
"Soal tangki timbun kita kuras habis, kita isikan dengan solar murni. Jadi yang disalurkan sejak Jumat sore berupa Solar murni," jelas Wianda di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (16/11).
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Kapan Pertamina menyalurkan subsidi energi? Pertamina mendapat tugas menyalurkan BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT).
-
Pertamina bantu apa di Sumatera Selatan? 'Sumatera Selatan menjadi salah satu daerah yang terpantau memiliki asap moderat hingga pekat. Oleh karena itu, kami dengan cepat dan tanggap membantu penanganan karhutla di 44 titik kebakaran, agar tidak menyebar dan menyebabkan dampak lebih lanjut,' ujar Fadjar.
-
Bagaimana Pertamina melakukan transisi energi? Untuk itu, Pertamina Group melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi, serta membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh pihak guna mencapai target.
-
Bagaimana Pertamina membangun sustainable energy? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
-
Apa jenis BBM yang disalurkan Pertamina? PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
Penjualan Biosolar diberhentikan sementara karena ingin memberikan rasa nyaman kepada masyarakat. Dia mengimbau agar masyarakat tidak cemas saat mengisi BBM ke kendaraannya.
"Kita hanya ingin masyarakat mendapat kepastian bagaimana kualitas Solar murni yang kami distribusikan dari terminal BBM Plumpang," ujarnya.
Sebelumnya, polisi mengambil sampel solar diduga dioplos dengan air di SPBU Jalan Juanda, Sukmajaya, Depok. Sampel itu diambil dan langsung dibawa ke laboratorium.
"Sample diambil dari bunker, mobil Pertamina dan dari mesin pompanya," kata Kasat Reskrim Polresta Depok, Kompol Teguh Nugroho, Senin (14/11).
Sampel diambil sebanyak 29 liter dan dimasukkan dalam beberapa buah jerigen. Terlihat bahwa antara BBM dan air terpisah. Solar terlihat mengambang di bagian atas. Sedangkan air memisah di bawah.
"Ini sampel yang sudah kita ambil dari SPBU tadi," tandasnya.
Sampel itu akan dibawa ke laboratorium untuk diuji kandungan di dalamnya. Sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan di mana solar itu diduga dioplos dengan air.
"Baru penyelidikan, belum lidik. Kita tunggu hasil laboratoriumnya seperti apa karena ini laporan, harus ada penyidikan bersurat secara resmi," ucap Teguh.
Pihaknya juga juga menyita buku kir kendaraan pertamina, tiga lembar Surat Pengantar Pengiriman Nomor: 6432835 dari Depot Plumpang, Jalan Yosudarso Nomor 1, Jakarta, untuk pengiriman produk biosolar ke Pom Bensin Nomor 3416410, Margonda, Depok. Selain itu, polisi juga menyita dua buah segel yang sudah dibuka dengan nomor 14813446 dan nomor 14813447.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelang tahun baru dan liburan Natal, terjadi kelangkaan mendadak bahan bakar minyak solar di Pekanbaru, yang mengakibatkan antrean panjang kendaraan.
Baca SelengkapnyaPenegasan ini sebagai respons atas tercemarnya air warga di pemukiman yang tidak jauh dari lokasi SPBU.
Baca SelengkapnyaProduk baru itu nantinya mulai ada di tiga SPBU Jakarta, pada 17 Agustus, dengan spesifikasi berupa bahan bakar solar 50 part per million (ppm).
Baca SelengkapnyaAntrean panjang kendaraan terjadi akibat kelangkaan BBM jelang akhir tahun. Truk-truk bahkan antre panjang bahkan hingga bermalam.
Baca SelengkapnyaSuasana sempat tegang saat pengendara meminta pertanggungjawaban dari manajemen SPBU
Baca SelengkapnyaPemanfaatan tandan kosong kelapa sawit untuk biomassa berpotensi besar, karena sumbernya melimpah.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga akan memenuhi kebutuhan Green Petroleum Coke PT Indonesia BTR New Energi Material yang mencapai 100.000 Metrik Ton (MT) per tahun.
Baca SelengkapnyaPertalite Bercampur Air di SPBU Bekasi Diduga akibat Kebocoran
Baca SelengkapnyaBensin berasal dari satu SPBU di Kota Bekasi diduga tercampur air dan mengakibatkan kendaraan menjadi mogok.
Baca SelengkapnyaKeberadaan kendaraan berbahan bakar hidrogen tersebut dinilai bisa menjadi alternatif energi bersih selain baterai EV.
Baca SelengkapnyaPertamina produksi BBM jenis baru dengan memiliki spesifikasi berupa bahan bakar Solar 50 part per million (ppm).
Baca SelengkapnyaRamai di media sosial, air di pemukiman warga diduga tercemar bensin.
Baca Selengkapnya