ADB: Ekonomi melemah, penyerapan tenaga kerja di Indonesia turun
Merdeka.com - Kemampuan industri untuk menyerap tenaga kerja dalam negeri sebanyak tiga juta per tahun dinilai sulit tercapai. Apalagi, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak mencapai lima persen.
"Kemampuan pasar untuk menyerap 3 juta per tahun, tidak akan sampai jika pertumbuhan ekonomi tidak sampai 5 persen," ujar Deputy Country Director Asian Development Bank (ADB) Edimon Ginting di kantornya, Jakarta, Selasa (22/9).
Edimon menegaskan, dari data ADB, hingga Februari tahun 2014 hanya sekira 2,7 juta tenaga kerja yang terserap. Padahal, saat itu pertumbuhan ekonomi masih mencapai lima persen.
-
Kenapa sulit cari kerja di Indonesia? Susahnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan pekerjaan? Indira adalah bagian dari kelompok generasi terbesar di Indonesia, Generasi Z, yang mencakup lebih dari 74 juta orang, atau 27,9 persen dari populasi Indonesia, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.
-
Siapa yang kesulitan cari kerja? Dan Colflesh, seorang warga Amerika Serikat mengeluh dia sangat kesusahan mendapat pekerjaan meski sudah bergelar sarjana.
-
Siapa aja yang susah cari kerja? Salah satu kendala yang banyak dialami pencari kerja adalah kemampuan bahasa Inggris
-
Mengapa jumlah penduduk Indonesia diprediksi terus melambat? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun. Artinya jumlah penduduk Indonesia terus melambat setiap tahun
-
Kenapa perusahaan di Indonesia enggan merekrut karyawan tanpa kemampuan AI? Hal ini menekankan urgensi dan pentingnya para profesional untuk fokus dalam meningkatkan kemampuan AI melalui pelatihan.
"Kalau kita di bawah 5 persen akan di bawah 2,7 juta. Jadi kalau tahun depan kita pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, mudah-mudahan bisa menyerap jadi krusial itu angka 5 persen," kata dia.
Menurut dia, apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik maka posisi penyerapan tenaga kerja berpotensi turut meningkat. Namun, pemerintah juga harus menyiapkan lapangan kerja yang produktif secara merata di pedesaan, terutama yang belum tersentuh kebijakan.
"Ekonomi stabil untuk menyerap tenaga kerja 5,5 persen mungkin ya, supaya bisa menyerap semuanya. Kalau kita lihat pengalaman terakhir 5,2 persen saja tidak cukup, kebijakan dana desa cukup bagus idenya dengan menciptakan tenaga kerja di desa dengan cara menyiapkan lapangan yang produktif di desa," pungkas dia. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca SelengkapnyaShinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia diprediksi tumbuh rata-rata 4,9 persen selama 2024-2026.
Baca SelengkapnyaAmalia menjelaskan per Agustus 2024, terdapat sebanyak 215,37 juta penduduk usia kerja.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih punya waktu sampai 2030 untuk bisa menaikan gaji rata-rata para pekerja di level Rp15 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaSelain menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pemerintah juga meminta agar di masa presiden terpilih Prabowo Subianto, angka kemiskinan juga turun.
Baca SelengkapnyaJumlah pengangguran Indonesia disebut per Februari 2024 turun menjadi 7,2 juta orang, terendah sejak 1997.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran di Indonesia merupakan angka kedua tertinggi di negara-negara ASEAN.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut dari catatan Kementerian Ketenagakerjaan secara kumulatif sejak Januari-Juni 2024, gelombang PHK telah menghantam 32.064 pekerja.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca Selengkapnya