ADB: Hingga 2030, butuh USD 26 triliun untuk bangun Asia
Merdeka.com - Asian Development Bank (ADB) menyatakan saat ini kawasan Asia tengah berkembang pesat. Untuk itu, Asia memerlukan investasi sebesar USD 26 triliun selama 2016-2030 atau sebesar USD 1,7 triliun per tahun.
Vice President Asian Development Bank (ADB) Bambang Susantono mengatakan dana tersebut untuk memberantas kemiskinan, dan merespons perubahan iklim. Jika tidak memperhitungkan biaya tersebut, maka perlu USD 22,6 triliun atau USD 1,5 triliun per tahun untuk membangun Asia.
"ADB membuat suatu analisis kondisi Asia Pasifik ke depan, berapa yang dibutuhkan untuk infrasuktur dengan harapan bahwa negara anggota ADB tentu akan persiapkan diri untk memenuhi kebutuhan mereka untuk infrastruktur. Kesimpulan yang kami lihat per tahun dibutuhkan USD 1,5 triliun. Kalau kita juga memperhatikan faktor climate change, USD 1,5 triliun tadi bisa sampai USD 1,7 triliun," ujar Bambang di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (21/3).
-
Dimana negara berkembang di benua Asia? Negara Berkembang di Benua Asia Bhutan, Kazakstan, Mongolia, Armenia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei, Kamboja, China, India, Korea Utara, Indonesia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Palestina.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa peringkat negara terkaya di Asia Tenggara? Diketahui, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara terkaya di Asia Tenggara dengan pendapatan kotor per kapita sekitar Rp 59,29 juta. Sementara, peringkat pertama dimiliki oleh Singapura yang memiliki pendapatan kotor per kapita sebesar Rp935,37 juta.
-
Apa yang membuat Indonesia jadi timnas Asia yang berkembang pesat? 'Indonesia mungkin adalah tim Asia yang paling pesat perkembangannya, didukung oleh sejumlah pemain naturalisasi yang berkarier di Eropa,' ungkap Arabnews.
-
Bagaimana Bank Jatim berkontribusi pada SDG? Direktur Utama bankjatim Busrul Iman menjelaskan, awarding ASRRAT merupakan pemeringkatan bagi perusahaan Indonesia dan negara Asia lain yang konsisten melaksanakan Sustainable Development Goals (SDGs) core business atau proses bisnisnya.
-
Bagaimana DANA terus bertumbuh secara signifikan? Selain melalui jumlah penggunanya, pertumbuhan yang signifikan juga ditandai dengan melonjaknya jumlah UMKM mitra DANA Bisnis yang kini mencapai 700 ribu dan rata-rata transaksi harian yang meningkat sebesar 102 persen (YoY).
Dari kebutuhan total yang sudah disesuaikan untuk iklim selama 2016-2030, diperkirakan USD 14,7 triliun untuk investasi di sektor listrik dan USD 8,4 triiiun untuk sektor transportasi.
"Investasi untuk sektor telekomunikasi akan mencapai USD 2,3 triliun, sementara sektor air dan sanitasi akan memerlukan USD 800 miliar selama periode tersebut," tuturnya.
Sementara itu, reformasi regulasi dan kelembagaan diperlukan agar investasi di lnfrastruktur dapat lebih menarik bagi investor swasta dan mampu menciptakan berbagai proyek yang layak bagi kerja sama publik swasta (KPS).
Berbagai negara perlu menjalankan reformasi yang berkaitan dengan KPS seperti mengeluarkan aturan perundang-undangan untuk KPS, merampingkan proses pengadaan dan penawaran KPS, menetapkan mekanisme penyelesaian sengketa, dan mendirikan unit independen yang mengurus KPS.
"Pendalaman pasar modal juga diperlukan guna menyalurkan tabungan yang bernilai cukup besar di kawasan ini menjadi investasi infrastruktur yang produktif," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam laporan terbaru ADB, sekitar 155,2 juta orang atau 3,9 persen penduduk di negara berkembang Asia hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Baca SelengkapnyaIni menjadi salah satu poin yang dia sampaikan saat bertemu delegasi Asia Tenggara dalam KTT ASEAN di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.
Baca SelengkapnyaADB merilis proyeksi perekonomian di kawasan Asia-Pasifik pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBelanja untuk penanganan iklim setara 3,5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kapasitas pembangkitan listrik telah membantu Indonesia mengatasi sebagian besar kendala pasokan listriknya.
Baca SelengkapnyaADB memberikan bantuan teknis Rp37,22 miliar untuk IKN.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan pihaknya akan mengecek nilai bunga pinjaman dari ADB tersebut.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPresiden Bank Dunia Ajay Banga memulai kunjungan ke Indonesia selama 4 hari.
Baca SelengkapnyaASEAN Indo-Pasific Forum adalah merupakan kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian KTT ASEAN.
Baca SelengkapnyaHeru mengundang para investor untuk berinvestasi di Jakarta
Baca Selengkapnya